Selebrita

Tangis Ameena Pecah Ditinggal Atta Halilintar, Aurel Gagal Membujuk

Ameena Hanna Nur Atta kian sulit ditinggal kerja oleh ayahnya, Atta Halilintar. Putri Aurel Hermansyah menangis.

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Murhan
Instagram @attahalilintar
Kolase Ameena Hanna Nur Atta putri Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Semakin besar kini Ameena Hanna Nur Atta kian sulit ditinggal kerja oleh ayahnya, Atta Halilintar. Putri Aurel Hermansyah menangis.

Tangisan cucu Krisdayanti tersebut pecah karena tidak mau ditinggal oleh Atta Halilintar yang baru-baru ini pergi bekerja ke luar kota.

Saat pamitan, bayi berusia sembilan bulan tersebut menangis lantaran enggan terpisah dengan Atta Halilintar.

Hal tersebut diketahui dari unggahan instagram @attahalilintar pada Jumat (2/12/2022).

Dilansir Banjarmasinpost.co.id dari postingan tersebut, Sabtu (3/12/2022), Atta Halilintar membagikan beberapa foto keberangkatannya bekerja saat di pesawat.

Baca juga: Intip Calon Asisten Baru Raffi Ahmad, Ada Mantan Ajudan Ridwan Kamil

Baca juga: Ajak Rizky Billar Pacaran, Pinkan Mambo Sentil Lesti Kejora dan Luna Maya

Ditambah video saat berpamitan dengan Ameena di rumah yang mana kala itu Ameena menangis.

Dalam video tersebut, terekam tingkah Ameena yang tidak mau turun dari gendongan Atta Halilintar.

Maka dari itu, Ameena yang menangis lalu digendong kembali oleh Atta Halilintar.

“Oh ya udah ya udah, kan papah mau kerja, “ kata Atta Halilintar.

Sang ibu, Aurel kemudian mencoba mengajak Ameena namun sang bayi menolak tetap ingin bersama Atta Halilintar.

Atta pun tampak berat untuk meninggalkan buah hatinya dalam keadaan menangis.

“Sini sama mamah, “ ucap Aurel Hermansyah.

“Nggak mau yo yo ayo, “ sambung Atta Halilintar.

Hal tersebut membuat beberapa warganet berkomentar seperti berikut.

wiwit_rostiani : Berat ya bang ninggalin anak pergi kerja sdgkn anak sdh ngerti klo papahnya mau kerja

anitaridlo : Safe flight papata cepat pulang pasti mochi merindukan papata

izza_putrii : Waduh bakal kangen2 an ameena sama papahnya.safe flight papatta, semoga semuanya lancar dan sukses

Baca juga: Umbar Foto Regi Datau, Denise Chariesta Minta Izin Suami Ayu Dewi

Ini Lho Pentingnya Membangun Kedekatan Orangtua dengan Anak

Setiap anak pasti ingin selalu dekat dengan orangtuanya. Apalagi anak usia dini, mereka sangat butuh dicintai dan disayangi terlebih orang dewasa.

Jadi, anak butuh kelekatan dengan orang dewasa. Lantas, apa itu kelekatan? Kelekatan/attachment merupakan suatu ikatan emosional yang kuat antara dua orang.

Ikatan ini berkembang melalui interaksi anak dengan orang yang berarti dalam kehidupannya, biasanya adalah orang tua dan orang-orang terdekatnya.

Kelekatan pada anak akan memberikan rasa aman dan nyaman saat mereka beraktivitas.

Lebih lanjut kelekatan juga mampu menciptakan kegembiraan, mengatur emosi serta menenangkan saat mereka merasa kesulitan.

Melansir dari Kompas.com dari laman Direktorat PAUD Kemendikbud Ristek, Kamis (16/12/2021), ini dua jenis hubungan untuk membangun kelekatan pada anak usia 0-2 tahun:

1.) Hubungan dengan orang tua

Orang tua adalah dasar atau tiang dalam membantu membangun kelekatan anak. Waktu anak banyak dihabiskan untuk bermain dan berinteraksi dengan orang tua.

Selain itu anak akan mempelajari dan meniru orang tuanya tentang berbagai keterampilan hidup seperti berkomunikasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, bergerak, bersosialisasi, pembentukan karakter dan lain sebagainya.

Kelekatan dapat terlihat saat anak menangis, dekat/menempel dengan orang tua, merangkak ke arah orang tua ketika tertekan dan lain sebagainya yang menunjukkan kedekatan mereka.

2.) Hubungan dengan orang lain

Selain itu, mengembangkan ikatan yang erat dengan anggota keluarga dan orang-orang terdekat lainnya adalah penting untuk dilakukan bersama anak.

Ini membantu anak membentuk hubungan positif dengan orang lain, yakni:

Ketika orang lain berbicara dengan Ayah/Bunda ketika bersama ananda, anak akan belajar bagaimana berhubungan atau bersosialisasi dengan orang lain.

Ketika orang tua keluar rumah, kemudian di asuh oleh orang terpercaya misalkan pengasuh atau anggota keluarga lainnya, maka di saat itu pula anak akan belajar untuk menikmati kebersamaan dan kebaikan orang lain.

Hanya saja perlu dipahami bahwa jika orang tua memutuskan untuk meninggalkan anak dengan kerabat, teman, maupun daycare, pastikan bahwa pengasuh dan lingkungan sekitar menyediakan lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman secara memadai.

Dengan cara ini, orang tua akan merasa yakin tentang perawatan yang aman dan penuh kasih dan anakpun mendapatkan stimulasi yang memadai untuk membangun kelekatan mereka.

Lalu apakah yang harus dilakukan oleh orang tua atau orang dewasa lainnya di sekitar anak?

1. Orang tua hendaknya mengetahui kesukaan, kebutuhan, dan kemampuan mereka agar dapat memberikan stimulasi yang sesuai.

2. Responsif terhadap kebutuhan anak.

3. Ciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan.

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved