Selebrita

Anang dan Ashanty Pulang ke Malang, Arsya Adik Arsy Anak Sultan Jember Hanya Perlu 3 Menit Dikhitan

Arsya Hermansyah, putra pasangan penyanyi Ashanty dan Anang Hermansyah akan dikhitan.

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: M.Risman Noor
YouTube The Hermansyah A6
Anang Hermansyah dan Ashanty ajak Arsya Hermansyah konsultasi sunat di Malang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Arsya Hermansyah, putra pasangan penyanyi Ashanty dan Anang Hermansyah akan dikhitan.

Kepergian adik Arsy Hermansyah ke Malang ternyata sekaligus untuk konsultasi sunat dengan salah satu klinik di sana.

Walaupun usia Arsya masih enam tahun, namun Anang dan Ashanty mulai memikirkan untuk dikhitan.

Arsya Hermansyah kian bersemangat untuk sunat setelah melihat langsung fasilitas yang tersedia di klinik.

Ashanty dan Anang Hermansyah pun kian percaya terhadap tingkat keamanan di klinik yang didatanginya itu.

Hal tersebut diketahui dari unggahan video vlog dalam kanal youtube The Hermansyah A6 tayangan Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Cueki Isu Akta Cerai, Syahrini Berpose di Lorong Jalan Hingga Tuai Komentar Vie Shantie

Baca juga: Postingan Karen Vandela Kala Boy William Pepet Ayu Ting Ting, Penampilan Disorot

Dilansir Banjarmasinpost.co.id dari video youtube tersebut, Rabu (7/12/2022), Ashanty dan Anang Hermansyah membawa Arsya Hermansyah ke klinik.

Sunat laser modern di klinik tersebut cukup mencuri perhatian pasangan suami istri tersebut.

Dokter yang melayani membenarkan kalau tindakan laser hanya dilakukan selama tiga menit saja.

Melihat Arsya Hermansyah bersemangat, Ashanty dan Anang Hermansyah ikut gembira.

Selain menanyakan sistem sunat di tempat tersebut, petugas juga mengajak Arsya melihat ruang operasi yang ramah anak.

Ruangan tersebut sengaja dilengkapi televisi untuk memutar tayangan serial kartun.

Fasilitas yang disediakan dari pihak klinik untuk menghibur anak yang sedang dilakukan operasi.

“Enak banget Sya bisa main PS bisa lihat youtube, “ kata Anang Hermansyah.

Simak video selengkapnya:

Kenali 4 Metode Sunat Pada Pria Beserta Risikonya

Sirkumsisi atau sunat memiliki beberapa metode beserta tingkat risikonya.

Sirkumsisi diartikan sebagai tindakan pemotongan kulit yang menutupi kepala mr p. Prosedur tersebut pada dasarnya bisa dan boleh dilakukan saat anak-anak maupun ketika sudah dewasa.

Namun, dengan perkembangan jaman saat ini, banyak terobosan baru yang membuat proses sirkumsisi menjadi mudah, cepat dan tanpa rasa sakit.

Melansir dari Tribunnews.com, Prof. Andi Asadul Islam, Ph.D,MD, sekaligus ketua PP Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (PP IKABI), menjelaskan empat metode sirkumsisi berdasarkan tinggkat risikonya beserta harga yang ditafsir dari setiap metodenya.

Baca juga: Betrand Peto Posting Foto Anneth, Putra Sarwendah dan Ruben Onsu Disorot

1. Metode Konvensional

Metode ini dilakukan dengan memotong langsung preputium (kulup) dengan alat potong seperti gunting atau pisau bedah.

Metode ini minim risiko dan dapat di lakukan untuk pasien segala usia.

“Pada sirkumsisi ada beberapa jenis yang paling umum digunakan adalah konvensional. Konvensional itu seharusnya metode paling aman ya, kenapa saya bilang paling aman, asal dikerjakan dengan cara yang betul-betul sesuai kaidah-kaidah kedokteran,” ucap Prof Andi.

Proses penyembuhan metode ini cukup lama dan membutuhkan peristirahatan di rumah lebih lama.

2. Metode Laser

Metode laser menggunakan pemanas elektrik yang ditembakan ke ujung mr. p untuk memotong preputium.

Proses tindakan ini lebih cepat, minim jahitan dan sederhana. Serta proses penyembuhannya lebih singkat.

Kekurangannya adalah dapat menyebabkan luka bakar saat proses sirkumsisi.

3. Metode Klem

Metode ini dilakukan dengan cara memasang alat klem di batang mr p sesuai dengan ukuran diameter klem maksimal 3-4 cm.

Tidak menggunakan jahitan dan minim pendarahan. Namun, metode ini cukup mahal dan klem berisiko menggantung di mr p.

Baca juga: Uang Bulanan Andhika untuk Ussy Dikuak Raffi Ahmad, Irfan Hakim Soroti Wajah Lelah

4. Metode Starpler

Metode starpler umumnya dilakukan pada pria remaja dan dewasa.

Caranya dengan menggabungkan dengan metode potong serta jahitan dengan alat starpler berbentuk pisau bundar untuk memotong prepetium.

Metode ini sama cukup mahal dan berisiko menggantung di mr p.

Mana yang paling aman?

Dari beberapa metode di atas menurut Prof Andi, ada baiknya pasien melakukan metode konvensional selain murah apabila dikerjakan oleh ahlinya akan memiliki risiko yang rendah dan aman.

"Terus terang ya, sunat yang paling aman adalah konvensional. Paling aman karena kita bisa melihat secara langsung, kelihatan semua. Jadi saran saya kalau mau konvensional," tutupnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved