Pemilu 2024
Bawaslu RI Ajak Masyarakat Adat di Kabupaten HST Terlibat Pengawasan di Pemilu 2024
Komisioner Bawaslu RI sosialisasikan Pemilihan Umum Partisifasif. Aula Kantor Kecamatan Batangalai Timur (BAT), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI melaksanakan sosialisasi Pemilihan Umum Partisifasif.
Tempat kegiatannya di Aula Kantor Kecamatan Batangalai Timur (BAT), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (6/12/2022).
Sosialisasi ini difasilitasi Bawaslu HST dan Bawaslu Kalsel, melibatkan para kepala adat, kepala balai adat, tokoh masyarakat, tokoh agama. Pesertanya, pemilh pemula, perwakilan perempuan, forkopimcam.
Dari Bawaslu RI menghadirkan Arif Nur Alam yang juga pegiat Pemilu dan Antikorupsi. Dia di daerah terpencil harus memberi edukasi yang benar, terkait hak sebagai warga negara.
Baca juga: Ditangkap Cabuli Anak Tiri, Ayah di Tanbu Kalsel Mengaku Lima Kali Beraksi Lakukan ini
Baca juga: Gegara Terus Menangis, Bocah 3 Tahun di Tanbu Kalsel Dianiaya Ibu Kandung hingga Meninggal
.“Untuk itu, kami mengajak kelompok masyarakat adat dan tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pemuda agar terlibat dalam pengawasan partisifatif pada Pemilu 2024. Jadi, tak hanya terdaftar secara hak pilih, tapi juga ikut mengawasi,” katanya.
Masyarakat di desa terpencil, kata Nu Alam, secara populasi memang kecil. Namun mereka tetap harus diberi akses kemudahan menggunakan hak politik, tanpa melihat secara kuantitatif.
Mereka harusnya terlibat membangun komunikasi dengan para calon peserta pemilu.
Sebab, sebagai bagian dari warga negara, mereka juga punya kepentingan terkait track record calon, nilai jual infrastruktur dan bidang lainnya.
Baca juga: Gelapkan Uang Nasabah, Mantan Karyawan Bank BTPN Syariah Cabang Binuang Diamankan Polisi
Baca juga: Aksi Pencurian Mobil Dilaporkan, Polisi Selidiki Modus Gadai Rental Mobil
Pada sosialisasi ini, Arif mneilai disambut antusias tak hanya masyarakat adat, tapi juga tokoh masyarakat dan kalangan lainnya di kecamatan paling ujung HST yang tak tersentuh jaringan seluler tersebut.
“Mereka mengatakan baru kali ini dilibatkan dalam kegiatan seperti ini,” katanya.
Menurutnya, ada 3 isu utama pada sosialisasi kali ini, yaitu politik uang, politik identitas serta hoaks.
“Kami mengingatkan masyarakat, jangan sampai memilih calon hanya karena uang Rp 100 hingga Rp 200 ribu. Selanjutnya, calon terpilih tak pernah berkunjung lagi dan tak peduli lagi dengan masyarakat yang suaranya sudah dibeli. Intinya, memilih calon pemimpin maupun calon wakil rakyat itu penting karena sangat menentukan nasib rakyat sendiri,” tandasnya.
Baca juga: Reka Ulang Pembunuhan di Sungai Mesa Banjarmasin, Begini Pelaku Habisi Korban dengan Belati
Baca juga: Robek Tas Pengunjung Tapin Expo 2022, Residivis Kasus Pencabulan Ini Beraksi Mencopet Handphone
Peserta sosialisasi juga diberi kesempatan untuk berdialog dalam tanya jawab dengan narasumber.
Sementara itu, Koordinator Divisi HP2H Bawaslu HST, Yusran, mengatakan, pihaknya juga mengajak masyarakat agar bekerja sama melakukan pengawasan supaya Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil.
“Harapan kami, masyarakat di Kecamatan Batang Alai Timur bisa bekerja sama dengan Bawaslu kecamatan terkait laporan dan temuan pelanggaran Pemilu,” pintanya.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)