Hakim Agung Ditahan KPK
Bernasib Sama dengan Sudrajad Dimyati, Hakim Agung Gazalba Saleh Akhirnya Ditahan KPK
Hakim Agung Gazalba Saleh akhirnya menyusul Sudrajad Dimyati menjadi tahanan KPK dalam kasus suap pengurusan perkara di MA.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Hakim Agung Gazalba Saleh akhirnya menyusul Sudrajad Dimyati menjadi tahanan KPK dalam kasus suap pengurusan perkara di MA.
Dua hakim agung akhirnya menghuni tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hakim Agung Gazalba Saleh turut menjadi tersangka setelah pengembangan kasus yang sama menjerat Sudrajad Dimyati.
Keduanya berurusan pidana dalam kasus dugaan suap terkait pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).
Sudrajad telah ditahan bersama dengan sejumlah pihak dari internal MA dan swasta.
“Untuk kepentingan proses penyidikan, tersangka GS (Gazalba Saleh) dilakukan penahanan,” kata Wakil Ketua KPK Johanis Tanak saat jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2022).
Baca juga: Api Berkobar di Tiga Tempat di Tanahlaut Kalsel, Kebocoran Tabung Gas Diduga Jadi Penyebab
Baca juga: Ledakan di Polsek Astana Anyar : Pelaku Siapkan Dua Bom, Bagian Dada Gagal Meledak
Gazalba selanjutnya ditahan untuk 20 hari pertama, mulai dari 8 Desember sampai 27 Desember 2022. Dia ditahan di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur.
Dalam perkara ini, Gazalba Saleh dan bawahannya dijanjikan uang sebesar 202.000 dolar Singapura atau sekira Rp2,2 miliar.
Uang tersebut untuk mengurus perkara kasasi pidana terkait perselisihan di internal Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana pada awal 2022.
Secara total, terdapat 13 orang yang dijerat KPK sebagai tersangka.
Mereka yakni Hakim Agung Gazalba Saleh; Hakim Yustisial Prasetio Nugroho; dan staf Gazalba, Redhy Novarisza.
Sepuluh lainnya yakni Hakim Agung Sudrajat Dimyati; Hakim Yudisial atau panitera pengganti Elly Tri Pangestu; dua aparatur ASN pada Kepaniteraan MA, Desy Yustria dan Muhajir Habibie; serta dua ASN di MA bernama Nurmanto Akmal dan Albasri.
Kemudian, pengacara Yosep Parera dan Eko Suparno serta debitur KSP Intidana, Heryanto Tanaka, dan debitur KSP Intidana, Ivan Dwi Kusuma Sujanto.
Baca juga: Viral Ibu Curhat Anaknya Meninggal Gegara Tindakan di Rumah Sakit, RSUD Ulin Banjarmasin Buka Suara
Gazalba, Prasetio, dan Redhy dijerat dengan Pasal 12 huruf c atau Pasal 12 huruf a atau b juncto Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sementara Heryanto Tanaka, Yosep Parera, Eko Suparno, dan Ivan Dwi Kusuma Sujanto sebagai tersangka pemberi suap disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 atau Pasal 6 huruf c UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sedangkan Sudrajad Dimyati, Desy Yustria, Elly Tri Pangestu, Muhajir Habibie, Nurmanto, dan Albasri sebagai penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf c atau Pasal 12 huruf a atau b juncto Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Sumber : Tribunnews.com
