Berita Banjar

Simpan Benda Diduga Antik, Warga Sungai Tabuk Banjar Persilakan Arkeolog Teliti Temuannya

Warga Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan menyimpan sejumlah benda diduga antik

Penulis: Mia Maulidya | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Mia Maulidya
Supiani memperlihatkan barang diduga antik yang ditemukan saat menggali tanah, Jumat (16/12/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Warga Jalan Martapura Lama, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan menyimpan sejumlah benda diduga antik.

Sejumlah benda diduga antik berupa uang logam kuno dan sendok asal Cina. ditemukan Supiani  tanpa sengaja saat menggali tanah untuk membangun rumah.

Supiani menemukan benda diduga antik yang keseluruhan berjumlah sebanyak 30 biji ini peninggalan bersejarah zaman dinasti Ming. 

"Saya menduga barang kuno tersebut adalah peninggalan sejarah, karena pada saat berkunjung ke museum di Amuntai melihat koleksi corak sendok itu," ucap Supiani, warga Sungai Tabuk. 

Baca juga: Penemuan Benda Antik di Sungai Martapura Kabupaten Banjar, Tim Cagar Budaya Lakukan Kajian

Baca juga: Bukan Benda Cagar Budaya, Begini Sikap Pemkab Banjar Terhadap Temuan Barang Dikabarkan Antik

Menurut Supiani, ia menemukan benda tersebut pada tahun 1994.

Diketahui, asal mulanya tempat yang ditinggali Supiani adalah bangunan rumah bubungan tinggi Banjar.

"Dulunya disini juga rumah milik orang tua, rumah turun temurun, dan saat mau merobak rumah barulah dapat benda kuno itu," kata dia yang telah menyimpan barang kuno selama puluhan tahun. 

Pada saat mau merobak rumah karena kondisinya yang sudah tua.

Disaat menggali tanah dengan linggis, berkisar dikedalaman 60 cm menemukan sejumlah barang kuno tersebut. 

"Saat menabuk (menggali, red) tanah terdengar pecahan keramik, dan ketika diliat terdapat kumpulan sendok, logam, dan mangkoknya juga ada," terangnya.

Baca juga: Arkeolog Temukan Dua Benda Kuno di China, Berumur Lebih 3.000 Tahun, Lihat Penampakannya

Untuk keaslian benda temuannya itu, ia masih belum mengetahui, karena belum pernah dilakukan penelitian oleh arkeolog," tuturnya. 

Supiani pun mempersilakan arkeolog terhadap temuannya tersebut.

"Kami juga ingin tau apakah ini asli atau bukan, tetapi kami tidak mengetahui caranya untuk mengecek ke aslian barang tersebut," tukasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Mia Maulidya) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved