Bocah Tenggelam di Irigasi
Bocah Tewas di Irigasi Riam Kanan Bincau Kabupaten Banjar, Aliran Airnya Berarus Kuat
Komandan Regu Dinas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Banjar, Jamaluddin, sebut bocah tenggelam di irigasi di Bincau karena terbawa arus air kuat.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Seorang anak berusia 8 tahun tewas di dalam Irigasi Riam Kanan, Desa Bincau, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (25/12/2022) sekitar pukul 15.30 Wita..
Irigasi ini ternyata memiliki arus kuat. Karena itu, warga diminta agar waspada, tidak sampai tercebur, bermain, mandi-mandi atau berenang.
Komandan Regu Dinas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Banjar, Jamaluddin, membenarkan, korban Tewas Tenggelam di Irigasi karena terbawa arus air yang kuat.
Baca juga: Orangtua Diimbau Agar Awasi Anak Bermain di Bantaran Irigasi Riam Kanan Kabupaten Banjar
Baca juga: BREAKING NEWS Bocah Tenggelam di Irigasi Riam Kanan Desa Bincau Kabupaten Banjar
Baca juga: Penusukan di Jalan Padat Karya Sungai Andai Banjarmasin, Korban Tewas di Tangan Adik Ipar
Baca juga: Ombak Laut Saat Cuaca Buruk Robohkan 2 Titian di Desa Hilir Muara Kabupaten Kotabaru Kalsel
Menurutnya, permukaan air saluran irigasi terlihat tenang. Namun, itu hanya dipermukaan saja. Sedangkan arus air di bawahnya sangat kuat mendorong korban, yakni Muhammad Sadewa (8).
"Arus di bawahnya sangat kuat," ujarnya saat berada di lokasi anak tersebut tenggelam.
Lokasi titik tenggelam korban tersebut berjarak sekitar 300 meter dari titik evakuasi jenazahnya, sekitar pukul 18.00 Wita.
Baca juga: Cuaca Buruk, Atap MTs di Sungai Andai Banjarmasin Rusak Parah Diterjang Angin Kencang
Baca juga: Pasca Ponpes Nurus Sholehin Banjarmasin Ambruk, Santri akan Belajar di Depan Masjid
Baca juga: Rumah Roboh di Jeruk Purut Sungai Andai Banjarmasin Akibatkan 3 Bangunan Lain Juga Rusak
Ternyata, strategi menyasar secara bersamaan personel gabungan dari titik korban jatuh ke dalam irigasi hingga menyisir mengikuti arus, terbukti dapat menemukannya.
Saat ini saluran irigasi memang terlarang untuk digunakan sebagai tempat bermain.
(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)