Sidak Pasar

Sapa Pedagang Tradisional di Subang, Jokowi Adu Akill Main Latto-latto Bersama Ridwan Kamil

Adu skill permainan latto-latto dilakukan terjadi antara Presiden Joko Widodo dengan Ridwan Kamil. Hal ini terjadi saat Jokowi sidak pasar Subang.

Editor: M.Risman Noor
kompas.tv
Presiden Jokowi main latto-latto didampingi Ridwan Kamil saat meninjau pasar tradisional di Subang, Jawa Barat. 

BANJARMASINPOST.CO.ID  - Adu skill permainan latto-latto dilakukan terjadi antara Presiden Joko Widodo dengan Ridwan Kamil. Hal ini terjadi saat Jokowi sidak pasar Subang.

Kunjungan ke pasar tradisional yang dilakukan di Subang, Jawa Barat bukan hanya mendapat reaksi pedagang, namun juga mendapat perhatian anak-anak.

Seorang anak yang sedang bermain latto-latto disapa Jokowi dan seketika pula meminjam permainan sedang viral tersebut.

Jokowi pun mencoba adu skill permainan latto-latto. 

Hasilnya tidak seperti diharapkan layaknya dimainkan anak-anak.

Baca juga: Kebakaran di Desa Taniran Kubah HSS, Satu Orang Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Kamar

Baca juga: Korban Perahu Tenggelam Sempat Terombang-ambing di Perairan Kotabaru, Satu Awak Kapal Masih Dicari

Gubernur Jawa Barat pun tertawa melihat aksi Jokowi.

Tak mau kalah Ridwan Kamil pun mencoba, namun hasilnya sama pula.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menantang Presiden Jokowi bermain latto-latto saat menyapa pedagang dan anak-anak di pasar tradisional.

Seorang anak berkaos hitam terlebih dahulu memperlihatkan cara bermain latto-latto ke Presiden Jokowi.

Aksi Jokowi  dan Ridwan Kamil sontak mengundang tawa banyak orang.

Tak mau kalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun menunjukkan kebolehannya bermain permainan tradisional yang sedang naik daun.

Permainan latto-latto sebenarnya sudah ada sejak 1990'an, yang diambil dari kata Bugis Makassar bermakna bunyi benturan.

Perlu anda tahu, permainan latto-latto bukan berasal dari Indonesia, di luar negeri permainan ini disebut clackers ball yang populer pada tahun 1960'an.

Baca juga: Rekrutmen PPPK di Kotabaru Kalsel, Pendaftar Tenaga Teknis Masih Belasan Orang

Cara mainnya dua bola yang diikat tali dibenturkan dengan cepat dan sekeras mungkin.

Seiring populernya latto-latto, pada tahun 1985 polisi di Mesir dan berbagai negara melarang permainan latto-latto .

Permainan latto-latto dianggap berbahaya karena benturan bola bisa pecah dan mengenai wajah hingga mata. (hen/tribun-medan.com)

Sumber : Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved