Kriminalitas Nasional

Nyawa Ibu Muda di Lombok Ini Dihabisi Suami, Mertua dan Adik Ipar, Polisi Bongkar Peran Para Pelaku

Aparat Polres Lombok Tengah membongkar penyebab kematian ibu muda di Nusa Tenggara Barat (NTB), korban dibunuh suami, kakak ipar & mertua

Editor: Irfani Rahman
(SHUTTERSTOCK/Prath)
Ilustrasi Police Line. Terungkap sudah penyebab kematian ibu muda di Lombok Tengah, korban ternyata dibunuh suami, kakak ipar danmertua perempuannya 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Satuan Reskrim Polres Lombok Tengah membongkar penyebab kemarian ibu muda berinial FS (19) di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) , Selasa (3/1/2023) lalu

Korban ternyata bukan tewas bunuh diri namun dibunuh oleh suami korban berinisal MR (20) yang dibantu kakak iparnya  SA (28) dan ibu mertuanya S (47).

Aksi pembunuhan cukup sadis dengan cara mencekik leher korban ini dilatarbelakangi kemarahan suami korban karena menilai korban tak patuh.

Akibat aksi pembunuhan ini ketiga pelaku saat ini menjalani proses penahanan di Polres Lombok Tengah.

Baca juga: Wanita Muda Asal Batam Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kamar Kos di Bali, Pelaku Jerat Leher Korban

Baca juga: Beragam Pengobatan Kuno yang Bikin Melongo, Ada Melobangi Tengkorak Pasien Hingga Obat Mayat

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah  Iptu Redho Rizky Pratama mengatakan, ketiga pelaku memiliki peran masing-masing.

"Adapun peran masing-masing pelaku yakni MR suami korban mencekik leher korban menggunakan tangan, kemudian S kakak ipar korban menahan kaki dengan mengikat kaki korban, sehingga korban tidak bisa melakukan perlawanan," ujarnya, Rabu (4/1/2023).

Sedangkan, S berperan untuk mengambil tali di dapur untuk menjerat leher korban.

Setelah meyakini FS telah tewas, pelaku kemudian membuat skenario. Mereka merancang kematian korban agar terlihat seperti bunuh diri.

Pelaku lantas menggantung tubuh korban di kusen pintu.

"Setelah diyakini meninggal. Kemudian bersama-sama, MR memegang kepalanya, ibu S memegang ketiak, dan SA ipar memegang kaki untuk menggantung korban agar terlihat seperti bunuh diri," ucapnya.

Usai membunuh dan merekayasa kematian korban, SA dan MR keluar rumah. Sementara itu, S duduk di beranda rumah seolah tak terjadi peristiwa apa pun.

Jenazah FS diketahui oleh anak S berinisial R (13) yang baru pulang dari sekolah. Melihat jenazah FS, R pun langsung berteriak. Ia lantas memanggil ibunya.

S kemudian berpura-pura terkejut dan meminta bantuan ke tetangga agar menurunkan jenazah FS yang tergantung.

"Saya bilang tolong turunkan jenazahnya, warga ramai datang dan kemudian polisi ikut datang," ungkapnya di Polres Lombok Tengah, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Sinopsis Film The Hurricane Heist di Trans TV, Melawan Para Perampok Bank di Tengah Badai Dahsyat

Baca juga: Sinopsis Film Total Recall di Bioskop Trans TV Malam Ini, Colin Farrell Terobsesi Jadi Agen Rahasia

Pengakuan S
 Rencana pembunuhan itu ternyata pernah disampaikan oleh MR kepada ibunya.

"Saya bilang sama dia (MR) waktu bilang mau bunuh istrinya, terserah kamu. Karena memang istrinya tidak mau disuruh kerja di rumah itu," tutur S.

Menurut S, selama tinggal serumah dengan FS, dirinya tak pernah bertengkar dengan sang menantu. Hanya saja, S mengaku kesal karena FS tidak pernah mau disuruh membantu beres-beres rumah dan mengurus kebutuhan suaminya.

"Dia hanya pegang HP saja tiap hari, suaminya suruh juga tidak mau. Karena itu dicekik oleh suaminya, terpaksa saya setuju jadinya, dan setelah dia dicekik saya diminta ambil tali untuk menggantungnya," jelasnya.

Kata S, FS hanya mau disuruh oleh Ariah (55), yang merupakan suami S atau bapak mertua FS. S pun merasa cemburu lantaran hanya patuh pada bapak mertuanya.

Kini, S mengaku menyesal atas perbuatannya.

"Ya menyesal, sudah telanjur, mau apa lagi, tidak tahu kalau akhirnya seperti ini," terangnya.

Motif pembunuhan

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizky Pratama menuturkan, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi oleh kekesalan pelaku atas sikap korban yang dianggap tidak patuh pada perintah suami dan keluarganya.

"Latar belakang dari pembunuhan tersebut bermula dari sikap istri pelaku (korban) yang tidak pernah mempedulikan suaminya dan setiap hari hanya bermain HP, seperti kalau disuruh buat kopi jarang mau," paparnya, Rabu.

Baca juga: 7 Tahun Tanpa Kabar, Keberadaan Maryam TKW Asal Indramayu Terjawab Sudah, Berada di Negara Ini

Baca juga: Catat, Ini Cara Membuat Akun SNPMB 2023 Untuk Sekolah dan Siswa, Berikut Jadwal Pengisiannya

Ia menjelaskan, puncak kemarahan pelaku terjadi saat korban pulang ke rumah orangtuanya di Lombok Timur selama satu bulan. Ketika dijemput suaminya, FS tidak mau pulang.

"Korban juga pernah pulang ke rumah orangtuanya di Kecamatan Jerowaru selama satu bulan lebih. Dan ketika dijemput suaminya, korban tidak mau balik kerumah suaminya di Desa Lantan. Hal ini yang memicu kemarahan suami korban, ibu korban dan kakak korban," urainya.

Redho mengungkapkan, para pelaku sebelumnya telah merencanakan pembunuhan pada Minggu (1/1/2023).

Mereka melakukan eksekusi pada Selasa (3/1/2023) pukul 07.30 Wita. Pagi itu, MR yang baru pulang mengantar anyahnya ke kebun, meminta korban untuk membuatkannya kopi.

Akan tetapi, korban disebut tidak mengindahkan permintaan sang suami, sehingga MR marah. Pelaku kemudian membunuh korban.

Perbuatan para pelaku diancam dengan pasal pembunuhan berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 KUHP sub Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP. Pelaku terancam hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup dan atau kurungan penjara paling lama 20 tahun.

Sumber: Kompas.com

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved