Jangan Datangi Dukun Ketika Terkena Penyakit Ain atau Sihir, Ustadz Khalid Basalamah Beri Penjelasan

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan perbuatan keliru yang dilakukan wanita muslim atau muslimah.

Kekeliruan wanita tersebut dipaparkan Ustadz Khalid Basalamah ada sebanyak 70 poin, termasuk berobat ke dukun ketika menderita penyakit, sihir dan ain.

Ketika seorang muslimah mengalami sakit secara fisik, terkena sihir atau bahkan ain, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, hendaknya tidak pergi ke dukun atau sejenis paranormal ilmu hitam.

Muslimah yang bertaqwa hendaknya tidak melakukan hal tersebut dan bertindak sesuai aturan dalam Islam.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, termasuk pelanggaran syariat ketika muslimah datang ke tukang sihir, peramal dan lainnya.

Hal ini juga berlaku bagi kaum adam ketika tertimpa penyakit, sihir maupun ain.

"Ain itu penyakit iri, biasanya orang yang hatinya iri, maka matanya panas, ain adalah Bahasa Arab dari mata. Kalau orang itu melihat sesuatu maka dia bisa merusaknya," papar Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal Youtube Khalid Basalamah Official.

Ain bisa terjadi pada siapa saja, misalnya orang tua yang memiliki anak kecil, ada orang yang memuji anak itu, namun dalam hatinya hasad, maka anak itu bisa sakit.

Selain itu, usaha bisa bangkrut, rumah tangga bisa rusak karena ain.

Nabi Muhammad SAW besabda "Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ain".

"Untuk mencegahnya, apabila kita memiliki kelebihan dan orang memuji maka sebut Masya Allah," tutur Ustadz Khalid Basalamah.

Pergi ke dukun selain tertimpa penyakit dan ain, hanya sekadar bertanya apakah terkena sihir, atau meminta sesuatu untuk dirinya agar suami mencintainya, hal ini semua hukumnya haram, bahkan mempercayai mereka adalah kufur.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

Barangsiapa mendatangi ‘arrâf lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, tidak akan diterima darinya shalat 40 hari. [HR. Muslim, no: 2230]