Berita Banjarmasin

Dosen FKIP ULM Reza Pahlevi Nilai Sudah Tepat Lato-lato Dilarang Dibawa ke Sekolah

Dosen FKIP ULM Reza Pahlevi nilai sudah tepat lato-lato dilarang dibawa ke sekolah karena mengganggu belajar mengajar dan mengurangi pengaruh gadget.

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
ISTIMEWA
Dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Reza Pahlevi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin mengeluarkan surat yang isinya melarang peserta didik membawa permainan lato-lato ke sekolah.

Selain itu, dalam surat tersebut diimbau kepada orangtua anak diidik untuk lebih mengawasi dan memastikan keamanan terhadap anak-anaknya ketika melakukan aktivitas bermain Lato-lato.

Pengamat pendidikan, yakni Reza Pahlevi, menilai langkah dari Disdik Banjarmasin ini adalah hal yang tepat 

Baca juga:  Larang Lato-lato di Sekolah, Begini Penjelasan Kadisdik Banjarmasin

Baca juga: Sambut Jemaah Haul Akbar Guru Sekumpul, Parkiran Museum Lambung Mangkurat Jadi Rest Area

"Apa yang termuat dalam surat dari Disdik Banjarmasin itu saya rasa sudah sangatlah tepat," ujarnya, Rabu (11/1/2023).

Dia pun menerangkan, sama seperti permainan lainnya, tentunya bermain lato-lato haruslah disesuaikan.

"Harus pada porsi dan tempatnya," jelas dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.

Baca juga: Kota Gaib Saranjana Kotabaru Viral Lagi, Ifan Seventeen dan Tantri Kotak Syok Ribuan Penonton Lenyap

Baca juga: Kebakaran Lumat Rumah dan Warung di Anangi Kalsel, Bocah Berhasil Diselamatkan

Upaya melarang lato-lato masuk sekolah, lanjut dia, tentunya agar tidak membuat dampak negatif. 

"Di sekolah tentunya mengupayakan agar proses belajar dan mengajar kondusif dan tenang. Apabila banyak yang membawa lato-lato ke sekolah, tentu bisa mengganggu aktivitas belajar dan mengajar," katanya.

Dibeberkan juga oleh dosen FKIP ULM Reza Pahlevi bahwa fenomena bermain lato-lato ini sendiri tentunya menimbulkan dampak negatif dan positif.

Baca juga: Tangkap Dua Pencuri di Banjarbaru, Kapolsek Cempaka Sebut Pelaku Beraksi di 9 Lokasi

Baca juga: Muncul Beragam Spekulasi di Balik Temuan Sapi Tanpa Jeroan di Sungairiam Tala

Untuk dampak negatifnya, Reza menerangkan, apabila dimainkan tidak mengenal waktu dan bahkan juga tempat, karena bisa menganggu.

Sedangkan dampak positifnya, dengan bermain lato-lato ini maka akan mengurangi ketergantungan siswa bermain gadget dan sebagainya.

"Tentu akan mengurangi aktivitas anak bermain gadget. Kemudian juga akan melatih gerak sensorik dan motorik sehingga bagus untuk kesehatan," pungkas dosen FKIP ULM Reza Pahlevi.

(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved