Selebrita
Kota Gaib Saranjana Kotabaru Viral Lagi, Ifan Seventeen dan Tantri Kotak Syok Ribuan Penonton Lenyap
Ihwal Kota Gaib Saranjana di Kotabaru, Kalimantan Selatan kembali jadi sorotan. Faktanya, Ari Lasso, Ifan Seventeen dan Tantri Kotak pernah mengalami
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ihwal Kota Gaib Saranjana di Kotabaru, Kalimantan Selatan kembali jadi sorotan. Faktanya, Ari Lasso, Ifan Seventeen dan Tantri Kotak pernah mengalaminya.
Seperti yang telah diceritakan sebelumnya, Kota Gaib Saranjana merupakan sebuah tempat yang tak terlihat kasat mata.
Keberadaan kota ini tidak ada dalam peta Indonesia maupun google maps, namun keberadaannya diyakinin berada tepat di selatan pulau, tepatnya di Desa oka-oka, Kecamatan Pulau Laut Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber kota ini merupakan bagian dari pulau laut.
Sebuah pulau yang sangat terpencil dan berada di dekat laut sekitaran Kalimantan Selatan.
Warga mempercayai, wilayah berupa perbukitan tak berpenghuni itu merupakan lokasi Kota Gaib Saranjana yang dihuni oleh bangsa jin Islam.
Kota Gaib Saranjana dipercaya bahwa kota ini merupakan sebuah kota metropolitan dengan peradaban yang begitu modern jauh diatas manusia.
Baca juga: Tabir Foto Kota Gaib Saranjana Kotabaru Akhirnya Terkuak, Fotografer Ini Beber Fakta Sebenarnya
Baca juga: Fakta Kota Gaib Saranjana Kotabaru yang Dibuat Film: Dihuni Makhluk Halus dan Ada di Peta Belanda
Nelayan yang berada di sekitaran pulau itu mengaku bahwa mereka sering melihat adanya aktivitas mercusuar dari seberang pulau laut yang tak lain berasal dari Kota Gaib Saranjana.
Bahkan baru-baru ini, viral penampakan kota jin itu melalui unggahan seorang dokter bernama Devi.
Keadaan ini langsung menjadi bahasan warganet.
Sebenarnya, ada tiga artis yang punya pengalaman mistis terkait Kota Saranjana ini.
Ifan Seventeen menceritakan itu melalui kanal YouTube Ganji Misteri.
Kejadian aneh bermula kala Ifan Seventeen masuk menuju GOR tempat konser hanya satu pintu.
Menurutnya, saat memasuki GOR ia pun harus masuk di antara ribuan penonton.
Bahkan untuk berjalan membelah penonton pun sulit sehingga ia harus berjalan melipir ke samping.
Saat konser usai, Irfan dan kru langsung turun dari panggung dan bergegas menuju mobil yang telah disiapkan berada di dekat tangga panggung.
Tak sampai satu menit, Ifan melihat lapangan itu langsung sepi, hanya tersisa puluhan orang saja.
"Gila ya, orang-orang di sini jalannya cepet-cepet banget, terus tadi pas konser gua lihat mukanya aneh kayak kosong," kata Ifan menceritakan ulang.
Namun panitia acara langsung menjawab jika hal itu biasa terjadi.
Kejadian itu membuat Ifan dan kru akhirnya memutuskan untuk tidur beramai-ramai dalam satu kamar.
"Ya bukan takut sih, cuman lebih pada saling menjaga, akhirnya kita tidur dalam satu kamar ramai-ramai," ceritanya.
2. Tantri Kotak
Kejadian penuh misteri satu ini tak bisa dilupakan oleh vokalis Tantri Kotak. Ini seperti yang ia kisahkan di kanal YouTube MOE production.
Itu merupakan konser pertamanya ke luar kota menggunakan pesawat terbang.
Ia menceritakan perjalanan yang ditempuhnya amat sangat panjang hingga memakan waktu belasan jam untuk sampai di lokasi konser.
Sepanjang perjalanan darat, ia hanya dapat melihat sepinya jalan dimana hanya terdapat laut dan kuburan.
"Pengalaman banyak dan paling berkesan di Kota Baru menempuh waktu belasan jam," ucapnya.
Sesampainya di hotel tempatnya menginal yang berlokasi di pinggir pantai, Tantri diingatkan oleh panitia agar tidak kaget jika pada pertengahan konser akan ada sebagian orang yang menghilang.
Panitia menegaskan, bahwa kejadian itu juga dialami oleh Ari Lasso saat konser di Kota Baru sebelum dirinya konser.
"EO bilang nanti jangan kaget ya mba, kemarin Ari Lasso main di GOR, akses pintu masuk cuman satu, jangan kaget kalau penontonnya hilang setengah di jeda lagu tengah-tengah. Dalam sekejap dalam hitungan menit," kata Tantri menirukan ucapan panitia.
Waktu konser pun tiba, Tantri mulai menaiki panggung yang berada di pinggir pantai. Ia pun menceritakan akses keluar masuk tidak begitu jelas tapi terlihat penonton memadati lokasi konser itu.
"Kan manggungnya di pinggir pantai jadi akses keluar masuk ga kelihatan. Yang jelas ada banyak penonton yang sangat rapat-rapat memenuhi lokasi sampai ada yang berdiri di dekat pemdam kebakaran," jelasnya.
Dia juga memperhatikan bahwa penonton yang aktif mendengarkan lagu yang dibawakannya berada pada bagian tengah hingga depan, sementara dari tengah hingga baris belakang terlihat penonton yang begitu pasif.
Saat membawakan lagu di tengah-tengah, tiba-tiba benar sebagian penontonnya hilang secara misterius dengan sangat cepat.
"Kan udah diberitahu, jadi ceritanya pas badan aku lagi ngadep band lalu balik lagi ke penonton tiba-tiba tuh penonton hilang setengahnya, ngga sampai 1 menit hilang. Aku cuman bertanya-tanya aja, siapa sih sebenarnya penonton yang diam saja dari baris tengah kebelakang," jelasnya.
"Itu tempat kan rapat banget, buat meninggalkan tempat butuh proses, butuh waktu tapi ini langsung menghilang cepat, kan aneh," lanjut Tantri.
Ia pun bercerita bahwa memang benar Tantri pernah mendengar kisah kota yang hilang misterius di kota itu.
"Pernah denger kota misterius yang hilang, sekarang sudah ngga ada lagi di peta. Ya kita akhirnya ketakutan, waktu itu kita berempat akhirnya tidur sekamar kayak sarden, lagian hotel kita kan dekat pantai," tutupnya.
3. Ari Lasso
Kisah serupa dialami mantan vokalis Dewa 19, Ari Lasso. Dia membagikan kisah mistisnya saat konser di Kota Baru melalui kanal YouTube Raditya Dika.
Ia menceritakan kejadian yang dialaminya saat konser pada tahun 2005 silam di sebuah kota terpencil. Tak ada yang aneh pada awal konser dimulai.
Ari menggambarkan situasional tempatnya manggung, bahwa hanya ada satu pintu sebagai akses keluar masuk penonton, bahkan dirinya saja masuk melalui pintu tersebut.
Penonton tampak berjubel memenuhi tempat konser jika diperkirakan berjumlah 12.000 orang.
Ia pun menyanyikan beberapa buah lagu, tak ada yang aneh sejak awal konser berlangsung. Kemudian pada pertengahan konser saat ia membalikan badan, tiba-tiba dirinya terkaget karena hampir lebih dari setengahnya penonton yang berjubel tadi raib hanya dalam hitungan 1-2 menit.
Tanpa pikir panjang, Ari pun tetap menyanyikan lagu demi lagu hingga konser selesai. Dirinya pun semakin dibuat heran saat turun dan meninggalkan panggung konser, kondisi lapangan begitu sepi.
Dia mencoba berpikir realistis dengan mengedepankan kemungkinan kebiasaan orang-orang di daerah itu tertib saat bubar konser.
"Pada nongkrong diluar kali orangnya, pas diluar sepi, biasa saja hanya ada berapa puluh, ratus orang yang berusaha naik motor untuk pergi, sambil eh ari lasso...ari lasso," cerita Ari.
Melihat kejadian itu Ari Lasso pun terbengong hingga diingatkan oleh pantia konser untuk mengabaikan kejadian itu.
"Udah mas, udah mas, biarin aja kan kita udah pesan dari kemarin," ujarnya menceritakan ulang kata-kata panitia itu.
Cerita belum berakhir, ada kejadian aneh selepas konser saat Ari Lasso dan kru kembali ke hotel. Sebelumnya memang pihak panitia telah mengingatkan untuk tidak mandi selama mereka berada di tempat itu. Namun karena ada salah satu kru yang merasa gerah maka sesampainya di hotel kru itu bergegas mandi.
Sesaat setelah mandi, tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong dari lobby hotel yang berada di lantai bawah. Ari Lasso dan kru begitu terkejut melihat kepala produksi mereka mendapatkan kecelakaan tertabrak motor dan mengalami patah tulang.
"Belum selesai, balik ke hotel, pak Yuyun dengan gagahnya karena kita mau cabut kota lain, gerah kan...mandi pak, sebelum cabut dari kota itu. Dan detik yang sama, beberapa menit kemudian, dia selesai mandi masuk kamar seger, terdengar teriak tolong...tolong dibawah hotel. Kepala produksi kita namanya Ucok ya, nyebrang jalan mau beli rokok ketabrak motor tangannya patah," ceritanya.
Ada di Peta Belanda
Seorang dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Jurusan Sejarah, Mansyur mencoba menganalisa Saranjana, dari perspektif historis ilmiah.
Melalui tulisannya di akun Facebooknya Sammy 'xnyder Istorya, Mansyur yang juga mantan seorang jurnalis menulis tentang Saranjana.
Menurut dia, ada tiga versi lokasi Saranjana hasil penelusurannya.
Pertama, di Kotabaru, Kalimantan Selatan, versi kedua di Teluk Tamiang, Pulau Laut dan ketiga di sebuah bukit kecil yang terletak di Desa Oka-Oka Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Dari perspektif historis menurut Mansyur Saranjana adalah fakta.
Sebab, Salomon Muller, naturalis berkebangsaan Jerman dilahirkan di Heidelberg, dalam petanya berjudul "Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo" (peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo), tahun 1845 mengambarkan bahwa terdapat wilayah yang ditulisnya sebagai Tandjong (hoek) Serandjana.
Tandjong ini terletak di sebelah selatan Pulau Laut, tepatnya berbatasan dengan wilayah Poeloe Kroempoetan (Pulau Kerumputan) dan Poeloe Kidjang.
Dalam kapasitasnya sebagai pembuat peta, Salomon Muller menjabat anggota des Genootschaps en Natuurkundige Komissie in Nederlands Indie yang sudah mendapatkan pelatihan dari Museum Leiden dan sedang melakukan perjalanan penelitian tentang dunia binatang dan tumbuhan di kepulauan Indonesia.
Namun, belum bisa dipastikan apakah Salomon Muller pernah berkunjung ke Tandjong (hoek) Serandjana sebelum memetakannya. Salomon Muller pun tidak pernah menyinggungnya dalam beberapa artikelnya yang diterbitkan Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
Peta yang memuat Tandjong (hoek) Serandjana tersebut dimuat dalam Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel, seri pertama yang diterbitkan Staatsbibliothek zu Berlin. Peta ini dibuat 18 tahun sebelum Salomon Müller meninggal dunia pada tahun 1863.
Menurut Mansyur, sumber lainnya yang memuat tentang Serandjana adalah Pieter Johannes Veth, dalam "Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten", halaman 252.
Kamus ini diterbitkan di Amsterdam oleh P.N. van Kampen, tahun 1869.
Veth menuliskan "Sarandjana, kaap aan de Zuid-Oostzijde van Poeloe Laut, welk eiland aan Borneo's Zuid-Oost punt is gelegen" (Sarandjana, tanjung di sisi selatan Poeloe Laut, yang merupakan pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan).
Secara terminologi, kalau dikomparasikan dengan kosakata India, " Saranjana" berarti tanah yang diberikan.
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)
Tak 'Terpakai' Alonso di Real Madrid, Trent Alexander-Arnold Bisa Khianati Liverpool, Man City Goda |
![]() |
---|
Arti Piagam Penghormatan dari Presiden bagi Seorang Jaja Miharja, Kenang Lagi Fase Merintis Karier |
![]() |
---|
Nasib Rumah Mewah Mpok Alpa Usai Kepergian Sang Komedian Terjawab, Tersirat dalam Ucapan Aji Darmaji |
![]() |
---|
Berkali-kali Gagal Diceraikan Andre Taulany, Erin Singgung Ungkapan Kemenangan |
![]() |
---|
Kesabaran Ashanty Habis, Mertua Atta Halilintar Ambil Sikap Usai Tanah Warisan Diduga Diserobot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.