Mantan Pelatih Lionel Messi Incar Posisi Potter, Laga Chealse vs Fulham di Liga Inggris Jadi Penentu

BANJARMASINPOST.CO.ID - Mantan pelatih Lionel Messi di Paris Saint Germain (PSG), Mauricio Pochettino disebut mengincar pekerjaan kursi kepelatihan raksasa Liga Inggris, Chelsea.

Graham Potter berada di bawah tekanan setelah menjalankan tugas pelatih yang menyedihkan usai menggantikan Thomas Tuchel.

Mauricio Pochettino dikabarkan sedang menunggu panggilan untuk menjadi bos baru Chelsea jika Graham Potter dipecat dari Liga Inggris.

Mantan kepala Tottenham itu menganggur sejak dipecat oleh raksasa Prancis Paris Saint-Germain pada Juli tahun lalu.

Bos Chelsea Graham Potter berada di bawah tekanan yang meningkat di Stamford Bridge, setelah hasil yang mengecewakan di Liga Inggris.

Mantan bos Spurs dan PSG Mauricio Pochettino dikabarkan tertarik untuk mengambil pekerjaan itu jika Potter dipecat.

Kepala Blues Todd Boehly bisa memutuskan untuk menggunakan kapak jika hasilnya tidak membaik dalam beberapa pekan ke depan.

Potter berada di bawah tekanan besar di Stamford Bridge setelah hanya meraih satu kemenangan dalam tujuh pertandingan di semua kompetisi.

Fans menyalakan mantan pemain Brighton setelah tersingkir di babak ketiga Piala FA 4-0 di Manchester City pada hari Minggu.

Dilansir dari SunSport, Rabu, (11/1/2023), Mauricio Pochettio akan bersedia untuk mengambil alih jika Chelsea memanggilnya.

Baca juga: PSG vs Angers: Ada Acara Khusus untuk Lionel Messi, Mbappe dan Hakimi Pilih Lanjutkan Liburan

Baca juga: Pep Siapkan Kejutan untuk Ten Hag, Ini Jam Tayang Man United vs Man City di Liga Inggris Pekan ini

Tapi afiliasinya dengan rival yang dibenci The Blues, Spurs, selalu dilihat sebagai masalah baginya untuk pindah ke London Barat.

Pochettino masih memiliki rumah di ibu kota dan menghabiskan banyak waktu di negara tersebut, bahkan saat masih di PSG.

Dapat dipahami bahwa dewan Blues sudah mempertimbangkan masa depan Potter – meski baru mempekerjakannya pada bulan September.

Namun, pria berusia 47 tahun itu diperkirakan akan diberikan sisa bulan ini untuk melihat apakah dia bisa membalikkan keadaan.

Tapi hasil buruk melawan rival lokal Fulham besok bisa melihat akhir dari pemerintahan singkatnya.