Religi

Kekeliruan Wanita Muslim Dipaparkan Ustadz Khalid Basalamah, Meratapi Orang yang Meninggal

Ustadz Khalid Basalamah jelaskan perbuatan keliru yang dilakukan Wanita Muslim, diantaranya meratapi orang meninggal dunia

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
Capture kanal youtube Khalid Basalamah Official
Ustadz Khalid Basalamah terangkan salah satu kekeliruan wanita muslimah, meratapi orang meninggal dunia 

Sehingga terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, ada yang melarang sama sekali terkait sifat kaum hawa yang mudah terbawa perasaan.

Nabi Muhammad SAW menyerukan umat muslim untuk tidak mendoakan dirinya, keluarga, dan harta kepada keburukan, dikhawatirkan malaikat lewat dan mengaminkan, lalu diijabah Allah.

Ustadz Khalid Basalamah pun menceritakan keluh kesah salah satu jemaahnya, ada keluarga dari jemaah itu yang berziarah dengan jadwal pasti satu bulan minimal dua kali.

"Namun ziarah kubur itu dikhususkan meminta-meminta atau berdoa di kubur tersebut, karena dianggap yang meninggal itu orang shaleh dan bisa meminta di tempat itu," terang Ustadz Khalid Basalamah.

Perlu digarisbawahi tidak ada meminta di atas kubur pada orang mati saat ziarah dalam syariat Islam.

Komitmen seorang muslim yang ketika shalat hanya meminta kepada Allah menjadi dipertanyakan, dan bisa jadi terjerumus kepada sesuatu yang sirik.

"Hendaknya memahami perintah hanya meminta kepada Allah, setiap sesuatu yang diminta ada prosesnya, ketika kita misalnya meminta kepada Allah untuk menghilangkan rasa lapar, tidak serta merta bisa langsung hilang, ada prosesnya yang dinamakan sunnatullah," papar Ustadz Khalid Basalamah.

Meski terdapat sifat-sifat sensitif pada diri perempuan, Ustadz Khalid Basalamah menuturkan kaum hawa masih boleh berziarah namun dengan syarat tertentu.

Syarat yang harus dipenuhi hendaknya jauh dari hal-hal yang haram, di antaranya tidak berhias, jangan pergi ke makam jangan disamakan dengan pergi ke kondangan yang justru jadi fitnah.

"Begitu juga dengan meratap, nangis-nangis, pukul-pukul badan, jambak rambut dan lainnya, mengucap hal-hal yang tidak benar, kurang sabar, atau bahkan mengambil tanah kuburan untuk dikenang, yang menjadikan pelanggaran syariat di dalamnya," ucap Ustadz Khalid Basalamah.

Jikalau muslimah berziarah ke makam keluarga misal makam orangtua, anak, saudara dan tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran syariat yang disebutkan, lalu mengucap salam maka boleh-boleh saja berziarah.

Perlu diketahui, ziarah kubur tidak mesti berdiri di depan kuburnya, misal ketika lewat berkendara, maka tetap mengucapkan salam.

Di saat berziarah hendaknya mengucap salam kepada ahli kubur, bacaan salam yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved