Berita Tanahlaut

Pintu Air Lebih Tinggi, Embung di Desa Kunyit Tanahlaut Tak Berfungsi Sejak Dibangun

Meski airnya melimpah, namun sejak dibangun embung di Desa Kunyit Kecamatan Bajuin Tanahlaut tak pernah berfungsi untuk mengairi sawah

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
EMBUNG - Inilah embung di Desa Kunyit yang cukup luas dan berlimpah airnya. Namun hingga kini airnya belum dapat dialirkan ke persawahan setempat. (Kanan) pintu air ditumbuhi semak karena tak pernah difungsikan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejak beberapa tahun lalu ada embung di wilayah Desa Kunyit, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Namun  warga setempat mengeluhkan keberadaan fasilitas penunjang pengairan pertanian tersebut. Pasalnya, embung tersebut hingga sekarang belum dapat mereka manfaatkan.

Kepada banjarmasinpost.co.id, Minggu (22/1/2023), mereka menyebut posisi pintu air pada embung tersebut lebih tinggi dari permukaan air. Akhirnya, air berlimpah yang ada di embung tak dapat dialirkan ke persawahan warga di sekitar lokasi.

"Bisa sih dialirkan ke sawah, tapi ya harus pakai mesin pompa air," ucap Deni, warga RT 5 Desa Kunyit.

Baca juga: Lahan Tak Lagi Bermasalah, Rencana Pembangunan Embung di Cempaka Bakal Terealisasi Tahun ini

Baca juga: Warga Desa Sungup Kotabaru Masih Kesulitan Air Bersih, Embung yang Dibangun PT STC Gagal Fungsi

Namun hal tersebut dikatakannya cukup ribet juga dilakukan karena harus mengangkut mesin pompa air. Selain itu juga perlu selang panjang untuk mengalirkan ke sawah.

Pantauan di lokasi, area sekitar pintu air pada embung tersebut pun diselubungi semak. Tanggul di sekitarnya pun juga terselubungi belukar yang lumayan tinggi. 

Ada dua unit pintu bercat warna biru yang tampak kusam dan mulai karatan. Onggokan tanah yang terselimuti rerumputan menutupi area di depan dua pintu air tersebut.

Kepala Desa Kunyit H Rakhmadi ketika dikonfirmasi menuturkan embung tersebut dibangun pemerintah daerah sekitar tahun 2015 silam.

Lebar embung tersebut dikatakannya mencapai 80 meter dan panjang 150 meter. Kedalamannya mencapai tujuh meter. Airnya berlimpah dan tak pernah kering meski kemarau panjang melanda.

Diakuinya sejak saat itu hingga sekarang embung tersebut belum dapat mengaliri persawahan di kampungnya.

"Hamparan persawahan di kampung kami di sekitar embung itu sekitar 200 hektare," sebutnya.

Baca juga: Pekerjaan Embung di Perkantoran Baru Kotabaru Sisa Beberapa Pekan, Hasbiyanta : Doakan Saja Selesai

Pihaknya berharap pemerintah daerah dapat segera membenahi pintu air embung tersebut supaya airnya dapat dialirkan ke persawahan.

"Selain itu kami berharap agar tanggul embung disiring supaya lebih kuat lagi dan lebih aman," harap Rakhmadi. (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved