Religi

Hukum Tahlilan untuk Orang yang Sudah Meninggal, Ceramah UAS Ingatkan Tak Perlu Berutang

Tradisi tahlilan banyak dilakukan umat muslim. Ustadz Abdul Somad memberikan pandangan mengenai hukum tahlilan.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Tribunnews/JEPRIMA
Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang hukum melaksanakan tahlilan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tradisi tahlilan banyak dilakukan umat muslim. Ustadz Abdul Somad memberikan pandangan mengenai hukum tahlilan.

Dari asal kata, Ustadz Abdul Somad menguraikan tahlil adalah Lailahailallah yang bermakna tidak ada Tuhan selain Allah.

Dituturkan Ustadz Abdul Somad, membaca tahlil atau tahlilan yang diniatkan untuk orang yang sudah meninggal boleh dilakukan.

Tahlilan adalah tradisi selamatan sebagian umat Islam di Indonesai untuk mendoakan seseorang yang telah meninggal dunia.

Biasanya tahlilan dilakukan oleh anak atau keluarga dan kerabat seorang muslim yang sudah tiada.

Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan kalimat tahlil ialah Lailahailalallah, berbeda dengan bacaan tasbih, tahmid, dan takbir.

Baca juga: Dua Waktu Mustajab Berdoa di Hari Jumat, Simak Ceramah Ustadz Adi Hidayat

Baca juga: Relawan Galuh Bagikan Makanan kepada Jemaah Haul Guru Sekumpul 2023 di Pekauman Baru Kalsel

"Tujuh hari, 40 hari, buat kenduri, bagi makanan, kirim doa tidak dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, namun ada pada kitab Tabiin Imam Atha, menurut Imam Atha dari kalangan Tabiin, orang yang meninggal diuji di dalam kuburnya selama 7-40 hari maka dianjurkan bersedekah dan berkirim doa," jelas Ustazd Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Smart Amal.

Pendapat lainnya, tasbih Subhanallah, tahmid Alhamdulillah, takbir Allahuakbar, Siapa yang mengucap Tahlil kemudian dihadiahkan kepada si mayit, pahalanya sampai dan mayit itu dapat manfaat, hal tersebut berdasarkan pendapat Ibnu Taimiyah dalam kitab majemuk Fatawa Ibnu Taimiyah.

Alasan UAS memilih sependapat dengan Ulama tersebut yakni yang melarang tahlilan adalah anak buah Ibnu Taimiyah.

"Kalau dimasakkan makanan misal bubur kacang hijau, lalu dihadiahkan pahala untuk almarhum sampai pahalanya, dalilnya seseorang bertanya kepada Nabi SAW, sedekah yang dihadiahkan untuk ibu apakah sampai, Nabi Muhammad SAW menyebut sampai," terangnya.

Sedekah yang paling afdhol adalah memberi air minum, jika air minum saja afdhol apalagi makanan misalnya gulai.

"Maka dari itu artinya sedekah sampai, tahlil sampai atau mendapat pahala," ucap Ustadz Abdul Somad.

Selain tahlil dan sedekah, bisa pula menghadiahkan orang meninggal dengan membaca Alquran misalnya surah Yassin.

Bagi orang yang tidak mampu atau miskin, Ustadz Abdul Somad mengatakan tak perlu memaksa diri hingga berutang untuk menggelar tahlilan.

Di zaman Nabi SAW, orang yang miskin justru diberikan makanan oleh tamu pelayat atau tetangga sekitarnya.

Baca juga: Doa Ketika Hujan Tak Kunjung Berhenti, Ustadz Khalid Basalamah Jabarkan Sesuai Tuntunan Rasulullah

Doa Tahlil lengkap dilansir dari Surya.co.id:

1. Pengantar Al-Fatihah

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وإِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَالأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالعُلَمَاءِ العَامِلِيْنَ وَالمُصَنِّفِيْنَ المُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ المَلَائِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ، ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَأَسَاتِذَةِ أَسَاتِذَتِنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِمَنْ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Artinya, “Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan saudaranya dari kalangan pada nabi, rasul, wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, ulama al-amilin, ulama penulis yang ikhlas, semua malaikat Muqarrabin, kemudian semua ahli kubur Muslimin, Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat, baik di laut dan di darat, khususnya bapak kami, ibu kami, kakek kami, nenek kami, guru kami, pengajar dari guru kami, ustadz kami, pengajar ustadz kami, mereka yang telah berbuat baik kepada kami, dan bagi ahli kubur/arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

2. Al Fatihah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”

3. Surat Al Ikhlas tiga kali

Baca juga: Ketumbar Mampu Atasi Penyakit Jantung, dr Zaidul Akbar Beberkan Resep Paten Alami

4. Tahlil dan Takbir

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Laa ilaaha illallahu, Allahu Akbar

Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

5. Surat Al Falaq

6. Tahlil dan Takbir

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Laa ilaaha illallahu, Allahu Akbar

Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

7. Surat An Nas

8. Tahlil dan Takbir

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Laa ilaaha illallahu, Allahu Akbar

Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

9. Surat Al Fatihah

10. Surat Al Baqarah 1 - 5

11. Surat Al Baqarah ayat 163

12. Surat Al Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi)

13. Surat Al Baqarah 284 - 286

14. Surat Hud ayat 73

15. Surat Al Ahzab ayat 33

16. Surat Al Ahzab ayat 56

17. Sholawat nabi

Dibaca 3 kali

أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ نُوْرِ الْهُدَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ. عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ.

Artinya, “Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk pemimpin dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu pada saat zikir orang-orang yang ingat dan pada saat lengah orang-orang yang lalai berzikir kepada-Mu.”

18. Salam Nabi

وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ اَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ

Wasallim waradhiyallagu ta'ala 'an ash haabi sayyidinaa rasuulillahi ajma'iin.

Artinya, “Semoga Allah yang maha suci dan tinggi meridhai para sahabat dari pemimpin kami (Rasulullah).”

19. Surat Ali Imran ayat 173 dan Surat Al Anfal ayat 40

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Hasbunallahu wani'mal wakiil

Artinya, “Cukup Allah bagi kami. Dia sebaik-baik wakil. (Surat Ali Imran ayat 173).

نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Ni'mal maula wani'man nashiir

Dia sebaik-baik pemimpin dan penolong,” (Surat Al-Anfal ayat 40).

20. Hauqalah

وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Walaa haula walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adhiim.

“Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung.”

21. Istighfar

Dibaca 3 kali

اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirullahal 'adziim

Artinya, “Saya mohon ampun kepada Allah yang maha agung.” (3 kali). (Allah) yang tiada tuhan selain Dia yang maha hidup, lagi terjaga. Aku bertobat kepada-Nya.”

22.

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَعْبُوْدٌ

Laa ilaaha illallah, hayyu ma'buud

"Tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan disembah.”

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَىٌّ بَاقٍ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ

Laa ilaaha illallah, hayyu baaq alladzuu lla yamuutu

Artinya:

“Tiada tuhan selain Allah, zat kekal yang takkan mati.”

23. Tahlil 160 kali

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ

Laa ilaaha illallah

“Tiada tuhan selain Allah.”

24. Membaca dua kalimat syahadat

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Laa ilaha Illallah muhammadurrasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

Artinya:

“Tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad SAW utusan-Nya.”

Doa Tahlil

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، سُبْحَانَكَ لَا نُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، فَلَكَ الحَمْدُ قَبْلَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًا

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang dilontar. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam sebagai pujian orang yang bersyukur, pujian orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang memadai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu. Maha suci Engkau, kami tidak (dapat) menghitung pujian atas diri-Mu sebagaimana Kaupuji diri sendiri. Hanya bagi-Mu pujian sebelum ridha. Hanya bagi-Mu pujian setelah ridha. Hanya bagi-Mu pujian ketika Kau meridhai kami selamanya.”

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved