Selebrita
Komentar Eks Manajer Soal Lesti Kejora dan Rizky Billar Laporkan Haters
Rizky Billar dan Lesti Kejora kembali bertindak pada hatersnya. Melihat ini mantan manajer Leslar, Ariel Lobester memberi tanggapannya.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pasangan artis Rizky Billar dan Lesti Kejora kembali bertindak pada hatersnya.
Kini, ayah dan ibu Baby L itu melaporkan haters atas dugaan ujaran kebencian.
Lantas bagaimana respons mantan menajer Lesti Kejora dan Rizky Billar?
Diketahui, Rizky Billar dan Lesti Kejora melaporkan beberapa haters mereka yang dinilai melakukan dugaan ujaran kebencian.
Dikutip dari YouTube Nit Not, Selasa, (31/1/2023) Ariel Lobster alias Boril selaku mantan manajer Rizky Billar dan Lesti Kejora memberikan tanggapannya.
Boriel mengaku, tak masalah jika Rizky Billar dan Lesti Kejora melaporkan haters.
Baca juga: Kurung Rafathar di Kamar Mandi, Raffi Ahmad Beber Salah Kakak Rayyanza
Baca juga: Waktu Kecil Pernah Tinggal di Banjarmasin, Artis Natasha Wilona Ternyata Sekolah di Sini
Terlebih jika melaporkan haters adalah yang terbaik untuk Rizky Billar dan Lesti Kejora.
"Kalau saya sih nggak bisa menyampaikan setuju atau enggak. Tapi kalau itu yang terbaik untuk mereka ya kenapa enggak," terang Boril.
Dalam tayangan tersebut, Boril agar netizen bisa menggunakan media sosial untuk kebaikan.
"Ya siapa pun lah bukan cuma mereka (yang dilaporkan). Kita menggunakan medsos lebih baik kita menggunakan jari-jari kita buat kebaikan gitu aja," imbuh Boril.
Dalam kesempatan lain, kuasa hukum Rizky Billar dan Lesti Kejora, Sadrakh Seskoadi mengatakan kliennya telah melaporkan beberapa akun haters.
"Tujuan dan maksud kedatangan klien kami, Rizky billar yang kemarin didampingi juga oleh Mbak Lesti ialah ingin menyampaikan konfirmasi terkait pengaduan dan atau laporan terhadap beberapa akun," ucap Sadrakh Seskoadi dikutip dari YouTube NIT NOT, Sabtu (28/1/2023).
Sadrakh Seskoadi menilai, akun-akun tersebut telah melakukan dugaan ujaran kebencian yang bersifat ancaman kepada kliennya.
"Di mana akun-akun tersebut sudah memposting atau memberitakan materi-materi atau penyampaian yang mungkin kurang lebih ujaran kebencian arahnya dan juga bersifat ancaman kurang lebih seperti itu. Materi-materi yang disampaikan dalam akun-akun tersebut memang kurang lebih seperti itu ya arahnya menitikberatkan kepada Rizky kemudian kepada keluarga dalam hal ini mungkin orangtua, dan istri," sambung Sadrakh Seskoadi.
Ia menambahkan, bukti-bukti dalam kasus tersebut sudah cukup banyak.
Sadrakh Seskoadi menyebut bukti-bukti tersebut berupa rekaman, foto dan tangkapan layar.
"Terkait dengan bukti-bukti cukup banyak. Ada rekaman, ada foto, ada screenshot yang seperti itu yang kita sampaikan ya, bukti-bukti umum lah kurang lebih," tutup Sadrakh Seskoadi.
Baca juga: Satu Pemicu Venna Melinda Tak Mau Ibu Ferry Irawan Injak Rumahnya, Mami Ayu: Ada Ketakutan
Baca juga: Postingan Amanda Manopo Usai Tinggalkan Arya Saloka Cs Diprotes Fans Ikatan Cinta, Isi Cuma Ini
Bijak Menggunakan Media Sosial
SAAT ini para remaja terbiasa dengan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari media sosial.
Misalnya, bisa menambah sahabat dan berkomunikasi dengan mereka walaupun tidak bertatap muka. Media sosial juga bisa dengan cepat membuat orang memperoleh berita dan informasi.
Namun di balik manfaat media sosial itu, terdapat juga dampak negatif dan merugikan, seperti terjadinya perundungan di antara anggota masyarakat.
Lewat media sosial seseorang bisa menyebarkan kabar tidak benar (hoaks) mengenai orang lain. Berita tidak benar atau malah segala jenis fitnah bisa terjadi melalui media sosial ini.
Bagaimana seharusnya remaja menyikapi media sosial? Langkah apa yang bisa dilakukan agar media sosial tidak merugikan kaum remaja?
Media sosial adalah media yang berupa situs atau aplikasi yang melibatkan teknologi informasi berbasis internet.
Media berbasis teknologi internet mendorong dan memungkinkan penggunanya saling terhubung dengan siapa saja, baik orang-orang terdekat, maupun orang asing yang tidak pernah dikenal sebelumnya (Permana, Budi et al., 2020).
Media sosial biasanya digunakan sebagai media untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan keluarga, teman, dan orang lain yang memiliki ketertarikan yang sama.
Kaum remaja sebagai pengguna dapat melakukan komunikasi satu sama lain pada media sosial melalui fitur yang tersedia, termasuk berkomunikasi dengan cara mengirim pesan teks (chatting), berkomentar pada kolom yang tersedia, berbagi informasi, file, foto atau video dan komunikasi dengan panggilan telepon atau video.
Informasi yang biasanya dibagikan pada media sosial tidak hanya informasi yang bersifat umum, seperti berita dan hiburan saja, tetapi bisa juga informasi yang bersifat khusus, seperti materi pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.
Bahkan, informasi yang bersifat pribadi pun dapat diakses oleh orang lain.
Media sosial dapat digunakan untuk menyalurkan hobi secara kreatif sebagai sarana hiburan, seperti bermain game online atau hanya sekadar melihat-lihat foto dan video. Media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana belajar atau kegiatan berwirausaha.
Kemudahan memperoleh dan menyebarkan informasi memungkinkan media sosial dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran di sekolah, seperti berkomunikasi, mengorganisir berbagai kegiatan, belajar secara daring/online, berbagi materi pelajaran, dan mengerjakan tugas sekolah.
Media sosial dimanfaatkan sebagai media komunikasi yang relatif murah dan efisien.
Berkomunikasi lewat chat, telepon, dan video call tentu lebih murah dan efisien dibandingkan dengan bertemu langsung.
Dampak negatif
Selain manfaat positif, ada juga dampak negatif dari media sosial, misalnya, terlupakannya bahasa formal.
Bahasa yang sering digunakan dalam media sosial pada umumnya adalah bahasa informal yang santai dan tanpa batasan. Bahasa informal ini kerap mengabaikan tata bahasa yang baku.
Selain itu secara sengaja atau tidak orang bisa melihat konten pornografi. Tatkala menggunakan media sosial, kaum remaja bisa menerima link yang diarahkan ke situs pornografi atau iklan bernuansa pornografi.
Kaum remaja kerap terbawa emosi atas berita yang disebarkan melalui media sosial, sehingga terlalu mudah dan cepat berbagi berita tanpa dicek kebenarannya.
Mungkin saja sebenarnya berita yang dibagikan itu palsu, hoaks, mengandung ujaran kebencian, bernuansa SARA, atau menyebarkan pesan pribadi tanpa persetujuan pemilik/pengirimnya.
Terlalu banyaknya informasi serta berita kekerasan dan kejahatan yang beredar di media sosial bisa menjadi ide atau pemikiran baru untuk berbuat kejahatan dan kekerasan juga.
Misalnya, membuat konten video yang sengaja atau tidak menyiksa binatang, video prank yang merugikan orang lain, atau membuat video untuk mencari sensasi atau perhatian dari publik.
Media sosial juga dapat mengurangi kinerja belajar dan waktu belajar yang jadi kewajiban utama kaum remaja sebagai pelajar karena terlalu asyik menggunakan media sosial atau terlalu asyik membuat konten video.
Media sosial dapat menimbulkan kecanduan yang mengakibatkan tumbuh sifat menutup diri pada kehidupan sekitar. Hal ini banyak terjadi pada pengguna yang kecanduan bermain game online.
Apa yang harus dilakukan?
- Pertama, hindarilah curhat permasalahan pribadi di media sosial.
- Kedua, tidak memancing dan memulai konflik dengan siapapun ketika menggunakan media sosial.
- Ketiga, menghindari memberi komentar yang mencela dan menjelekkan orang lain ketika menggunakan media sosial.
- Keempat, jangan bersikap terlalu ekstrem dalam menanggapi apapun di media sosial.
- Kelima, bijaklah berbagi status mengenai apa yang sedang kamu lakukan dan rasakan di platform media sosial.
- Keenam, biasakan untuk selalu memilah dan memikirkannya sebelum memposting, khususnya bila akan berbagi foto dan video.
- Ketujuh, periksa kembali berita dan sumber berita untuk menyaring kebenaran dan menghindari hoaks sebelum diteruskan kepada yang lain.
- Kedelapan, selalu menjaga identitas dan keamanan akun pribadimu (Iswanto, H.F. et al., 2021; Permana, Budi et al., 2020).
Selain itu selalu berhati-hati dan bijak ketika akan melakukan transaksi atau belanja secara online dengan berdasarkan iklan dan penawaran barang lewat media sosial.
Harus selalu diingat bahwa apa yang telah diposting secara online, sulit untuk dihapus kembali. Internet akan menyimpan semua jejak maya penggunanya.
Gunakanlah media sosial untuk segala hal yang dirasakan positif dan bermanfaat. Perhatikan etika menggunakan media sosial yang baik karena negara telah memberikan aturan dan batasan bermedia sosial (Undang-Undang ITE).
Baca juga: 7 Bukti Ayu Ting Ting dan Boy William Layaknya Pacaran, Sentil Bilqis
Baca juga: Pekerjaan Indra Bekti Sepulang Rumah Sakit, Suami Aldilla Jadi Host Lagi
(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)
Nikita Willy Akhirnya Bicara Soal Kembali Main Sinetron, Kini Fokus Urus Baby Issa: Enak Jadi Ibu |
![]() |
---|
Lihat ART Dianiaya, Kondisi Mental Anak Zaskia Adya Mecca Jadi Sorotan: Itu Pasti Membekas Banget |
![]() |
---|
Status Anak Tiri, Sherly Putri Mpok Alpa Ungkap Hubungan dengan Aji Darmaji, Isu Warisan Terjawab |
![]() |
---|
Tuntutan Ganti Rugi Nikita Mirzani pada Reza Gladys, Ahli Hukum Soroti Nominal Rp100 Miliar |
![]() |
---|
Kondisi Anak Selebgram Tasya Farasya Kala Heboh Gugatan Cerai Sang Ibu, Ucapan Si Sulung Terekam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.