Selebrita
Giliran Dian Sastro Sentil Soal Childfree Bikin Awet Muda, Opini Gita Savitri Tuai Pro-Kontra
Kini giliran Dian Sastro yang menyentil soal Childfree. Istilah ini mengemuka setelah muncul opini dari Gita Savitri sebut childfree bikin awet muda.
Menurut psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengatakan, childfree merupakan istilah untuk menyebut orang yang tidak memiliki anak.
Ratna menyebut, ada dua kelompok orang yang childfree, yaitu mereka yang memutuskan tidak punya anak atau memiliki kondisi yang memaksa tidak bisa memiliki anak.
"Kondisi fisik tidak mendukung mereka punya anak. Mereka kemudian memutuskan untuk tidak mengadopsi anak," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/2/2023).
Ada pula orang yang bisa memiliki keturunan namun memutuskan tidak memiliki anak usai menikah. Orang tipe ini memilih untuk tidak mempunyai keturunan meskipun tubuhnya dalam kondisi sehat.
"Sebenarnya mereka mampu tapi tidak mau karena sudah merencanakan kalau sudah berkeluarga memang tidak mau punya anak," lanjutnya.
Dikutip dari Gramedia, psikolog Dr. Tri Rejeki Andayani menyebutkan, meskipun keputusan childfree bersifat sangat personal, namun keputusan tersebut sebaiknya turut melibatkan kedua anggota keluarga besar, terutama orang tua dari pasangan.
Jika keputusan untuk childfree tersebut tidak dapat diterima oleh kedua orang tua, tentu saja, tidak menutup kemungkinan bahwa akan muncul tekanan sosial bagi pasangan.
Namun, apabila diterima, maka pasangan pun akan menjadi lebih mudah dalam menghadapi tekanan sosial baik itu dari masyarakat luar maupun keluarga.
Salah satu alasan pasangan memilih untuk childfree adalah karena berkaitan dengan isu maupun masalah lingkungan. Beberapa pasangan atau perempuan yang memutuskan untuk childfree, menilai bahwa populasi penduduk di bumi semakin meningkat.
Akan tetapi, populasi yang meningkat tersebut tidak sejalan dengan kesehatan bumi serta ketersediaan pangan. Sehingga, childfree pun akhirnya dipilih sebagai salah satu langkah yang dapat ditempuh.
Dr. Tri juga menyinggung mengenai perspektif teori perkembangan dari Erikson.
Dalam teori tersebut disebutkan, bahwa setiap orang akan memasuki tahap stagnan versus generativitas.
Seseorang yang mengalami stagnan, cenderung akan kesulitan untuk menemukan cara dalam berkontribusi pada kehidupan.
Selain alasan masalah lingkungan, beberapa pasangan yang memutuskan untuk childfree, pada umumnya merasa tidak yakin akan kemampuannya dalam merawat maupun mengasuh anak. Sehingga hal tersebut pun menjadi suatu kekhawatiran bagi pasangan.
Berikut beberapa faktor yang bisa memengaruhi seorang perempuan atau pasangan memutuskan untuk childfree.
Baca juga: Pasca Lama Putus Kini Amanda Manopo Menyapa Billy Syahputra Lagi, Pertanda Reuni?
Ruben Onsu Mendarat di Madinah, Ayah Onyo Bocorkan Isi Koper yang Temani Perjalanan Umrah Pertama |
![]() |
---|
Tiga Kali Muncul dalam Mimpi, Ucapan Kameramen Buat Irfan Hakim Buru-buru Ziarahi Pusara Mpok Alpa |
![]() |
---|
Terima Saja Saat Ditalak Doris Setiawan, Lisa Mariana Ngaku Siap Besarkan Dua Anaknya Sendirian |
![]() |
---|
Modal Puluhan Juta dari Azka Corbuzier Tak Percuma, Intip Omzet Kalina Octaranny Dagang Es Teler |
![]() |
---|
Kemunculan Pasha Ungu di Rumah Duka Driver Ojol Korban Insiden Rantis Brimob, Disambut Tangis Pilu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.