Wisata Kalsel - Pulau Bakut Kabupaten Batola Dibuka untuk Umum pada 2018

BANJARMASINSPOST.CO.ID, MARABAHAN - Pulau Bakut di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), telah ditetapkan menjadi Taman Wisata Alam (TWA).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, pernah tanam pohon bintaro di Pulau Bakut.

Pohon itu telah diberi pagar khusus dan terlihat tumbuh subur di Pulau Bakut.

Begitu juga pohon yang ditanam Gubernur Kalimantan Selatan, Bupati Barito Kuala, Walikota Banjarmasin dan pejabat tinggi di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca juga: Wisata Kalsel - Pulau Bakut di Kabupaten Batola Dilengkapi dengan Titian dan Menara Pantau Bekantan

Baca juga: Wisata Kalsel - Pulau Bakut di Kabupaten Batola Sering Jadi Lokasi Penelitian Mahasiswa

Penuturan Misran, petugas setempat, sebelum menjadi TWA, Pulau Bakut dibuka untuk umum pada awal 2018.

"Sebelumnya, Pulau Bakut ini menjadi lokasi mendirikan tiang pancang Jembatan Barito. Jembatan Barito dimulai pembangunannya sejak 1992 hingga diresmikan pada 1997," urainya kepada Banjarmasinpost.co.id, Kamis (16/2/2023).

Saat itu, Presiden RI Soeharto yang meresmikan jembatan Barito. Dan, Tuan Guru Sekumpul, KH Muhammad Zaini Ghani, yang mendoakan agar keberadaan Jembatan Barito membawa berkah bagi masyarakat.

Kini, TWA Pulau Bakut melengkapi paket destinasi wisata susur sungai, yaitu melintasi Jembatan Barito dan melihat kawasan konservasi dan hunian untuk bekantan.

Baca juga: Wisata Kalsel - Surau dan Gazebo untuk Pengunjung Tersedia di Pulau Bakut Kabupaten Batola

Baca juga: Wisata Kalsel - Pulau Bakut di Kabupaten Barito Kuala Ramai Pengunjung pada Akhir Pekan

Baca juga: Pulau Bakut Jadi Taman Wisata Alam di Kabupaten Barito Kuala Kalsel

Kawasan WTA Pulau Bakut memiliki keragaman flora dan fauna. Berbagai jenis burung seakan menyapa pengunjung yang berjalan di titian dan saat berada di menara pantau.

Untuk pengunjung yang takut naik perahu bermesin, dapat bersantai di kawasan kantong parkir kendaraan dekat dermaga bawah Jembatan Barito.

(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)