Selebrita

Terlahir Tajir dari Raffi Ahmad, Rafathar dan Rayyanza Justru Bahagia Main Kantong Kresek

Terlahir tajir karena anak artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, momen Rafathar dan Rayyanza main kantong kresek gegara Sus Rini bikin heboh.

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Murhan
Instagram @raffinagita1717
Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Rafathar Malik Ahmad dan Rayyanza Malik Ahmad. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Terlahir tajir karena anak artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, momen Rafathar dan Rayyanza main kantong kresek bikin heboh.

Memang, Rafathar dan Rayyanza sepertinya menganut ungkapan Bahagia itu Sederhana.

Penyebabnya, baru-baru ini beredar video jika Rafathar dan Rayyanza terlihat bahagia tanpa mainan mahal.

Ya, Rafathar dan Rayyanza sangat bahagia kala main kantong kresek.

Ini terekam dalam video yang diunggah akun @lambegosiip di Instagram pada Kamis (16/2/2023).

Terekam, Rafathar dan Rayyanza terlihat berlarian mengejar kantong kresek.

Kantong kresek itu dilempar dari atas oleh pengasuh Rayyanza, Sus Rini.

Baca juga: Ashanty Masuk Rumah Sakit Lagi, Azriel Beberkan Penyakit Ibu Sambung

Baca juga: Telikung Boy William, Pria Gebetan Ayu Ting Ting Akhirnya Dibocorkan Wendi Cagur

Ternyata, Rafathar dan Rayyanza terus-terusan tertawa dan tersenyum selama memainkan kantong plastik.
Bahkan, Rayyanza terlihat sangat kegirangan.

Rupanya, dua anak Bocah Sultan ini main kantong plastik saat sedang belanja di sebuah toko.

"Ketika semua mainan bisa kebeli tapi kantong kresek pemenangnya," tulis akun @lambegosiip sebagai caption.

Hal ini mendapat sorotan warganet.

"Mainan Rafathar dan Cipung yang paling murah," tulis @juw***.

"Siap-siap ini kantong kresek naik harga," ujar @tan***.

Baca juga: Sesama Terkait Banjarmasin, Natasha Wilona Kulik Kehidupan Megan dan Bryan Domani

Baca juga: Usai Didatangi Lesti Kejora dan Rizky Billar, Jhon LBF Kini Dilaporkan Imbas Dugaan Penipuan

Tips Memilih Mainan untuk Anak

Ada beragam jenis mainan untuk bayi hingga anak-anak.

Banyaknya jenis mainan membuat orang tua pun sering bingung memilih mainan untuk buah hatinya.

Bukan sembarang mainan yang menarik saja, tetapi orang tua juga perlu memperhatikan sisi keamanan dan kemanfaatan dari mainan tersebut.

Berikut tips memilih mainan untuk anak, dikutip dari Family Education:

1. Pilihkan sesuai umur

Anak akan bahagia dan bisa menikmati mainan baru yang dimilikinya ketika ia bisa memainkannya.

Misalnya, anak berusia 6 bulan diberikan puzzle, maka ia tidak akan bahagia menerimanya, karena bayi seusia itu belum bisa memahami cara bermain puzzle.

Berikan puzzle jika usianya sudah memungkinkan untuk itu. Misalnya, ketika anak sudah berusia kurang lebih
1 tahun.

Memberikan mainan yang sesuai dengan tahap usianya akan membuat anak tertantang untuk menunjukkan kemampuan barunya.

Contoh, memberikan mainan teether atau gigitan pada bayi yang sedang dalam masa tumbuh gigi.

Selain menjadi mainan, teether akan menjadi media yang dapat digunakan bayi untuk melatih kemampuan menggigit.

Mainan yang tidak menawarkan tantangan apa pun akan membuatnya bosan. Sebaliknya, jika mainan terlalu sulit untuk dimainkan, maka anak stres dan tidak mau memainkannya.

2. Perhatikan keamanannya

Hal kedua yang harus diperhatikan adalah aspek keamanannya.

Pada 1 tahun pertama usia anak, ia akan membanting, menendang, melempar, menarik, menggigit, atau mengisap mainan yang dipegangnya.

Jadi, pastikan Anda memberikan mainan yang tidak mudah pecah, atau hancur, dan bisa tahan lama.

Jika bisa pecah, anak Anda pasti akan memecahkannya. Hal tersebut berisiko karena dapat termakan atau tertelan ke dalam mulutnya.

Misalnya, mainan yang sebaiknya tidak diberikan pada anak usia di bawah 1 tahun adalah plastisin.

Selain tidak mudah hancur atau pecah, pastikan juga mainan terbuat dari bahan juga pelapis yang aman.

Artinya, jika mainan itu dimasukkan ke dalam mulutnya tidak akan menimbulkan bahaya.

Terakhir, mainan harus mudah dicuci sehingga Anda dapat menjaganya tetap bersih dan bebas dari kuman.

Perhatikan berat dan bentuk dari mainan. Jangan sampai mainan terlalu berat yang berisiko menjatuhi kaki atau tubuh anak, sehingga menyebabkan luka.

Jangan pilihkan mainan berbentuk tajam atau runcing, karena itu berpotensi melukainya. Mainan dengan tali atau pita panjang juga tidak disarankan, karena dapat melilit lehernya.

3. Pilihlah mainan yang menstimulasi anak

Pertimbangan ketiga adalah pilihlah mainan yang menstimulus perkembangan syaraf dan juga motorik anak.

Misalnya, mengembangkan kemampuannya untuk mengenal beragam tekstur, suara, rasa, melatih koordinasi antar anggota tubuh, dan sebagainya.

4. Berikan mainan yang bervariasi

Pilihlah jenis mainan yang bervariasi, baik jenis, bentuk, ukuran, warna, fungsi, dan lain sebagainya.

Jadi, sebelum membelikan satu yang baru, ingat lagi mainan seperti apa yang sudah anak Anda miliki di rumah?

Memaparkan anak pada mainan-mainan yang beraneka rupa secara tidak langsung memperkenalkan dan menyiapkannya terhadap dunia yang akan memberikannya hal yang berbeda-beda.

5. Pakai mainan yang awet dan bentuk sederhana

Secara umum, semakin sederhana bentuk dan komponen sebuah mainan, maka semakin lama ia akan bertahan.

Mainan sederhana memiliki bagian yang lebih sedikit, sehingga terbukti lebih tahan lama daripada mainan yang lebih rumit.

Mainan sederhana juga cenderung lebih serbaguna.

Hari ini anak Anda bisa memegangnya, bulan depan dia bisa melemparnya, dan tahun depan dia bisa menggunakannya sebagai alat peraga dalam permainan pura-pura yang ia lakoni.

Mainan sederhana, misalnya boneka, bola, dan sebagainya.

Baca juga: Satu Kado Pahit Raffi Ahmad dan Nagita Kala Ultah Gegara Persib Bandung, Pelatih RANS Minta Maaf

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved