Berita Banjarmasin

Kurangi Limbah, Founder Putik Bersih Banjarmasin Manfaatkan Minyak Jelantah Jadi Sabun

Founder Putik Bersih mengungkapkan, ide pembuatan sabun dari minyak jelantah mencuat karena ia ingin mengurangi sampah dan limbah

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/istimewa
Founder Putik Bersih, Istiqomah Nuzul memperlihatkan sabun berbahan minyak jelantah, Jumat (24/2/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Jangan buang, minyak jelantah kamu. Karena minyak jelantah ternyata masih bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun. 

Founder Putik Bersih yang juga pembuat sabun dari minyak jelantah, Istiqomah Nuzula mengatakan, ide pembuatan sabun dari minyak jelantah mencuat karena ia ingin mengurangi sampah dan limbah. 

Mengurangi limbah minyak dengan membuat sabun ini menurutnya efektif. Apalagi, sabun ini bisa digunakan untuk mencuci tangan, mencuci kain, hingga mencuci sepatu. 

Ia memang tidak merekomendasikan sabun dari minyak jelantah ini digunakan untuk badan, karena terkait aroma. Meskpun, sebenarnya aman saja digunakan di seluruh badan. 

Baca juga: Siswa SMA Negeri 6 Barabai HST Produksi Biodesel dari Limbah Minyak Jelantah

Baca juga: Prodi Farmasi ULM Ajarkan Cara Mengolah Minyak Jelantah Lebih Sehat dan Bermanfaat

Agar aroma minyak jelantah berkurang, ia menggunakan wewangian berupa kayu manis bubuk. Artinya wanginya berasal dari aroma kayu manis. 

Untuk pembuatan sabun diperlukan waktu selama dua jam. Proses ini biasanya dengan menggunakan hand blender. 

Kemudian, dimasukan ke dalam cetakan dan dibiarkan selama dua hari. Agar sabun bisa mengeras diperlukan waktu selama empat Minggu atau istilahnya masa curing. 

Dalam tahapan ini sabun harus berada di suhu ruang.  Bahan yang digunakan untuk membuat sabun yakni minyak jelantah serta NaOH atau natrium hidroksida. 

Terakhir diperlukan air destilasi dan pewarna makanan secukupnya. Serta pewangi alami seperti kayu manis dan lainnya. 

Air destilasi ini merupakan air minum kemasan khusus. Memang air destilasi ini sering digunakan sebagai air minum kemasan.

Bedanya dengan air kemasan lainnya yakni air destilasi bukan air yang ada kandungan mineral. Kandungan oksigennya pun berbeda. 

Menurut Isti sapaan akrabnya, membuat sabun yang paling bagus yakni dengan air destilasi karena kandungan oksigennya banyak. 

Sabun yang ia buat juga dipercaya tidak akan membuat kulit kering yang mengakibatkan eksim kulit. 

"Tidak ada efek sampingnya. Saya sudah mencoba sendiri. Kalau untuk badan saya mengganti minyak jelantah dengan minyak kepala. Kalau minyak jelantah untuk cuci tangan, kain, dan sepatu," jelasnya. 

Baca juga: 1 Liter Dihargai Rp3 Ribu, Bank Sampah Sekumpul Martapura Kelola Minyak Jelantah Bahan Biodiesel

Untuk satu liter minyak jelantah bisa membuat 10 sabun berbentuk bunga mawar. Biayanya pun tak lebih dari Rp 30 ribu. 

Sejauh ini sabun dari minyak jelantah ini masih dilakukannya sebagai ajang edukasi kepada masyarakat. 

"Memang ke depan akan ada rencana untuk membuat sabun dan dijual. Tapi sekarang masih dibagikan cuma-cuma untuk mengajarkan kepada masyarakat kalau minyak jelantah bisa bermanfaat," jelasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved