Breaking News

Selebrita

Anak Kedua Bella Shofie Lahir, Program Bayi Tabung Berhasil

Bella Shofie baru saja melahirkan anak keduanya. Anak kedua Bella Shofie juga melalui proses bayi tabung.

Editor: Achmad Maudhody
Instagram @bellashofie_rigan
Bella Shofie baru saja melahirkan anak keduanya. Anak kedua Bella Shofie juga melalui proses bayi tabung. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kabar bahagia datang dari Bella Shofie yang baru saja melahirkan anak keduanya.

Menggunakan proses bayi tabung, anak kedua Bella Shofie sama-sama melalui proses yang sama dengan sang kakak.

Ya anak pertama Bella Shofie, Danillo Prince Rigan yang lahir 4 tahun lalu juga lahir dari proses bayi tabung.

"Bener emang hamilnya emang bayi tabung dari pas Danillo, anak kedua aku juga bayi tabung pakai embrio lama yang sudah difreeze lima tahun," ujar Bella Shofie di Brawijaya Hospital Antasari Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023).

"Nah empat tahun lalu Danilo lahir kami memutuskan program lagi tapi gak dari awal, kita pakai embrio lama aja," beber Bella Shofie.

Bella Shofie mengatakan secara usia embrio kedua anaknya memiliki usia yang sama, barulah setelah empat tahun anak pertama ia menyuntikan lagi untuk program anak kedua.

"Bisa dibilang usia embrionya Dayana sama dengan Danilo karena diambilnya bareng. Aku lakukan genetic screening itu dari sekian banyak embrio yamg didapat, dipilih lagi empat embrio," jelas Bella.

Meski masih memiliki embrio yang dibekukan, Bella Shofie mengaku cukup dengan dua anak buah pernikahan dengan Daniel Rigan.

"Udah sih, udah cukup ya, dua anak aja benar-benar luar bisa, biaya anak sekolah mahal," ucapnya sembari tertawa.

Dayana Shofia Rigan lahir pada 22 Februari 2023 melalui proses operasi caesar eracs yang baru dirasakan Bella Shofie.

Baca juga: Sepupu Kedua Kiano Sebentar Lagi Lahir, Chelzea Verhoeven Ipar Baim Wong Lagi Hamil Besar

Baca juga: Sinyal Aurel Mau Hamil Lagi, Atta Halilintar Pamer Kamar Adik Ameena

Apa itu bayi tabung?

Dikutip dari Kompas.com, bayi tabung adalah satu dari banyak metode medis yang digunakan untuk membantu pasangan dalam mendapatkan kehamilan.

Biasanya, program bayi tabung diterapkan pada pasangan dengan infertilitas atau gangguan kesuburan.

Hal ini dilakukan dengan mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia. Setelah pembuahan berhasil, selanjutnya sebanyak 2 sampai 3 embrio akan ditanam ke rahim calon ibu.

Penjelasan mengenai program bayi tabung itu disampaikan Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, MPH, Sp.OG-KEFR, Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan dalam webinar Embrio Normal untuk Kehamilan Sehat yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Pondok Indah, Kamis (23/9/2021).

Lebih lanjut, Prof. Budi menjelaskan lima hal yang menandakan kapan program bayi tabung harus dilakukan.

Adapun salah satu faktor dari kelima hal tersebut adalah karena kualitas sperma.

Dia memaparkan data bahwa sebesar 35 persen yang menjadi penyebab gangguan kesuburan pada pasangan adalah karena faktor kualitas sperma.

Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kesuburan, baik dari suami maupun isteri. Sehingga, alasan tersebut yang kemudian mendorong pasangan memutuskan untuk menjalani program bayi tabung.

Penelitian yang ia lakukan pada 2017 juga menunjukkan, kerusakan DNA sperma terkait dengan penurunan tingkat pembuahan, kualitas embrio, tingkat kehamilan, hingga tingkat keguguran yang lebih tinggi.

Baca juga: Sarwendah Posting Foto Kala Hamil Besar Anak Ruben Onsu, Sinyal Adik untuk Betrand Peto?

Baca juga: Penampakan Perut Besar Nella Kharisma Terekam, Istri Dory Harsa Kini Sedang Hamil Tua

Contoh kondisinya adalah sperma yang dihasilkan hanya kurang dari 5 juta per cc.

"Never touch the women without sperm result," katanya.

Oleh karena itu, sebelum melakukan berbagai pemeriksaan lain, yang pertama kali harus diperiksa adalah kualitas sperma pada calon ayah.

Faktor yang kedua adalah karena calon ibu memiliki endometriosis atau kista cokelat.

Penyakit ini diindikasi dengan munculnya nyeri parah saat menstruasi, saat melakukan hubungan seksual bahkan saat buang air kecil dan besar.

Endometriosis merupakan penyakit yang bisa memengaruhi kualitas sel telur, yang selanjutnya juga akan berpengaruh pada kualitas embrio saat terjadi pembuahan.

Sedangkan faktor lain yang menandakan bahwa program bayi tabung harus dikerjakan, yaitu ketika terjadinya sumbatan di kedua saluran telur dan gangguan pematangan telur.

Selain itu, unexplained factor atau faktor yang mana kondisi kesehatan calon orangtua tidak memiliki masalah, tetapi masih sulit untuk hamil, juga bisa menjadi pertanda program bayi tabung harus dilakukan untuk mendapatkan kehamilan.

Baca juga: Bukti Syahrini Tak Cuma Gaya Tenteng Raket Tenis Mahal, Istri Reino Barack Mahir di Lapangan

Baca juga: Imutnya Amanda Manopo Pakai Seragam Putih Abu-Abu, Jadi Tamu di Program Anak Sekolah Trans 7

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved