Religi

Larangan Meminta-minta bagi Umat Islam, Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Keutamaan Raih Kesuksesan

Ustadz Khalid Basalamah berikan penjelasan tentang larangan mengemis dan meminta-minta, simak ceramahnya dibawah ini

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
Youtube Khalid Basalamah Official
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan larangan mengemis atau meminta-minta bagi umat Islam. Kaum muslimin diminta berusaha keras untuk meraih kesuksesan 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan larangan mengemis atau meminta-minta bagi umat Islam.

Disampaikan Ustadz Khalid Basalamah, mental pengemis dapat dihilangkan dengan cara kaum muslimin berusaha semaksimal mungkin meraih kesuksesan.

Dalam Islam dianjurkan seseorang mendapatkan kesuksesan secara materi di dunia maupun di akhirat, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan hal itu sebagaimana firman Allah dalam Alquran.

Definisi sukses bagi setiap orang berbeda-beda, secara umum sesorang dapat dikatakan sukses jika mampu memenuhi kebutuhan secara mandiri, mampu beradaptasi dengan lingkungan, berilmu spiritual yang baik, dan mampu mengelola emosi.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan perintah Allah dalam Alquran untuk mengejar prestasi dunia bagi seluruh mukmin.

Baca juga: 25 Hari Menuju Ramadhan 2023, Ceramah Ustadz Khalid Basalamah Soal Cara Tetapkan Jumlah Utang Puasa

Baca juga: Membangun Ketaatan di Bulan Syaban, Ceramah Ustadz Adi Hidayat Tentang Persiapan Menuju Ramadhan   

Sebagaimana termaktub di Surat Al-A’raf Ayat 32

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ ٱللَّهِ ٱلَّتِىٓ أَخْرَجَ لِعِبَادِهِۦ وَٱلطَّيِّبَٰتِ مِنَ ٱلرِّزْقِ ۚ قُلْ هِىَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Qul man ḥarrama zīnatallāhillatī akhraja li'ibādihī waṭ-ṭayyibāti minar-rizq, qul hiya lillażīna āmanụ fil-ḥayātid-dun-yā khāliṣatay yaumal-qiyāmah, każālika nufaṣṣilul-āyāti liqaumiy ya'lamụn

Artinya: Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.

"Makna rezeki yang baik misalnya buah-buahan yang segar, pakaian yang bagus, rumah yang bagus, transportasi yang bagus, semua disiapkan untuk orang yang beriman dan dikhususkan pula di akhirat bagi mukmin," jelas Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official.

Ustadz Khalid Basalamah menambahkan makna dari ayat tersebut jelas bahwa Allah menyuruh hamba-Nya untuk mengejar prestasi dunia yang dipersiapkan untuk orang-orang beriman.

Ciri orang beriman tampak berpenampilan bersih, rapi, dan bagus, makan makanan yang halan dan toyyiban atau berkualitas, punya pendapatan yang bagus, dan menjaga nama baik.

Hal ini semata-mata agar orang-orang mukmin menjauhi perilaku mengemis atau meminta-minta.

Tonton videonya

Ustadz Khalid Basalamah menceritakan di zaman sahabat Nabi SAW, Sayyidina Umar bin Khattab, ada seseorang yang tampan, bersih bajunya bagus, penampilannya menarik.

"Lalu Umar bertanya kepada teman-temannya apa pekerjaan orang itu, lalu teman-temannya menjawab tidak ada pekerjaan atau pengangguran. Umar pun menyebut seketika orang itu tidak punya nilai dimatanya," terang Ustadz Khalid Basalamah.

Baca juga: Lafadz Sholawat Nariyah Arab dan Latin, Ceramah Ustadz Abdul Somad Jelaskan Menjauhkan dari Neraka

Baca juga: Hukum Sholat Sambil Mendengar Tutorial dari Rekaman, Ceramah Buya Yahya Jelaskan Kemudahan Belajar

Masih di zaman Umar bin Khattab, setelah shalat Jumat banyak duduk-duduk atau nongkrong di depan mesjid. Umar pun bertanya, "Apa yang membuat kalian duduk disini?"

Orang-orang itu menjawab "Kami menunggu rezeki dari Allah, ya kalau ada yang kasih makan ya makan, kalau tidak ya sudah."

Umar kemudian berkata dengan tegas, "Jangan pernah berkhayal dan melakukan perbuatan seperti ini. Jangan sampai kalian duduk seperti ini di mesjin dan berdoa Ya Allah berikan aku rezeki padahal sudah tahu Allah tidak pernah turunkan hujan atau jadikan hujan itu dari emas dan perak.

"Artinya adalah kita harus keluar untuk bekerja, tidak berpangku tangan atau hanya menunggu rezeki saja, harus diusahakan," tegas Ustadz Khalid Basalamah.
 
Islam memerintahkan pada umat Islam untuk bekerja keras, sebab meminta-minta atau menjadi pengemis adalah pekerjaan yang hina.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا ، فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ

“Lebih baik seseorang bekerja dengan mengumpulkan seikat kayu bakar di punggungnya dibanding dengan seseorang yang meminta-minta (mengemis) lantas ada yang memberi atau enggan memberi sesuatu padanya.” (HR. Bukhari no. 2074)

Tonton Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved