IHK Beras di Tapin Tembus 10 Besar Nasional, Dinas Pertanian Sebut Penyebabnya

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Dinas Pertanian Tapin tak menampik Indeks Harga Konsumen beras tertinggi di Kalsel, bahkan masuk 10 besar secara nasional dari data BPS.

Diungkapkan Plt Kepala Dinas Pertanian Tapin, Ajo Budiono, kenaikan harga beras tersebut terbilang wajar, karena ongkos produksi juga terbilang mahal.

"Yang tahu cara menghitung IHK itu BPS. Peningkatan harga wajar saja, karena biaya produksi juga meningkat," ucapnya, Jumat (3/3/2023).

Aji pun mengatakan, beberapa komponen produksi yang meningkat seperti harga pupuk, pestisida, hingga bahan bakar minyak yang digunakan petani.

IHK beras Tapin masuk dalam deretan 10 besar tertinggi di Indonesia hingga tiga pekan di Februari 2023.

Data Dinas Pertanian Tapin, harga sepanjang Februari di tingkat petani untuk beras lokal mayang 18 ribu rupiah menjadi 19 ribu rupiah, dari minggu pertama hingga akhir bulan.

Baca juga: Harga Beras di Banjarmasin Melonjak, Beras Medium Capai I Rp17.850 per Kg, Lebihi Harga Nasional

Sedangkan beras medium seperti ciherang, impari 42 stabil di 11 ribu rupiah.

Pada periode yang sama, harga di tingkat konsumen beras mayang dari Rp20 ribu ke minggu pertama naik Rp22.600 bertahan sampai pengujung bulan.

Sedangkan, beras medium dari 13.300 ribu rupiah dan beras premium 14 ribu rupiah, kedua jenis ini dari awal hingga akhir bulan tetap bertahan.

Sementara itu, di akhir Februari tadi sebagian petani sudah mulai panen, harga beras diprediksi kembali normal karena pasokan padi kering bertambah.

"Tentunya kita harapkan bisa sedikit menekan harga beras," pungkas Aji.

(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)