Cerita Masjid Al Mukarramah Banua Halat

Ribuan Warga Ikuti Baayun Maulid di Masjid Banua Halat, Berawal dari Nazar yang Terkabul

Baayun maulid merupakan salah satu tradisi di Masjid Al Mukarramah. Diawali dari terkabulnya nazar seorang warga usai mengikuti prosesi baayun maulid

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Dok BPost
Ribuan warga saat mengikuti baayun maulid di Masjid Al-Mukarramah Banua Halat setiap 12 Rabiul Awal. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Semakin tahun, peserta baayun maulid di Masjid Al-Mukarramah Banua Halat semakin bertambah. 

Kegiatan ini biasanya rutin digelar setiap 12 Rabiul Awal, tepat di setiap peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. 

"Terakhir, Baayun Maulid setelah pandemi ini peserta sekitar 4.500 orang, termasuk orang-orang tua," ungkap Yahya juru pelihara Masjid Banua Halat

Sebelumya, di tahun-tahun biasanya peserta mencapai 6.000 orang, tidak hanya dari Kalsel, bahkan ada yang dari Papua hingga luar negeri. 

Baca juga: Satu Tiang Masjid Banua Halat Selalu Wangi, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca juga: Tetap Miring Meski Direnovasi, Begini Cerita Satu Sisi Lantai Masjid Al-Mukarramah Banua Halat

Baca juga: Tertua di Kabupaten Tapin,  Ini Cerita Karomah Masjid Al-Mukarramah Banua Halat

Adapun cerita awal maraknya masyarakat mengikuti baayun maulid yakni terkabulnya nazar seorang warga usai mengikuti prosesi baayun maulid. 

"Dulu ada warga yamg sudah lanjut usia dan tidak mampu berjalan lagi. Namun setalah bersyariat melalui ayun maulid ia sembuh dan bisa kembali berjalan," cerita Yahya.

Selain itu, asal muasal mulainya beayun maulid karena setiap peringatan Maulid Nabi di masjid tersebut banyak dihadiri para ulama dan habaib. 

Jadi kesempatan itu digunakan untuk mempertemukan anak-anak dengan para ulama dan habaib, sekira mendapatkan keberkahan. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammas Tabri) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved