Wisata Kalsel
Lima Tahun Cari Nafkah di Pantai Asmara, Segini Penghasilan Penyedia Jasa Perahu Karet
Yudi, Penyedia jasa penyewaan perahu karet ini mendapatkan penghasilan sekitar Rp 300 ribu pada kondisi normal sejak Pantai Asmara kembali berdetak
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kunjungan wisata di Pantai Asamasam Muara (Asmara) di Desa Muara Asamasam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kini telah ramai kembali pascapandemi covid-19.
Penuturan kalangan pedagang setempat, Senin (13/3/2023), momen akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu kini mulai cukup banyak pengunjung yang datang.
Setidaknya mencapai ratusan orang hingga ribuan orang pada libur hari besar nasional.
Namun mereka menyebut kunjungan di pantai berjarak 55 kilometer dari Pelaihari ini belum seramai dulu, sebelum adanya pandemi.
Baca juga: Wisata Kalsel - Bermalam di Pantai Asmara Tanahlaut, Pengelola dan Warga Sediakan Fasilitas Vila
Baca juga: Wisata Kalsel - Seperti Namanya yang Romantis, Tersedia Gembok Cinta di Pantai Asmara Tanahlaut
Hal tersebut juga dimungkinkan lantaran kini juga terus bermunculan objek wisata baru di tempat lainnya.
Kalangan pedagang yang mengais rezeki di Pantai Asmara pun sekarang juga mulai bernapas lega karena setidaknya kunjungan telah kembali mengalir lancar.
Pada hari kerja yakni Senin-Jumat pun juga ada saja pengunjung meski tak begitu banyak.
Yudi misalnya. Penyedia jasa penyewaan perahu karet ini mendapatkan penghasilan sekitar Rp 300 ribu pada kondisi normal sejak Pantai Asmara kembali berdetak pascapandemi covid19.
Bahkan pada momen libur Natal hingga tahun baru, warga dari luar kampung ini mendapatkan rezeki hingga sekitar Rp 5 juta dan bahkan Rp 8 juta.
"Malah penyewa perahu karet lainnya yang di lokasi dekat dermaga, ada yang dapat hingga Rp 12 juta selama sekitar seminggu libur Natal hingga tahun baru," sebut Yudi.
Tarifnya, papar warga RT 2 Desa Sambangan Kecamatan Batibati ini, yakni Rp 30 ribu sepuasnya. Ini berlaku pada kondisi normal. Sedangkan jika momen libur besar nasional seperti momen Natal dan tahun baru, tarifnya naik menjadi Rp 30-40 ribu per jam.
Yudi memiliki 15 unit perahu karet. Lima tahun lalu saat dirinya mulai mencari nafkah di Pantai Asmara, modal yang ia keluarkan sebesar Rp 200 ribu untuk membeli satu unit perahu karet.
"Kalau sekarang harganya menjadi Rp 300-an ribu per unitnya. Maka itu, saya merawat sebaik mungkin yang ada agar tahan lama," tandasnya.
Baca juga: Wisata Kalsel : Jernih dan Segar, Air Embung Desa Kunyit Airnya Tak Pernah Kering Meski Kemarau
Lantaran rumahnya cukup jauh yakni sekitar 93 kilometer dari Pantai Asmara, Yudi kadang pulang dua pekan sekali untuk berkumpul dengan anak istrinya.
"Kadang tak tentu juga, bisa lebih cepat bisa lebih lama karena saya juga sambil bantu keluarga mencari (membeli) ikan laut di Muara Asamasam. Kalau pas sudah ada ikan yang dicari, sekalian ikut pulang," tandasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)
| Nikmati Wisata River Tubing di Meranting, Wisatawan Tak Perlu Khawatirkan Dokumentasi |
|
|---|
| WISATA KALSEL: Wisata River Tubing Hadir di Meranting, Cukup Bayar Rp50.000 per Orang |
|
|---|
| Wisata Kalsel - Kebun Raya Banua Jadi Tempat Favorit Makan Bareng, Rani Akui Nyaman dan Adem |
|
|---|
| Wisata Kalsel - Hemat di Kantong, Kebun Raya Banua Jadi Primadona Bersantai Bersama Pasangan |
|
|---|
| Wisata Kalsel - Wisata Edukasi dan Rekreasi, Kebun Raya Banua Tawarkan Labirin hingga Camping Ground |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/YUDImengecek-perahu-karetnya.jpg)