Ekonomi dan Bisnis
Warga Binaan Lapas Perempuan di Kota Martapura Kalsel Mampu Membuat Tas Berkelas
Shanum, produk tas berkelas, mempekerjakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura, Kalsel, dan mampu hasilkan produk mewah.
Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Warga binaan di lembaga pemasyarakatan tak hanya perlu pembinaan mental spiritual, tapi juga pembekalan keterampilan kerja agar punya bekal saat berakhir masa hukuman.
Sebagaimana di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura, Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), warga binaan dibina untuk mengenal wirausaha.
Ya, berawal dari kesulitan mencari mitra kerja, Dina Desiana, pemilik Shanum, produk tas berkelas, memberdayakan warga binaan perempuan di Lapas tersebut untuk membuat tas.
Baca juga: Gelar Workshop Sosmed Marketing Terkait Peliputan dan Penulisan, SMKN 4 Banjarmasin Gandeng BPost
Baca juga: Sambut Ramadhan 2023, BI Kalsel Uji Coba Layanan Tukar Uang secara Lantatur
Hasilnya, ratusan tas sasirangan berciri khas bordir emas dan perak terjual hingga dikirim ke berbagai daerah.
Disampaikan Dina yang juga Sekretaris GKN (Gerakan Kewirausahaan Nasional) Kalsel, sekitar 80 persen proses produksi dilakukan di Lapas Perempuan Martapura Kabupaten Banjar.
"Produk tas yang kami buat itu prosesnya mempunyai tingkat kesulitan tinggi. Harus membordir benang emas dan perak di kain sasirangan sehingga punya nilai lebih," rincinya.
Baca juga: Harapan Kepala OJK Regional 9 Kalimantan yang Baru untuk Bank Kalsel
Baca juga: Jelang Ramadhan 2023, Jalaman Eks Kantor Gubernur di Banjarmasin Jadi Lokasi Pasar Murah
Bagi para perempuan di Lapas tersebut dalam sehari mampu menghasilkan satu kain bordir. Sedangkan di luaran, proses bordir bisa memakan waktu tiga hari per kain.
Produk tas mewah berbahan kain sasirangan dengan bordir emas dan perak ini, menurut Dina, adalah pertama di Kalsel.
Peluncuran produk pada Desember 2022 atau sekitar tiga bulan berjalan, 100 item sudah terjual mulai harga Rp 350 ribu sampai dengan Rp 1 juta.
Baca juga: Mirip Beras Banjar, 100 Ton Beras Jawa Tengah Didatangkan ke Kalsel
Baca juga: Kunjungan Presiden Jokowi ke Pasar Batuah Martapura Dialihkan ke Pasar Astambul, Ini Pertimbanganya
"Segmennya memang high level. Sebab, barang ini limited edition. Salah satunya adalah karena motif selalu berbeda," jelas Dina.
Harapan Dina dan banyak orang adalah dengan memberdayakan warga binaan Lapas, maka mereka punya keterampilan untuk berwirausaha.
"Setelah mereka keluar, mereka punya pemikiran membuka usaha. Itu yang kami harapkan," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)
Gelar Work Shop Go Public, BEI : Investor Kalsel Capai 192.423 SID dengan Transaksi Rp1,9 triliun |
![]() |
---|
Investor Masih Wait and See, Begini Pergerakan Harga Emas |
![]() |
---|
Telkom Optimistis Ciptakan Pertumbuhan Jangka Panjang, Begini Sasarannya |
![]() |
---|
BRI Beri Beasiswa Belajar ke Jenjang Lebih Tinggi, Dapatkan Informasinya di Situs YBM BRILiaN |
![]() |
---|
Telkom Optimis Ciptakan Pertumbuhan Jangka Panjang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.