Ramadhan 2023

Tertelan Air Kumur-kumur Saat Berwudhu Apakah Membatalkan Puasa, Ini Kata Buya Yahya

Batalkah puasa jika tertelan air saat kumur-kumur berwudhu. Ini penjelasan pendakwah Buya Yahya

Editor: Irfani Rahman
capture kanal youtube Al-Bahjah TV
Buya Yahya. Batalkah puasa jika tertelah air kumur-kumur saat berwudhu, Ini penjelasan Buya Yahya 

“Setelah anda buang, asalkan anda membuangnya sudah seratus persen, maka sisa-sisa dingin didalam mulut itu dimaafkan tidak membatalkan puasa,”

“anda tidak perlu lagi kena was-was sampai anda berludah berkali-kali bikin orang tidak enak,”tambahnya.

Baca juga: Doa Hari Ketiga Ramadhan 1444 H, Meminta Perlindungan Kepada Allah SWT  

Baca juga: Bolehkah Mencicipi Makanan Saat Puasa, Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan

Disisi lain, Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zain yang dikutip dari laman Nu.or.id, menjelaskan bahwa berkumur dan sikat gigi ketika puasa hukumnya makruh. ‎

 ومكروهات الصوم ثلاثة عشر: أن يستاك بعد الزوال

Artinya, “Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah zhuhur,” (Lihat Nihayatuz Zein fi Irsyadil Mubtadi’in, Cetakan Al-Maarif, Bandung, Halaman 195).

Penjelasan lain disampaikan oleh Imam Nawawi dalam al-Majmu’, syarah al-Muhadzdzab.

Kehati-hatian tatkala sikat gigi harus diperhatikan, sebab jika ada material yang masuk ke tenggorokan, baik air, pasta gigi, atau bulu dari sikat gigi, maka puasanya batal. Meskipun dilakukan tanpa sengaja.

‎ لو استاك بسواك رطب فانفصل من رطوبته أو خشبه المتشعب شئ وابتلعه افطر بلا خلاف صرح به الفورانى وغيره  

Artinya: Jika ada orang yang memakai siwak basah. Kemudian airnya pisah dari siwak yang ia gunakan, atau cabang-cabang (bulu-bulu) kayunya itu lepas kemudian tertelan, maka puasanya batal tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Demikian dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’, Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343)  

Solusinya, bagi orang yang ber puasa, demi kehati-hatian hendaknya menggosok gigi dahulu sebelum waktu imsak tiba.

Jika sudah siang, cukup gosok gigi dengan kayu siwak (arok) atau dengan sikat gigi tanpa menggunakan pasta.

Sementara anjuran berkumur kala puasa adalah menghindari berkumur dengan berlebihan (al-mubalaghah).

Bersungguh-sungguh maksudnya berkumur terlalu kencang atau terlalu banyak. Hal ini karena adanya kekhawatiran akan membatalkan puasanya.  

 ‎أَمَّا الصَّائِمُ فَلَا تُسَنُّ لَهُ الْمُبَالَغَةُ بَلْ تُكْرَهُ لِخَوْفِ الْإِفْطَارِ كَمَا فِي الْمَجْمُوعِ  

“Adapun orang yang ber puasa maka tidak disunnahkan untuk bersungguh-sungguh dalam berkumur karena khawatir membatalkan puasanya sebagaimana keterangan yang terdapat dalam kitab al-Majmu`” (Zakariya al-Anshari, Asna al-Mathalib Syarh Raudl ath-Thalib, Bairut-Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, cet ke-1, 1422 H/2000 M, juz, 1, halaman 39).

Baca juga: Ngupil dan Bersihkan Telinga Apakah Membatalkan Puasa, Simak Ceramah Buya Yahya

Baca juga: Kemuliaan Wudhu Dijabarkan Ustadz Khalid Basalamah, Muka Bersinar di Padang Mahsyar

Kesimpulannya, boleh berkumur saat puasa, baik ketika berwudlu maupun sikat gigi, namun jangan sampai ada air yang tertelan karena akan membatalkan puasa. ( Serambinews.com/Refly Nofril)

Sumber : SerambiNews.com

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved