Haaland Malah Jadi Sebab Man City Kalah dari Arsenal dalam Perburuan Juara Liga Inggris

BANJARMASINPOST.CO.ID - Erling Haaland, yang jadi penyumbang terbesar gol untuk Manchester City, dinilai malah akan menjadi penyebab kegagalan timnya dalam mengejar Arsenal pada perburuan gelar juara Liga Inggris musim ini.

Manchester City memboyong Erling Haaland dari Borussia Dortmund pada bursa transfer musim panas 2022.

Dana transfer senilai 51 juta pounds (sekitar Rp947 miliar) menjadi harga yang dibayarkan The Citizens kepada Dortmund.

Tak hanya itu, Manchester City juga berani memberikan kontrak jangka panjang kepada bomber timnas Norwegia tersebut.

Erling Haaland mendapatkan kontrak berdurasi lima tahun hingga Juni 2027.

Sejauh ini, Haaland mampu tampil ganas dengan torehan 28 gol dari 26 laga di Liga Inggris.

Secara total, penyerang berusia 22 tahun itu telah mengemas 42 gol hanya dalam 38 pertandingan di lintas kompetisi.

Catatan tersebut jelas sangat luar biasa.

Meski begitu, gelontoran gol tersebut tak cukup untuk membantu Man City duduk di puncak klasemen sementara Liga Inggris.

Hingga pekan ke-28, Manchester City masih berada di posisi kedua dan tertinggal 8 poin dari Arsenal yang menempati puncak klasemen.

Baca juga: Messi Susul Ronaldo dan Ali Daei Masuk Klub 100, Hattrick dalam Kemenangan Argentina vs Curacao

Baca juga: Hasil Bola Malam Tadi: Kejutan Kualifikasi Euro 2024 saat Spanyol Ditekuk Skotlandia, Kroasia Menang

David James pun menilai bahwa hal itu disebabkan karena klub yang bermarkas di Etihad Stadium tersebut terlalu tergantung pada gol Haaland.

Hal itu membuat produktivitas gol skuad Man City menurun jika dibandingkan dengan musim lalu saat mereka menjuarai Liga Inggris tanpa memiliki striker nomor 9.

Kodisi tersebut membuat James meyakini bahwa Arsenal yang akan keluar sebagai kampiun Liga Inggris musim ini.

"Kenyataannya adalah pencetak gol terbanyak tidak selalu memenangi Liga Inggris," kata James seperti dikutip BolaSport.com dari Metro.

"Man City memiliki pencetak gol terbanyak, tetapi saya pikir hal itu mengurangi produktivitas tim."