Ramadhan 2023

Sejarah dan Hikmah Nuzulul Quran, Ceramah Buya Yahya Jabarkan Terkait Lailatul Qadar

Buya Yahya terangkan mengenai sejarah dan hikmat peristiwa Nuzulul Quran, simak penjelasannnay dalam satu ceramahnya ini

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
capture kanal youtube Al-Bahjah TV
Buya Yahya menjelaskan sejarah dan hikmah peristiwa Nuzulul Quran 

Khalaqal-insāna min 'alaq

Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."


اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ

Iqra` wa rabbukal-akram

Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,"


الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ

Allażī 'allama bil-qalam

Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena"


عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

'Allamal-insāna mā lam ya'lam

Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Buya Yahya menjelaskan Surah Al- Alaq ayat 1-5 terdapat perbedaan waktu dan tempat dengan turunnya Alquran sebagaimana Surah Al-Qadr, kala turunnya Surah Al-Alaq ayat 1-5 Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira.

"Ada yang menyatakan surah Al-Alaq Iqra turun pada 18 Ramadhan, ada pula 21 Ramadhan, sebagian menyatakan 25 Ramadhan, bukan 17 Ramadhan. 17 Ramadhan itu penggabungan ayat dengan ayat," papar Buya Yahya.

17 Ramadhan adalah terjadinya dengan perang badar, sehingga di dalam Alquran disebutkan bertemunya dua kelompok besar yang mengisyaratkan turunnya Alquran di hari itu. Namun bukan Alquran turun saat perang badar, perang badar terjadi lebih dulu.

Waktu menentukan tanggal 17 Ramadhan adalah penggabungan naas dengan naas. Adapun turunnya Iqra bukan tanggal 17.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved