Selebrita

Video Ustadz Faizar Bahas Pengobatan Ida Dayak Beredar, sang Praktisi Rukyah Itu Sebut Editan

Hebohnya pengobatan Ida Dayak membuat sejumlah nama dikait-kaitkan, mulai Pesulap Merah hingga Ustadz Muhammad Faizar. Kini muncul video editan.

|
Penulis: Mariana | Editor: Murhan
Instagram Muhammadfaizar
Video Ustadz Faizar Bahas Pengobatan Ida Dayak Beredar, sang Praktisi Rukyah Sebut Editan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hebohnya pengobatan Ida Dayak membuat sejumlah nama dikait-kaitkan, mulai Pesulap Merah hingga Ustadz Muhammad Faizar.

Ustadz Faizar akhirnya buka suara atas munculnya sejumlah video berisi dia mengomentari pengobatan Ida Dayak.

Praktisi Rukyah itu memberi klarifikasi sejumlah video di Youtube yang beredar.

Ternyata, Ustadz Faizar kesal setelah muncul video editan berisi dia dan Ida Dayak.

Dalam video itu, ada orang melakukan editan dengan mencatut keterangan seolah mendukung pengobatan dilakukan Ida Dayak.

Video editan tersebut tersebar melalui media sosial.

Baca juga: Respon Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti Soal Pengobatan Ida Dayak, Ingatkan Soal Kasus Ponari

Tampak ada video keterangan Ustadz Muhammad Faizar dengan video kegiatan Ida Dayak.

Melalui Instagram @ muhammad.faizar, pada Jumat, 7 April 2023, Ustadz Faizar memberikan kfalifikasi.

Dia keberatan dengan adanya video editan yang dibuat seseorang itu mengaitkan dengan Ida Dayak.

Dia protes dalam video itu ada ucapan dirinya, yaitu “Pas pengobatan akhir zaman, ini sangat bagus.”

Lantas, di bawahnya disambungkan dengan video adegan pengobatan dilakukan oleh Ida Dayak.

Dijelaskannya, keterangan dirinya pada video itu tidak ada kaitan dengan Ida Dayak.

Keterangan dirinya itu disampaikan ketika sedang kegiatan kajian di Masjid Kampus Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto pada 2019 .

Kala itu, dia sedang membahas gangguan jin dan sihir, serta kaitan dengan tulang belakang manusia.

Dia merekomendasikan seorang penanya agar berobat kepada pengobatan zaman yang diprakarsai Ustadz Haris Mujahid.

“Jadi, waktu itu belum viral ibu Ida Dayak. Nggak ada kaitannya sama sekali. Jadi tidak usah dikait-kaitkan ya ! Editor jaga adabnya ! saya ruqyah nanti kamu nya !” tegas Ustadz Faizar.

@muhaldi_0201: Ustadz Faizar : "Untuk editor jaga adabnya... saya ruqyah kamu nanti!!" MasyaAllah langsung gemeter editornya tadz. Hayolo pak editor udh duperingatin langsung sama beliau hokage

@rustamefendi_23: masih untung ada senyum jenengan di ujungnya, Ustadz... kalo gak ada senyumnya, wah ketar-ketir tuh editor

@fake.kades: Bekam aja tadz mulutnya editor begituan mah

Buya Yahya Beri Penjelasan Soal Pengobatan Alternatif

Soal pengobatan alternatif, Buya Yahya dalam ceramahnya pernah mengatakan kalau setiap orang yang sakit wajib berusaha untuk mendapatkan obat.

Hal ini dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Al Bahjah TV yang tayang pada 8 Mei 2018.

Menurutnya, usaha atau tawakal itu menjadi bagian dari ibadah. Tetapi, untuk mencari pengobatan juga ada aturannya.

"Berobat itu kepada orang yang dianggap ahli, dari zaman dulu sampai zaman sekarang tidak ada beda. Ahli itu dikatakan berarti orang itu pernah belajar dan ini bisa berlaku untuk dokter," jelas Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, pemakaian obat tradisional juga sah karena berdasarkan pengalaman dan ada bukti pasien sembuh.

Orang yang membuka praktik pengobatan alternatif, apabila memang sebelumnya pernah mempelajari ilmunya, boleh diikuti.

"Maka boleh-boleh saja seperti itu apabila orang itu memang terbukti pernah mengobati dan pernah belajar ilmu. Jadi bukan ngarang. Sebab sekarang itu banyak ngarang, kurang kerjaan jadi dukun. Itu perlu kejujuran," katanya.

Pada kondisi penyakit tertentu bahkan sah saja menggabungkan pengobatan secara medis dengan tradisional.

Hanya saja, Buya Yahya mengingatkan untuk memilih pengobatan alternatif yang dilakukan oleh orang yang sudah mempelajari ilmunya.

"Dari pihak tradisional memang orang yang berpengalaman, artinya dia sendiri pernah mempelajari bukan tiba-tiba bisa, karena nggak boleh kalau yang seperti itu. Justru jadi haram hukumnya kalau datang ke yang nggak pernah belajar," pesan Buya Yahya.

Selain itu, Buya Yahya juga menjelaskan hukum menggunakan obat oles berupa minyak, yang dibuat dari ritual agama tertentu di luar Islam.

Dituturkan Buya Yahya, menggunakan obat semacam itu dikhawatirkan akan menimbulkan kesyirikan.

Sebab dibuat dari ritual agama lain, Buya Yahya mengingatkan hendaknya tidak perlu menggunakan obat oles itu.

Ada banyak cara seseorang mendapatkan kesembuhan, salah satunya dengan cara berobat.

Bisa berobat ke medis atau melalui obat-obatan alternatif, meski demikian perlu diperhatikan obat tersebut cara mendapatkannya harus halal atau tidak didapatkan melalui proses yang haram.

Buya Yahya menerangkan sangat membahayakan obat oles dari ritual agama lain, terlebih misalnya orang yang diobati lalu sembuh dan mengetahui cerita di balik obat tersebut.

"Di saat diberi kesembuhan dengan obat itu, dikhawatirkan pikiran mengarah ke agama lain dan membenarkannya, hal ini bahaya sekali, jadi tidak perlu memakai obat itu," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Jika suatu obat dapat menyembuhkan, hal ini umumnya pada obat terdapat unsur -unsur yang sesuai dan berkhasiat untuk menyembuhkan, namun jika dibumbui dengan ritual doa agama lain, hal ini berbahaya sebab beurusan dengan keimanan seseorang.

Hal ini berkaitan dengan keyakinan kepada selain Allah, dapat menimbulkan kesyirikan.

Berbeda dengan berobat secara medis dibolehkan, namun jika berobat dengan orang di luar Islam apabila sembuh maka akan kacau bisa menggoyahkan keimanan.

"Jikalau berobat dengan dokter non muslim, tak masalah, karena jelas secara medis, namun jika berobat disertai ritual-ritual, ritual ini yang bermasalah sebab menghubungkan dengan tuhan selain Allah," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan adakalanya obat atau minyak yang dimanfaatkan sebagai obat memang sudah mujarab atau memiliki khasiat menyembuhkan, akan tetapi yang membuat haram adalah dibumbui dengan ritual atau doa dari kepercayaan tertentu.

Seperti halnya dalam Islam, ada air mineral yang dibacakan menjadi air doa, dalam Islam keyakinan seperti itu boleh sebab disertai berdoa kepada Allah SWT.

Selain minyak oles hasil ritual agama lain, Buya Yahya menambahkan hendaknya berhati-hati menggunakan obat yang di dalamnya mengandung alkohol karena hukumnya juga haram dikonsumsi.

Buya Yahya menjelaskan alkohol yang dikonsumsi atau campuran minuman yang disebut khamr, bukan alkohol yang dioleskan terdapat perbedaan pandangan dari ulama.

"Perbedaannya adalah dari segi najis atau tidaknya, bukan haram atau tidaknya, jumhur ulama mengatakan najis alkohol yang dikonsumsi," kata Buya Yahya.

Ada sebagian kecil mengatakan tidak najis, seperti misalnya dalam mazhab Imam Syafii yakni Imam Gazali mengatakan tidak najis, meski demikian tetap haram dikonsumsi.

Apabila sakit, Buya Yahya mengimbau untuk memilih obat batuk yang aman dan terhindar dari najis dalam bentuk apapun.

"Sakit batuk misalnya, Anda pilih obat batuk yang tidak mengandung alkohol, selesai, sekecil apapun alkohol jika diminum atau dikonsumsi maka haram," terang Buya Yahya.

Karena itu, Buya Yahya mengimbau untuk hati-hati dalam mengkonsumsi obat. Kendati begitu, dalam hal mendesak tidak ada obat lain yang bisa mengobati sakit maka boleh obat yang mengandung alkohol digunakan.

Ini berlaku ketika dalam kondisi darurat, apapun yang haram dibolehkan asal tidak ada lagi yang bisa dimanfaatkan, misalnya dalam kondisi hampir mati karena keselek, tidak ada minuman lain yang ada hanya minuman keras mengandung alkohol makan boleh diminum.

"Hanya kadang, yang jadi masalah itu bukan daruratnya, tapi darurat yang dibuat-buat, dikit-dikit darurat," papar Buya Yahya.

Ia menambahkan meskipun alkohol itu tidak memabukkan lantaran kadarnya kecil tetap diharamkan untuk diminum.

Hal ini karena alkohol bersifat memabukkan, dan meski tidak memabukkan karena diminum sedikit tetap haram.

"Karena biarpun sedikit alkohol tetap haram, sebaiknya cari yang lain, dihindari yang seperti itu," ucap Buya Yahya.

Hal ini berlaku pula untuk vitamin dan makanan lainnya yang dikonsumsi, sesuai aturan Islam alkohol dilarang.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved