Religi
Puasa Syawal Di Suasana Lebaran Idul Fitri, Ustadz Adi Hidayat Urai Bisa Dijeda dengan Halal Bihalal
Ustadz Adi Hidayat dalam satu ceramahnya membahas mengenai masalah Puasa Syawal, simak penjelasannya dibawah ini
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menerangkan cara menunaikan Puasa Syawal 2023 yang disunnahkan selama enam hari bagi kaum muslimin.
Anjuran Puasa Syawal sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW, disampaikan Ustadz Adi Hidayat cara mengerjakannya bisa disesuaikan dengan kondisi umat muslim sehingga tidak harus di awal dan berurutan hingga enam hari.
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan jika ada undangan halal bihalal dan makan bersama usai Hari Raya Idul Fitri, maka Puasa Syawal boleh dijeda di hari selanjutnya.
Kini berada di bulan Syawal 1444 Hijriyah, setelah sebelumnya melaksanakan puasa wajib di bulan suci Ramadhan 2023.
Baca juga: Amalan Bulan Syawal Selain Puasa 6 Hari, Ustadz Adi Hidayat Terangkan Tanda Syukur Kepada Allah
Baca juga: Jangan Lupakan Puasa Syawal, Ceramah Ustadz Abdul Somad Jabarkan Mengenai Keutamaan Puasa Sunnah Ini
Di bulan Syawal ini terdapat amalan-amalan sunnah, termasuk yang sangat dianjurkan adalah Puasa Syawal.
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dapat dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri.
Ustadz Adi Hidayat menerangkan bulan Syawal adalah bulan spesial selain adanya Hari Raya Idul Fitri juga adanya amalan sunnah yang hanya ada di bulan Syawal.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits Abu Ayyub Al-Anshari RA:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).
"Puasa Syawal enam hari ini bisa dilakukan berturut-turut, misal Anda mulai di hari Senin maka diselesaikan hingga Sabtu, jika memulai pada Selasa diselesaikan pada Ahad," terang Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Namun jika menginginkan waktu pelaksanaan Puasa Syawal terpisah karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, misalnya acara silaturahim atau halal bihalal yang mempertemukan banyak kalangan untuk mempererat silaturahmi, maka boleh dijeda atau tunda.
Ini sebab pengerjaan Puasa Syawal terbentang hingga akhir bulan Syawal. Misal, Anda memulai Puasa Syawal pada tanggal 3 Syawal, kemudian tanggal 5 ada undangan halal bihalal yang tidak bisa dihindari dan ingin menghormati di pemberi undangan, serta ada hidangan yang dapat dinikmati bersama, maka bisa dijeda dulu dan dilanjutkan di hari berikutnya.
"Jadi tidak mesti berurutan, dikerjakan berurutan baik, secara terpisah pun tidak masalah asal dikerjakan enam hari, keutamaan menyempurnakan Puasa Ramadhan ditambah Puasa Syawal pahalanya seperti berpuasa sepanjang tahun," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat memaparkan ada ulama yang melogikakan pendekatan bagi umat Islam yang menunaikan puasa di bulan Ramadhan baik selama 29 atau 30 hari, dikalikan setiap harinya 10 kebaikan.
Ustadz Adi Hidayat
Puasa Syawal
Halal Bihalal
Hari Raya Idul Fitri
ceramah Ustadz Adi Hidayat
Banjarmasinpost.co.id
Bacaan Doa Buka Puasa Senin Kamis, Ustadz Adi Hidayat Paparkan Bacaan dari Riwayat Shahih |
![]() |
---|
Adakah Ziarah di Bulan Safar untuk Amalan Arba Mustamir? Ini Kata Ustadz Abdul Somad |
![]() |
---|
Amalan Rebo Wekasan di Daerah di Indonesia, Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Amalan Rebo Wekasan Beredar, Ini Penjelasan Buya Yahya Soal Arba Mustamir |
![]() |
---|
Amalan Rebo Wekasan Cegah Bala di Bulan Safar dalam Pandangan Islam, Buya Yahya Tegaskan Hal Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.