Religi
Cara Puasa Syawal Bagi yang Belum Qadha Ramadhan, Ustadz Khalid Basalamah Terangkan Ketentuannya
Cara menunaikan Puasa Syawal bagi yang punya utang puasa wajib atau belum mengqadha utang Puasa Ramadhan dijelaskan Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah
Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjabarkan cara menunaikan Puasa Syawal bagi yang masih punya utang puasa wajib atau belum mengqadha utang Puasa Ramadhan.
Sebagaimana tertuang dalam hadits Nabi Muhammad SAW, keutamaan Puasa Syawal yakni penyempurnaan dari Puasa Ramadhan sehingga diganjar Allah SWT pahala seperti puasa setahun penuh.
Adapun bagi umat Islam yang ingin mengerjakan Puasa Syawal, Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan agar hendaknya melunasi atau membayar utang Puasa Ramadhan.
Kini kaum muslimin berada di pekan kedua bulan Syawal 1444 Hijriyah, setelah sebelumnya melaksanakan puasa wajib di bulan suci Ramadhan 2023.
Di bulan Syawal ini terdapat amalan-amalan sunnah, salah satunya yang sangat dianjurkan ada Puasa Syawal.
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dapat dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri.
Ustadz Khalid Basalamah menerangkan cara menunaikan Puasa Syawal bagi umat muslim yang masih belum mengqadha Puasa Ramadhan, lebih baik membayar utang puasa terlebih dahulu.
Anjuran Puasa Syawal termaktub dalam sabda Nabi Muhammad SAW diriwayatkan hadits Abu Ayyub Al-Anshari RA:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).
"Mendapatkan pahala setahun, syaratnya apa? Harus Puasa Ramadhan sebulan penuh diikuti puasa enam hari di bulan Syawal," jelas Ustadz Khalid Basalamah dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Islam Terkini.
Ustadz Khalid Basalamah menuturkan melakukan Puasa Syawal enam hari boleh dengan cara dicicil, bisa disesuaikan di hari Senin dan Kamis, atau berturut-turut yang penting selama bulan Syawal.
Apabila umat muslim baik laki-laki dan perempuan memiliki utang Puasa Ramadhan, misalnya dua hari dan belum dibayar lalu mengerjakan Puasa Syawal, hukumnya boleh.
Namun, selama utang puasa dua hari belum dibayar, belum dicatatkan baginya pahala setahun. Karena syaratnya harus dilengkapi atau dilunasi dulu utang puasa Ramadhannya.
Sebab itulah, sebagian besar ulama berpendapat lebih afdhol membayar utang puasa dulu baru setelah itu melakukan puasa sunnah Syawal.
Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan jika ada was-was setan menghalangi umat Islam untuk berpuasa hendaknya ditepis.
Yang harus diucapkan kaum muslimin ketika mendapatkan was-was setan adalah sebagai berikut:
Lafadz ta'awudz:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."
Niat Qadha Puasa Ramadhan
Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat qadha puasa:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Niat Puasa Syawal
Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat puasa Syawal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.
Berikut ini lafalnya :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Tata Cara Melakukan Puasa Syawal
Tata cara puasa Syawal sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum, di antaranya:
1. Niat
Jangan lupa berpuasa Syawal didasari dengan niat telebih dahulu.
2. Makan sahur
Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar. Namun, tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa jika kuat, dalam artian puasa tetap sah.
3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa
Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.
4. Berbuka puasa
Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh September 2025, Buya Yahya Sebut Boleh Geser Hari Karena Udzur |
![]() |
---|
Jadwal 1 Rabiul Awal 1447 Hijriyah, Ustadz Adi Hidayat Urai Amalan Sholawat bagi Umat Muslim |
![]() |
---|
Hukum Merayakan Maulid Nabi bagi Umat Islam, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat |
![]() |
---|
Bacaan Sholawat Ibrahimiyah Bisa Diamalkan di Bulan Maulid, Ustadz Adi Hidayat Urai Hikmahnya |
![]() |
---|
Bacaan Doa Buka Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Anjurkan Pentingnya Berbuka Sesuai Sunnah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.