Religi

Amalan Saat Terjadi Gerhana Bulan, Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Sholat Hingga Sedekah

Amalan-amalan ketika terjadi Gerhana Bulan dijelaskan Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah. Selain itu bisa memperbanyakdoa, hingga bersedekah

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
Dokumentasi Banjamarmasinpost.co.id
Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan amalan-amalan ketika terjadi Gerhana Bulan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan amalan-amalan ketika terjadi Gerhana Bulan.

Di antara amal ibadah yang bisa dilakukan, diterangkan Ustadz Khalid Basalamah yakni sholat, memperbanyak doa, hingga bersedekah.

Terjadinya Gerhana Bulan ataupun Gerhana Matahari, Ustadz Khalid Basalamah menyebutkan hal tersebut adalah wujud tanda-tanda kebesaran Allah.

Gerhana Bulan adalah fenomena tata surya yang melibatkan Bumi, Matahari, dan Bulan.

Baca juga: Viral di TikTok, Curhat Wanita Diikuti Seorang Pria tak Dikenal Hingga ke Rumah, Sempat Jabat Tangan

Baca juga: Ceramah Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hikmah Puasa Syawal, Konsistensi Spirit Ramadhan

Fenomena ini terjadi ketika Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Peristiwa ini hanya dapat terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat atau hampir membentuk garis lurus dan Bulan berada dalam fase Bulan purnama.

Dalam waktu dekat, Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada awal Mei 2023. Tepatnya pada Jumat (5/5/2023) malam hingga Sabtu (6/5/2023) dini hari.

Fase gerhana mulai akan terjadi pada pukul 22.12 WIB, 23.12 WITA, 00.12 WIT.

Lalu, fase puncak gerhana akan terjadi pada pukul 00.22 WIB, 01.22 WITA, 02.22 WIT.

Fase gerhana berakhir akan terjadi pada pukul 02.33 WIB, 03.33 WITA, 04.33 WIT.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, telah terjadi Gerhana di zaman Nabi Muhammad SAW pada hari dimana meninggalnya Ibrahim anak dari Nabi SAW.

"Kemudian orang-orang berkata Gerhana terjadi akibat kematian Ibrahim, maka Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi, tak akan terjadi gerhana pada keduanya dikarenakan kematian seseorang, atau karena hidupnya seseorang," jelas Ustadz Khalid Basalamah dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Lambe Nyonyor89.

Ustadz Khalid Basalamah menambahkan, bagi umat Islam yang melihat kedua Gerhana tersebut maksudnya Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari, Rasulullah SAW menganjurkan berdoa, sholat, serta bersedekah sampai Gerhana itu diangkat atau hilang.

Baca juga: Ceramah Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hikmah Puasa Syawal, Konsistensi Spirit Ramadhan

Baca juga: Viral di TikTok, Fakta Asli Dibalik Viralnya CCTV Penampakan Diduga Babi Ngepet, Ternyata Hewan Ini

Dalam hadist disebutkan Gerhana Matahari, namun juga ada Gerhana Bulan, perbedaannya waktu pelaksanaan Gerhana Bulan dilakukan pada malam hari dan umumnya dilakukan sendiri-sendiri tidak berjamaah. Sedangkan Gerhana Matahari dianjurkan sholat berjamaah.

Pada hadits shahih dijelaskan Nabi Muhammad SAW mengeraskan bacaan di kala sholat Gerhana dan sholat dua rakaat dengan empat rukuk dan empat sujud.

Selain itu berbeda dari sholat sunnah lainnya, dijelaskan pula pada sholat Gerhana Bulan dianjurkan untuk memperlama gerakan disertai bacaan yang panjang.

"Karena disunnahkan sholat hingga gerhana hilang, maka Nabi SAW membaca surah yang panjang setelah Surah Al-Fatihah," papar Ustadz Khalid Basalamah.

Surah-surah yang panjang yakni Surah Al-Baqarah, Surah Ali Imran, Surah An-Nisa, dan Surah Al-Maidah.

Kemudian rukuk pun dilakukan dalam keadaan yang lama, selama berdiri sebelumnya. Caranya membaca keenam doa rukuk, Subhana robbiyal adzhimi sebanyak 10-11 kali.

Lalu membaca Subhana robbiyal adhzimi wabihamdih 10-11 kali, dilanjutkan mengucapkan Subbuhun, quddusun, rabbuna wa rabbul mala'ikati war ruh sebanyak 10-11 kali.

"Selanjutnya membaca Subhana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaai wal 'adzamati 10-11 kali, lalu Subhaanakallahumma robbanaa wa bihamdika, allahummaghfirlii 10-11 kali, serta Allahumma laka raka’tu wa bika aamantu walaka aslamtu khasya’a laka sam’i wa bashari wa mukhhii wa’ adzmii wa ‘ashabii dibaca 10-11 kali," terang Ustadz Khalid Basalamah.

Setelah itu dilanjutkan bangun I'tidal, imamnya kembali membaca surah yang lebih pendek dari yang awal.

Lalu dilanjutkan rukuk yang kedua sebagaimana sholat biasanya, lanjut i'tidal. Di rakaat kedua berlaku sebagaimana rakaat pertama.

"Perbedaannya dengan sholat lain menambah rukuk satu kali di rakaat pertama dan satu kali di rakaat kedua," urai Ustadz Khalid Basalamah.

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat sholat berikut niat sholat Gerhana Bulan:

Niat Sholat Gerhana Bulan

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat sholat Gerhana Bulan:

Niat sholat Khusuf atau sholat Gerhana Bulan Sendirian

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillaaji ta'aalaa

Artinya: Aku niat sholat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala.

Niat sholat Khusuf atau sholat Gerhana Bulan Berjamaah

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya, “Saya sholat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved