Wisata Kalsel

Usulan Pegunungan Meratus Masuk Unesco Global Geoparks Berlanjut, Kini Goa Liang Bangkai Dikaji

Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Kalsel melakukan kajian arkeologi Liang Bangkai tahun 2023

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/herliansyah/DOK
Goa Liang Bangkai, Desa Dukuhrejo, Kecamatan Mentewe Kabupaten Tanahbumbu 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk mendorong Pegunungan Meratus masuk dalam Unesco Global Geoparks terus berlanjut.

Terbaru, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Kalsel melakukan kajian arkeologi Liang Bangkai tahun 2023.

Kajian tersebut untuk menambah bahan pengajuan salah satu geosite yang dimiliki Pegunungan Meratus.

“Dalam kajian kali ini, kami bekerjasama dengan beberapa instansi yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta dari Universitas Lambung Mangkurat,” ucap Kepala Brida Provinsi kalsel, Muhammad Amin melalui Kepala Bidang Riset Abriansyah.

Dia menjelaskan, Pegunungan Meratus banyak memiliki geosite yang perlu dilakukan riset lebih mendalam. Namun, pada tahun ini pihaknya fokus memilih Goa Liang Bangkai.

“Karena di dalam goa tersebut terdapat gambar cadas yang diciptakan oleh manusia pra sejarah pada zaman dahulu dengan cara melukis di dinding goa,” terangnya.

Selain lukisan di dalam goa tersebut, Ketua Peneliti Kajian Arkeologi Liang Bangkai, Wajidi menambahkan juga terdapat dua fosil manusia pra sejarah yang berusia ribuan tahun.

Dia mengatakan ada pula berbagai sampah dapur milik manusia pra sejarah yang ditemukan di dalam goa tersebut.

“Itu sangat bernilai di dalam dunia arkeologi dan bahan pengajuan untuk Unesco,” ujarnya.

Wajidi menyebut ada beberapa tujuan yang ingin pihaknya lakukan dalam kajian arkeologi Liang Bangkai.

Pertama, mencoba menginterpretasi kembali dari lukisan tersebut supaya mengetahui makna apa saja yang ada di dalamnya.

Kedua, mencari tahu bahan apa yang digunakan para manusia pra sejarah dalam melukis saat itu, dan terakhir menentukan umur menggunakan metode tertentu.

Beberapa bulan terakhir pihaknya beserta tim sudah melakukan pengumpulan data di lapangan dan dari hasil riset terdahulu BRIN.

“Kajian ini direncakanan akan selesai di akhir tahun 2023. Yang mana hasil kajian ini akan mendukung Pegunungan Meratus masuk ke dalam Unesco Global Geoparks,” pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved