Viral Aksi Seorang Ibu Jadikan Anaknya Tanggul Banjir, Usik Perhatian Ustadz Yusuf Mansur

BANJARMASINPOST.CO.ID - Aksi kocak dilakukan seorang ibu untuk menghalau air banjir masuk dalam kediamannya.

Bukannya pergi mengungsi, ibu tersebut justru meminta sang putra duduk di bagian depan rumahnya dan menghalangi rembesan air yang berusaha masuk.

Aksi kompak ibu dan anak dalam menghadapi banjir ini pun viral di media sosial instagram dan ramai mendapat komentar dari warganet.

Dilansir melalui unggahan akun terang_media, Selasa (2/5/2023) diketahui peristiwa banjir tersebut terjadi di kawasan Karoya, Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.

Tampak air mengalir cukup deras menggenangi jalan dan nyaris masuk ke rumah warga di sekitaran jalan tersebut.

Baca juga: Referensi Link Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023, Cocok Dijadikan Foto Profil Medsos

Namun di tengah situasi banjir tersebut warga justru dibuat tercengah oleh aksi ibu dan anak.

Tak ingin banjir masuk ke dalam rumahnya, tampak remaja lelaki bertumbuh gempal duduk di teras dan membuka lebar kedua kakinya.

Rupanya remaja tersebut menggunakan kedua kaki serta tubuhnya untuk menghalangi air masuk ke rumahnya.

Sementara sang ibu terlihat santai menyapu genangan air yang membasahi teras rumahnya.

"Kerja sama yang bagus.
Seorang pemuda berusaha menghalau air banjir dengan kakinya supaya air tidak masuk ke dalam rumah, sementara emaknya sibuk menyapu air di belakangnya.

Lokasi: Karoya, Cipicung, Kuningan, Jawa Barat," tulis akun tersebut.

Baca juga: Curhatan Pria Nyaris Alami Pelecehan Oleh Lelaki Tak Dikenal Viral di Tiktok, Kejadian di Toilet Mal

Kelakuan ibu dan anak yang santai dalam menghadapi peristiwa banjir itu pun ramai menuai komentar warganet termasuk Ustadz Yusuf Mansur.

"ag.nndpryg_ : Tidak habis Fikri,"

"yusufmansurnew : Baru ngeh, hahaha, kalo itu fungsi berbadan besar,"

"mas.tangi : Dah disitu aja, sampai surut,"

"alexander110420 : Nanti klo dah slesai banjirnya bikin pondasi dengan sudut sperti pemuda tersebut hahaha,"

"remon_alvarez : menunggu dahan pohon hanyut,"

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)