Religi

Tak Perlu Jimat Penglaris, Ustadz Abdul Somad Urai Doa bagi Pedagang agar Mendapat Keberkahan

Amalan berupa doa bagi para pedagang yang memiliki usaha agar laris dan mendapat keberkahan dijelaskan Penceramah Ustadz Abdul Somad.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
kanal youtube Zech Channel.
Penceramah Ustadz Abdul Somad menguraikan amalan berupa doa bagi para pedagang yang memiliki usaha agar laris dan mendapat keberkahan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Ustadz Abdul Somad menguraikan amalan berupa doa bagi para pedagang yang memiliki usaha agar laris dan mendapat keberkahan.

Umat Islam hendaknya menghindari menggunakan jimat penglaris, hak ini sebab bisa mengarah ke kemusyrikan atau menyekutukan Allah SWT.

Sebab itu Ustadz Abdul Somad mengimbau umat Islam hendaknya mengamalkan doa-doa atau pujian dan panjatan kepada Allah sebelum memulai bekerja atau bisnis usaha.

Perniagaan atau jual beli yang disebut muamalah adalah cara mencari rezeki yang baik dan dianjurkan dalam Islam.

Baca juga: Ustadz Abdul Somad Jabarkan Hukum Menjawab Salam Saat Sedang Sholat, Paparkan Dalilnya

Baca juga: Amalan Dimudahkan Lunasi Utang, Ceramah Ustadz Abdul Somad Jabarkan Dihindarkan dari Kemalasan

Bahkan Nabi Muhammad SAW pun mata pencahariannya adalah berdagang sejak usia 12 tahun.

Ustadz Abdul Somad menerangkan ada amalan yang dapat dikerjakan orang-orang yang bekerja dalam bidang perniagaan atau jual beli.

"Sebelum jualan selalu membaca Bismillah, Alhamdulillah, Ayat Kursi dan berdoa kepada Allah agar dagangan laris-manis, bolehkah ini dilakukan? Boleh, nama amalan ini disebut tawassul," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube CAHAYAISLAM.

Ia menceritakan dalil tawassul yakni di zaman Nabi SAW ada pemuda yang terjebak di dalam gua, lalu ia berdoa "Ya Allah aku bertawassul kepada-Mu berkat sedekah dan bakti kepada orangtua kau bukakan pintu gua" dan ternyata gua terbuka.

Sama halnya dengan tawassul dengan cara membaca Ayat Kursi dan Surah Al-Fatihah.

Bacaan Surah Al-Fatihah

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَ نِ ٱلرَّحِيمِ

bismillāhir-ra mānir-ra īm

Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَ لَمِينَ

al- amdu lillāhi rabbil-‘ālamīn

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

ٱلرَّحْمَ نِ ٱلرَّحِيمِ

ar-ra mānir-ra īm

Artinya: Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

مَ لِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

māliki yaumid-dīn

Artinya: Yang menguasai di Hari Pembalasan.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn

Artinya: Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَ طَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

ihdina - irā al-mustaqīm

Artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَ طَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّا لِّينَ

irā allażīna an’amta ‘alaihim gairil-mag bi ‘alaihim wa la - āllīn

Artinya: (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Baca juga: Ceramah Ustadz Abdul Somad Mengenai Amalan Malam Jumat, Termasuk Membaca Yasin

Baca juga: Tata Cara Qadha Sholat yang Tak Dikerjakan Bertahun-tahun, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Ayat Kursi

Bacaan Ayat Kursi atau surat Al Baqarah ayat 255

ٱللَّهُ لَا إِلَ هَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَّهُ مَا فِى ٱلسَّمَ وَ تِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَا ءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَ وَ تِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـ ُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

"Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim”

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqoroh: 255).

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved