Jembatan Petir Tanahlaut

Jembatan Baru Telah Terbangun, Warga Kurau Tanahlaut Tetap Bergantung pada Jembatan Petir

sebenarnya Pemprov Kalsel awalnya hendak membangun jembatan baru di lokasi Jembatan Petir.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/milna sari
Tak terurusnya jembatan petir Perbatasan Desa Kurau Utara Kecamatan Bumi Makmur dengan Desa Kurau Kecamatan Kurau membuat warga turun sendiri memperbaiki 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejak beberapa tahun lalu Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membangun jembatan baru di Kurau.

Namun, hingga saat ini warga setempat tetap bergantung pada Jembatan Petir.

Hal itu dikarenakan letak jembatan baru tersebut lumayan jauh.

Jalur melingkarnya di sisi timur berjarak satu kilometer yang terhubung ke wilayah Desa Kurau, Kecamatan Kurau dengan Desa Kurau Utara Kecamatan Bumimakmur.

Baca juga: Dibangun Era 90-an, Sepuluh Tahun Kemudian Jembatan Petir Mulai Rusak dan Munculkan Bunyi Berisik

Baca juga: Dulu Jembatan di Tanahlaut ini dari Kayu yang Tinggi, Rusak Lalu Berganti Jembatan Petir

Jembatan baru tersebut berkonstruksi jembatan besi permanen, panjangnya sekitar 80 meter.

Badan jalannya pun juga mulus beraspal bak jalan tol melintasi area persawahan warga.

Meski begitu warga Kurau, baik yang bermukim di Desa Kurau (Kurau Pasar) maupun yang ada di seberang sungai yakni Desa Kurau Utara, tetap tak bisa meninggalkan Jembatan Petir.

"Karena Jembatan Petir itu kan jalur pintas, jalur lurus. Sedangkan jembatan baru itu jalur melingkar. Warga Kurau dan Kurau Utara tiap hari berinteraksi, jual beli maupun bepergian ke sawah dan melewati jembatan petir," papar Bahrani B, kepala Desa Kurau Utara, Rabu (17/5/2023).

Ia menuturkan sebenarnya Pemprov Kalsel awalnya hendak membangun jembatan baru di lokasi Jembatan Petir.

Namun tak tercapai kesepakatan mengenai nilai ganti rugi lahan/bangunan milik warga yang bermukim di sekitar jembatan petir.

Karena itu kemudian pemerintah mengalihkan ke jalur jalan lingkar yang ada saat ini.

Umumnya pelintas jalan dari arah Pelaihari (ibu kota Tala) yang ingin menapaki jalan pintas ke Banjarmasin melalui Kurau, umumnya memilih melintasi jembatan baru tersebut.

"Jembatan Petir memang masih boleh dilewati mobil pribadi atau pikap. Tapi kan tak bisa mobil berpapasan karena jembatannya sempit. Jadi memang kalau bermobil enak lewat jalur lingkar jembatan baru itu," sebut Bahrani.

Secara administratif, Jembatan Petir saat ini berada di dua wilayah kecamatan.

Pada sisi selatan berada di wilayah RT 3 RW 1 Desa Kurau Kecamatan Kurau, sedangkan pada sisi seberangnya atau sisi utara di wilayah RT 02 RW 01.

Jembatan Petir melintasi sungai Kurau yang sekaligus menjadi batas administratif kedua desa dan kedua kecamatan tersebut.

Kawasan sekitar Jembatan Petir merupakan sentra ekonomi warga Kurau.

Karena itu keberadaan Jembatan Petir tetap sangat vital bagi warga setempat.

Di Kurau terdapat pusat pasar, sedangkan di seberangnya terdapat pasar subuh yang juga menjadi detak ekonomi warga setempat.

Karena itu kedua warga bertetangga tersebut tiap hari berinteraksi dan selalu melintasi jembatan tersebut.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved