Padukan Wisata Alam dan Silvopastura, Ini Hewan Ternak yang Dibudidayakan Pengelola Bukit Priangan

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pengelola Bukit Priangan tak sekadar mengembangkan wisata alam setempat. Lebih dari itu mereka juga menerapkan silvopastura sehingga bisa saling topang untuk kelestarian lingkungan alam.

Silvopastura atau silvopastural systems adalah sistem agroforestri yang meliputi komponen kehutanan atau tanaman berkayu dengan komponen peternakan. Dapat juga diartikan sebuah integrasi pohon, pakan dan ternak dalam lokasi yang sama.

"Konsepnya dari alam kembali ke alam. Kami memelihara kambing yang mulai akhir tahun kemarin kami rintis di bidang silvopasture ini," papar Musmujiono, ketua KTH Bumi Priangan yang juga pengelola wisata alam Bukit Priangan, Selasa (23/5/2023).

Saat awal, pihaknya hanya memiliki tiga ekor kambing dan sekarang telah berkembang menjadi 28 ekor. "Sebagian kambingnya bentuk dukungan dari sahabat-sahabat kami, sekitar 50 persen. Istilahnya investasi lah," paparnya.

Baca juga: Wisata Kalsel : Lewati Tanjakan Terjal dan Curam ke Bukit Priangan, Selebgram Ini Sebut Lelah Sirna

Baca juga: Wisata Kalsel : Dibuka Sejak 3  Tahun Lalu, Pelancong dari Luar pun Pernah Datang ke Bukit Priangan

Baca juga: Wisata Kalsel : Berketinggian Ratusan MDPL, Keindahan Sunrise Pun Terlihat Jelas di Bukit Priangan

Mengenai pakai, Musmujiono mengatakan tidak ada masalah karena di kawasan Bukit Priangan telah ada cukup banyak pohon gamal yang sejak dulu telah ditanam oleh kakeknya. Usia pohon gamal tersebut saat ini telah berusia 30-40 tahun, tegakannya lumayan tinggi.

"Memetik daunnya untuk pakan kambing, kami ya mesti memanjatnya. Sudah terbiasa, jadi santai saja," tandas Musmujioono.

Kandang kambingnya terletak di area pondok ketiga (rest area). Ada tiga unit kandang. Pengunjung juga bisa melihat dari dekat pengembangan ternak tersebut. (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)