Religi
Ustadz Abdul Somad Jabarkan Hukum Menangisi Orang yang Sudah Meninggal, Hindari Lakukan Hal Ini
Hukum menangisi seseorang yang telah tiada atau meninggal dunia penceramah Ustadz Abdul Somad
Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Ustadz Abdul Somad menerangkan hukum menangisi seseorang yang telah tiada atau meninggal dunia.
Tanpa disadari tangisan kerap tercurahkan saat kehilangan keluarga atau orang yang disayangi, dikatakan Ustadz Abdul Somad itu boleh dilakukan sebagaimana yang pernah terjadi pada Rasulullah SAW, menangis kala sang anak wafat.
Kendati demikian, Ustadz Abdul Somad mengingatkan tidak disertai tangisan yang meratap atau mengamuk seperti orang hilang akal.
Ditinggal pergi orang yang dikasihi untuk selamanya tak jarang meninggalkan luka mendalam, namun hendaknya tidak larut dalam kesedihan berkepanjangan.
Baca juga: Viral Sosok Crazy Rich Kalsel yang Beri Mobil Jaguar ke Ustadz Abdul Somad, Pesantren Ini Untung
Baca juga: Viral Puluhan Truk Terjebak Macet di Pantura Akibat Gerobak Siomay, Ulah Supir Bikin Geleng Kepala
Meski harus menangis pun, hendaknya bisa menahan emosi agar tidak terus-menerus menangisi kepergian seseorang.
Adanya kematian seseorang menjadi gambaran diri masing-masing kelak juga akan mendapati ajal tiba.
Ustadz Abdul Somad menceritakan Nabi Muhammad SAW memiliki anak bernama Ibrahim dan meninggal umur 18 bulan, lalu meneteslah air mata Nabi SAW.
"Seorang sahabat bertanya apakah engkau tak ridho anakmu meninggal? Nabi SAW menjawab aku ridho, air mata yang keluar adalah bentuk kasih sayang," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Faishol Ahmad.
Ustadz Abdul Somad pun mengimbau jika sekadar menangis terutama Ibu-ibu yang kehilangan anak atau keluarganya maka sebaiknya tak dilarang.
Yang tidak boleh adalah menangis sambil meratap, mengamuk dan melakukan hal-hal yang dilarang dalam syariat.
Baca juga: Viral Pak Kades Mendadak Meninggal saat Mau Nyanyi Bareng Biduan di Jember, Acara Audisi Dangdut
"Selama lidah tidak bergerak, tangan tak bergerak, boleh menangis, namun jika disertai ucapan yang buruk atau menyiksa diri sendiri dengan tangan misal menjambak rambut, memukul-mukul tubuh maka tak boleh," papar Ustadz Abdul Somad.
Cara menghilangkan kesedihan, Ustadz Abdul Somad mengingatkan kembal kepada Allah SWT, yakni dengan membaca Alquran.
Bisa mengkhatamkan Alquran dimulai Surah Al-Fatihah lanjur Surah Al-Baqarah dan seterusnya. Jika terasa rindu atau ingat sosok yang meninggal itu bisa membaca Alquran.
"Setiap malam kirimkan Surah Al-Fatihah, Surah Yasin, malam Jumat Baca Surah Al-Kahfi, tak ada tempat kecuali minta kepada Allah SWT,
Selanjutnya memperbanyak sedekah, meninggalnya anak atau suami atau keluarga karena Allah lebih sayang, segala sesuatu di muka bumi adalah milik Allah termasuk diri kita, maka suatu saat akan kembali kepada-Nya.
Anak-anak yang belum akil baligh akan masuk surga, dan ketika di surga ia akan membawa serta orang yang melahirkan dan membesarkannya.
"Ditariknya jubah Ibu, lalu Ibu ikut ke surga bersamanya, anak-anak kecil itu di surga membawa nampan-nampan yang berisi air minum menjadi pelayan-pelayan surga," ucap Ustadz Abdul Somad.
Meninggalnya orang tercinta menjadi ujian yang didapatkan seorang hamba namun jika hamba tersebut ridho, maka Ustadz Abdul Somad mengatakan pahala yang didapat lebih tinggi dari amal shaleh, meliputi zakat, infaq, puasa, habi mambrur, dan jihad.
Ustadz Abdul Somad menambahkan ada amalan bagi umat muslim agar selalu dalam penjagaan Allah SWT.
Selain sholat lima waktu, diungkapkan Ustadz Abdul Somad ada sejumlah ayat Alquran yang hendaknya senantiasa diamalkan sehingga hidup tenang dan dijaga Allah dari hal-hal buruk termasuk maksiat.
Di antara ayat-ayat Alquran yang dibaca itu, Ustadz Abdul Somad menerangkan termasuk di antaranya Surah Al-Fatihah yakni disebut induknya Alquran.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan umat Islam yang beriman hendaknya tak hanya mengerjakan sholat lima waktu namun juga amalan-amalan sunnah.
"Sholat sunnah, di antaranya sholat Tahajud, sholat Dhuha, sholat Qabliyah dan Ba'diyah, lalu setelah sholat Shubuh usahakan membaca Surah Al-Fatihah 1 kali, Surah Al-Ikhlas 1 kali, Surah Al-Falaq 1 kali, Surah An-Naas 1 kali, pangkal Surah Al-Baqarah, Ayat Kursi, ujung Surah Al-Baqarah, bacaan tasbih, tahmid, dan takbir, kemudian ditutup shalawat, ada sembilan bacaan," urai Ustadz Abdul Somad.
Bacaan ini diamalkan pada Shubuh, atau selepas Maghrib bagi yang membaca di waktu demikian maka dijaga Allah sampai waktu itu berlanjut keesokan harinya.
Selain itu, surah-surah di Alquran yakni Surah Al-Fatihah, Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq, Surah An-Naas dipercaya dapat membuka simpul sihir.
"Ditambah membaca pangkal dan ujung Surah Al-Baqarah, serta Ayat Kursi, maka dijaga Allah dimanapun berada," pungkas Ustadz Abdul Somad.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Doa Buka Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Serukan Pentingnya Berbuka Sesuai Sunnah |
![]() |
---|
Lafadz Niat Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Urai Cara Berniat Dibaur dengan Qadha Ramadhan |
![]() |
---|
Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh, Buya Yahya Urai Kumpulan Sunnah Berbuka bagi Umat Muslim |
![]() |
---|
Bacaan Niat dan Cara Puasa Senin Kamis, Ustadz Abdul Somad Urai Rahasia dan Keutamaannya |
![]() |
---|
Niat Puasa Ayyamul Bidh Oktober 2025, Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Waktu Pengerjaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.