Banjarbaru

Penjual Bunga Rangkai Banjarbaru, Mampu Hasilkan Ratusan Hingga Jutaan Rupiah p er Hari Banjarbaru

Berjualan bunga rangkai dari usia 13 tahun, Samsul kini mampu hasilkan keuntungan dari ratusan hingga jutaan rupiah

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasin.post.co.id / Muhammad Fikri
Jualan bunga rangkai dari usia 13 tahun, Samsul kini mampu hasilkan keuntungan dari ratusan hingga jutaan rupiah, Sabtu (27/5/2023). 

BANJARMASIN.POST.CO.ID - Berjualan bunga rangkai dari usia 13 tahun, Samsul kini mampu hasilkan keuntungan dari ratusan hingga jutaan rupiah, Sabtu (27/5/2023).

Tempat biasa ia mangkal berada di sekitaran Bundaran Liang Anggang, Kota Banjarbaru. Samsul bercerita dulunya ia sempat berpindah-pindah mencari tempat berjualan hingga kini ia sudah menetap berjualan di tepi jalan Bundaran Liang Anggang, menuju arah Banjarbaru.

Samsul membuka dagangannya ketika habis sholat subuh atau sekitar pukul 06.00 pagi hingga pukul 17.00 Wita, biasanya buka dari hari Kamis hingga Minggu, atau ketika hari libur dan momentum mendekati hari raya keagamaan.

Pria berusia 23 tahun asal Martapura itu, menjual beberapa jenis bunga rangkai diantaranya Kembang Sarai dengan harga 20 ribu, Rentengan Tali 10 ribu, Bunga Tabur 10 dan 5 ribu rupiah.

Baca juga: Wisata Kalsel, Dijamin Betah di Glamping, Lokasi Camp Dekat, Air Terjun Riam Barajang dan Riam Hanai

Baca juga: Serunya Bermain di Amanah Borneo Park, Destinasi Wisata Terbesar Yang Ada di Kalimantan Selatan

Ia membutuhkan waktu sekitar lima menit, untuk merangkai jualannya jenis Kembang Serai, Rentengan sekitar tiga menit dan untuk Bunga Tabur tidak terlalu repot tinggal di campur saja.

Penjual bunga rangkai yang sering mangkal di sekitaran Bundaran Liang Anggang itu, mengatakan, untuk bunga yang ia rangkai sendiri didapatkan di daerah Bincau Martapura dari seorang pekebun bunga. Biasanya ia membeli sekitaran 200 ribuan setiap kali berbelanja.

"Omset biasa kalau hari biasa kayak gini bisa 300 ribuan, hari libur 500 ribuan, kalau mendekati hari raya keagamaan sampai 2 juta lebih, per hari," sebut Samsul.

Lelaki asal Martapura ini, menyebutkan, untuk pembelinya sendiri kebanyakan orang-orang yang sedang berziarah, pulang kampung, serta pesanan ketika ada syukuran, perkawinan dan lain sebagainya.

Samsul menerangkan tidak selama ia berjualan itu selalu terjual, tidak jarang ada bunga yang tidak laku terjual harus terbuang karena layu dan tidak bisa terpakai lagi.

Baca juga: Kemenkumham Raih Penghargaan Terbaik UKPBJ Proaktif, Prestasi Karena Kerja Keras

"Pernah ada dua kantong plastik besar ini tidak terjual," tunjuk Samsul ke plastik merah jualannya memberitahukan kepada wartawan Banjarmasin Post.

Namun hal itu, menurutnya sudah wajar terjadi, karena berdagang itu ada ramai. dan sepinya.

(Banjarmasin.post.co.id / Muhammad Fikri)

-

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved