Berita Tanahlaut

Puluhan Hotspot Kepung Sejumlah Desa di Tala, BPBD Ingatkan Warga Hindari Hal Ini

Puluhan Hotspot Kepung Sejumlah Desa di Tala. Meski tidak tiap hari, namun titik panas mulai sering terdeteksi pada aplikasi Sipongi

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
Kepala BPBD Tanahlaut, Ir Sahruddin. (Kanan) PETUGAS lapangan BPBD Tala tiap hari mengecek kesiapan armada agar selalu siap dimobilisasi ke lapangan saat diperlukan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI -  Cuaca panas ekstrem yang masih berlangsung hingga saat ini mulai kerap menebar titik panas (hotspot) di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Data dihimpun Minggu (28/5/2023)Puluhan Hotspot Kepung Sejumlah Desa di Tala, BPBD Ingatkan Warga Hindari Hal Ini Meski tidak tiap hari, namun titik panas mulai sering terdeteksi pada aplikasi Sipongi.

Ini adalah sistem pengawasan kebakaran hutan dan lahan yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Sipongi menjadi rujukan utama informasi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Bahkan pada Sabtu kemarin terdeteksi sebanyak 30 titik panas di Tala yang berada di tiga kecamatan yakni Pelaihari, Kurau, dan Tambangulang. 

Baca juga: Karhutla Kalsel, Lahan Tidur di Guntung Manggis Kota Banjarbaru Terbakar

Baca juga: BMKG Prediksi Kemarau Kering di 2023, Kemendagri Wanti-wanti Kepala Daerah : Tanggulangi Karhutla

Sebarannya yakni di Desa Ujungbatu, Tungkaran (Pelaihari), Bingkulu (Tambangulang), dan Raden (Kurau). Titik panas didominasi di wilayah Desa Bingkulu (18 titik panas) dan Ujungbatu (10 titik panas).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tala H Sahrudin mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya api pada cuaca panas ekstrem saat ini.

"Hindari hal-hal yang dapat memicu munculnya api seperti puntung rokok dan obat nyamuk ketika sedang berada di lahan," sebut Sahrudin.

Sebelum membuang puntung rokok, sebutnya, lebih dulu harus dimatikan lebih dulu seperti dibasahi atau diinjak. Begitu pula dengan obat nyamuk, harus dipastikan benar-benar tak ada lagi bara merah.

Baca juga: BPBD Kalsel Siaga Karhutla, 12 Hektare Lahan Tidur di Banjarbaru Terbakar Sejak April 2023.

Langkah sederhana tersebut dikatakannya berefek besar sehingga harus benar-benar diperhatikan. Apalagi saat ini material di lahan juga kian mengering sehingga mudah terbakar.

Pihaknya pun juga terus bersiaga. Selain personel, juga menyiagakan semua perlengkapan penunjang dalam keadaan siap dimobilisasi ke lapangan. (Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved