Gelar Roadshow, Pemkab HST Launching Korvergensi Percepatan Penurunan Stunting 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST) melaksanakan roadshow sekaligus melaunching konvergensi percepatan penurunan stunting di Kecamatan Batang Alai Utara, Rabu, (31/05/2023) kemarin.

Adapun konvergensi percepatan penurunan stunting yang dilaunching dalam roadshow tersebut yakni CETTING GESIT RAJA BAPANTING (Cegah stunting gerakan sigap ibu balita dan remaja bersama pantau dan peduli stunting).

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK HST, Cheri Bayuni Budjang Aulia Oktafiandi dalam sambutannya mengapresiasi Kecamatan Batara yang telah menyumbangkan suatu inovasi yakni CETTING GESIT RAJA BAPANTING.

"Inovasi ini merupakan perpaduan dan keterlibatan semua lintas sektor atau yang sering kita sebut konvergensi, sehingga bersama sama dalam mencapai target penurunan stunting," jelasnya.

Cheri mengatakan dengan peran gigih dari semua lintas sektor akan terwujud turunnya angka stunting yang ditargetkan.

"Saat ini, berdasarkan hasil survei status gizi di Indonesia, di HST angka stunting berada di angka 31,2 persen. Sedangkan target yang harus kita capai di tahun 2023 ini adalah 16 persen. Kita semua berharap di 2024 bisa menjadi 14 persen," jelasnya.

Cheri mengatakan berkaitan dengan hal itu, PKK Kabupaten HST telah mencanangkan adanya inovasi sahabat asi, dengan tujuan mengajak semua anggota pkk di desa dan kelurahan yang berperan menjadi pendamping ibu menyusui.

"Dengan demikian ibu-ibu mampu menyusui ekslusif asi ampai bayi berumur 6 bulan, dan setelah usia 6 bulan anak diberi makanan tambahan selain asi dengan terus memberikan asi hingga umur 2 tahun," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKN Provinsi Kalimantan Selatan, H Ramlan, diwakili Ketua Pokja Bidang ADPIN, Sheilia Novitriani juga turut mengapreseasi jajaran PKK Kabupaten HST telah mendukung pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting baik di HST.

"Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pemerintah telah menetapkan permasalahan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4 persen pada 2021 menjadi 14 persem pada 2024 mendatang," jelasnya.

Ia mengatakan strategi penurunan angka stunting juga sudah ditetapkan melalui strategi nasional percepatan penurunan stunting sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. 

"Peraturan Presiden tersebut mendorong sejumlah langkah, seperti peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan terkait program penurunan angka stunting baik di kementerian atau lembaga swasta, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten dan kota hingga di tingkat pemerintah desa," jelasnya.

Ia mengatakan sebagai wujud nyata kepedulian terhadap stunting, Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) juga terus digaungkan ke seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintahan, sektor swasta maupun masyarakat.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan rangkaian peresmian dashat Kampung KB dan Posko dapur Sehat di 14 Desa, Penobatan Duta Genre, Peresmian PIK remaja terintigerasi dengan desa cerdas, Penobatan Bapak Asuh Anak Stunting dan Komitmen pencegahan Stunting. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)