Wisata Kalsel

Wisata Kalsel : Ramai River Tubing di Tanuhi Loksado, Wisatawan Bisa Pilih Jalur Ekstrem dan Biasa

Masyarakat Tanuhi di Desa Hulu Banyu, yang berlokasi di sekitar objek wisata kolam pemandian air panas mengembangkan wisata river tubing

|
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Sreenshot video Fahrani untuk BPost
Sejumlah wisatawan menjajal River Tubing di Sungai Amandit, Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Minggu (4/5/2023). WIsata baru tersebut ramai tiap akhir pekan, Satu dan Minggu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Objek wisata di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan terus berkembang.

Selain glamping Meratus Adventure Camp sebagai wisata baru, juga hadir River Tubing Sungai Loksado.

Wisata ini dikelola masyarakat Tanuhi di Desa Hulu Banyu, yang berlokasi di sekitar objek wisata kolam pemandian air panas.

River tubing atau arung jeram menggunakan ban dalam ukuran besar tersebut dikelola masyarakat dan dipromosikan pihak pengelola wisata air panas Tanuhi sebagai paket wisata. Fahrani, salah satu kru wisata air Panas Tanuhi, kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (4/6/2023) menjelaskan, river tubing sudah tersedia sejak tiga bulan yang lalu.

Baca juga: Wisata Kalsel, Bermalam di Tenda Glamping Asyik di Malaris Loksado Dilengkapi Dua Kamar Mandi

Baca juga: Joki Bamboo Rafting Loksado Banjir Order

Untuk menikmati wisata sungai ini, wisatawan harus melakukan reservasi minimal dua hari sebelumnya, dengan pilihan waktu, pagi, siang dan sore.

“Kami rekomendasikan pagi mulai pukul 09.00 wita untuk musim panas ini. Kalau kesiangan wisatawan berhadapan dengan cuaca terik,”katanya.

Untuk konfirmasi pemasanan, jelas dia bisa melalui nomor kontak Fahrani 081250811655. Dijelaskan, pemesanan sebelum hari H untuk memudahkan tim river tubing menyiapkan peralatan. Seperti ban dalam, pelampung serta helm. Olah raga air ini bisa mendaftar perorangan maupun kelompok. Ada dua jalur, pilihan, yaitu jalur ekstrem.

Jalur ekstrem riamnya lebih  menantang, dengan start di Loksado dekat gereja,  finish di jembatan Malaris Desa Loklahung. Sedangkan jalur biasa dengan riam yang tidak ekstrem, startnya di sungai dekat wisata air Panas Tanuhi. Finish di belakang Graha Wisma Amandit, masih di Desa Hulu Banyu.

Waktu tempuh jalur ekstrem, sekitar satu setengah jam. Sedangkan jalur biasa sekitar satu jam. Sebelum mulai mengarungi sungai Amandit di Loksado, wisatawan wajib mengikuti pengarahan dari kru dan menaati aturan yang telah disampaikan.

“Sepanjang menaati aturan dari tim pemandu, insya Allah aman saja,”kata Fakhrani.

Dijelaskan untuk tarif per orang, Rp 50 ribu, sudah termasuk perlengkapan pengaman diri berupa helm dan jaket pelampung. Saat river tubung, peserta akan dibagi per kelompok, terdiri 10 sampai 20 orang untuk jalur biasa dengan pemandu satu sampai dua orang.

Baca juga: Wisata Kalsel : Bisa Saksikan Cantiknya Sunset dan Sunrise, Bukit Timah Tempat Asyik untuk Berkemah

Sedangkan untuk di jalur ekstrem, kata Fahrani satu kelompok hanya tiga orang, satu pemandu.  Hal tersebut untu memudahkan pengawasan dan keamanan. Terkait keamanan, pemandu sendiri jelas dia sudah dibekali kemampuan rescue.

Ketersediaan fasilitas ban sendiri cukup banyak, sekitar 60 ban dalam. Untuk jalur ekstrem ada layanan dokumentasi dengan biaya tambahan. Sedangkan jalur biasa dokumentasi diserahkan kepada wisatawan. “Kami hanya merekomendasikan agar pakai camera waterproof,”katanya. (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved