Religi

 Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Cara Orang Beriman Mendidik Anak, Hal Ini yang Dilakukan

Ustadz Adi Hidayat dalam satu ceramahnay terangkan mengenai cara mendidik anak paratokoh islam dan orang beriman

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Adi Hidayat Official
Ustadz Adi Hidayat terangkan mengenai cara orang beriman atau tokoh Islam terdahulu dalam mendidik anak-anak mereka. 

Sebab itu bisa berpikir terlebih dahulu jika ingin berbuat maksiat, pikirkan keluarga.

"Bagi para ibu-ibu bisa ingatkan suaminya saat berangkat kerja, hal ini dilakukan orang-orang shalehah zaman dulu yang membisikkan kalimat-kalimat nasihat kepada suaminya dan terjaga dari maksiat," kata Ustadz Adi Hidayat.

Potensi maksiat akan terus terjadi karena setan-setan terus menggoda. Para orangtua pun bisa meniru cara orang-orang muslim terdahulu dalam mendidik anak.

Di masa lampau, Ustadz Adi Hidayat menyebut para ilmuwan muslim berjaya dengan sejumlah teori ilmu yang telah dipraktikkan hingga kini.

Ilmu Sains telah dijabarkan dalam Alquran, hal ini yang mendasari penemuan-penemuan ilmuwan muslim zaman dulu.

Salah satu ayat yang menjelaskan tentang fakta sains adalah Surah At-Tur ayat 6.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tembok-tembok tidak akan menjadi bangunan mesjid secara utuh jika tidak ada ilmu kimia.

"Cara memadatkan semen itu pakai ilmu kimia, siapa yang menemukan kimia? Siapa yang menemukan atomnya? Anak-anak sekolah saat ini tahunya adalah Jhon Dalton, padahal Jhon Dalton belajar dari orang sebelumnya yang menemukan atom pertama kali bernama Jabir Bin Hayyan," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Sedekah Mempercepat Terkabulnya Doa, Hal Ini Sebaiknya Turut Dilakukan

Baca juga: Ustadz Khalid Basalamah Beberkan Cara Didik Anak agar Terhindar dari LGBT, Ajarkan Hal Ini

Ustadz Adi Hidayat mengatakan Jabir Bin Hayyan menemukan atom saat membaca Alquran Surah Al-Hadid 25-26.

Surat Al-Hadid Ayat 25-26

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَنزَلْنَا ٱلْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلْغَيْبِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌ

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا وَإِبْرَٰهِيمَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِمَا ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلْكِتَٰبَ ۖ فَمِنْهُم مُّهْتَدٍ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ

Laqad arsalnā rusulanā bil-bayyināti wa anzalnā ma'ahumul-kitāba wal-mīzāna liyaqụman-nāsu bil-qisṭ, wa anzalnal-ḥadīda fīhi ba`sun syadīduw wa manāfi'u lin-nāsi wa liya'lamallāhu may yanṣuruhụ wa rusulahụ bil-gaīb, innallāha qawiyyun 'azīz. Wa laqad arsalnā nụḥaw wa ibrāhīma wa ja'alnā fī żurriyyatihiman-nubuwwata wal-kitāba fa min-hum muhtad, wa kaṡīrum min-hum fāsiqụn

Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab, maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka fasik.

"Penasaran dengan ayat itu, maka Jabir membawa besi ke laboratorium, dilihat, diamati, dan dikeluarkan atomnya. Maka dari situ muncul nama besi Fe (Ferum), nomor atom besinya 26, besi punya isotop yang menjaga kestabilan atom supaya kokoh, dengan nomor isotop 57, ini menandakan surah ke-57 ayat 25-26," paparnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved