Berita Viral

Viral Pedagang di Madura Nyaris Jadi Korban Pencurian dengan Hipnotis, Begini Modus Bobol Warung

Viral di TikTok pemilik warung di Madura terkena hipnotis, begini modus pelaku melakukan aksinya

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Irfani Rahman
akun @choliez_royals
Pedagang di Madura jadi korban tindak kejahatan, pelaku melakukan aksinya dengan menghipnotis korbannya 

"Juliana : in yg dulu juga ke toko gw,"

"chaca_iyaz : lahhh kok blom ketangkep,"

Tulis sederet warganet yang mencurigai pelaku merupakan orang yang sama.

* Cara Hindari Gendam dan Hipnotis

ejahatan dengan modus gendam dan hipnotis masih marak di negeri ini. Berikut tips selamat dari kejahatan modus kuno ini, dari kriminolog Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Budi Wisaksono.

Dijelaskan, tindak kejahatan menggunakan hipnotis adalah penyalahgunaan dari ilmu hipnotis. Berdasar pengalamannya, hipnotis selalu diajarkan dengan embel-embel tidak boleh dipakai untuk kejahatan.

"Bahkan biasanya, sang guru (pengajar hipnotis) juga memagarinya dengan mengatakan bahwa sekali itu digunakan dengan niat untuk melakukan kejahatan dan merugikan orang lain, maka hipnotism akan gagal alias tidak mempan, atau sesudah itu dia tidak dapat menggunakannya lagi," kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/10/2020).

Budi kemudian membagikan lima kiat yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari tindak kejahatan yang menggunakan hipnotis:
1. Hindari orang yang mencurigakan
Langkah awal dalam usaha menjaga diri dari tindak kejahatan hipnotis adalah dengan cara tidak mau menanggapi orang lain yang tidak dikenal, saat sedang di jalan atau tempat umum.
"Apalagi kalau jaraknya dekat. Kalau pun sempat menanggapi, jangan sampai terlalu serius menanggapinya, apalagi untuk jangka waktu yang agak lama," kata Budi.

2. Hindari kontak mata
Budi mengatakan, agar terhindar dari hipnotis, salah satu caranya adalah dengan menghindari kontak mata dengan pelaku, atau orang mencurigakan yang tiba-tiba mengajak bicara. "Pertama, adalah dengan berusaha tidak menatap mata penghipnotis, dan berusaha tidak mau mendengarkan kata-katanya, dengan cara menutupi telinga," kata Budi.

3. Menjauh atau menjaga jarak
Setelah menjaga kontak mata, Budi menyarankan masyarakat untuk menghindar atau menjauh dari orang yang dirasa mencurigakan. "Kedua, yang paling aman adalah pergi menjauh untuk menghindari yang bersangkutan," ujar dia.

4. Jangan sampai ditepuk atau dipegang
Budi mengingatkan, jika terjadi kontak dengan orang tidak dikenal, sebisa mungkin harus menjaga diri agar tidak sampai ditepuk atau dipegang. Karena hipnotis kebanyakan dimulai dengan cara ini.
"Jangan sampai dapat ditepuk atau dipegang. Jika akan diberi sesuatu oleh orang tak dikenal, jangan diterima," kata Budi.

5. Berteriak minta bantuan
Jika cara-cara di atas sudah dilakukan, namun pelaku atau orang yang mencurigakan masih tetap memaksa untuk melakukan kontak, Budi menyarankan masyarakat untuk meminta bantuan kepada orang di sekitar.

"Kalau sepertinya orangnya tetap insist atau agak memaksa, segera berteriak minta bantuan orang atau pergi mencari atau menuju petugas (polisi, satpam, atau pun anggota TNI)," kata Budi.

Hindari melamun:
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mudah terhipnotis yakni korban dalam kondisi melamun dan mudah akrab dengan orang lain.

Karena itu Yusri pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap terjaga dan sebaiknya tidak sok akrab dengan orang yang baru ditemui. "Karena dia melamun dan mudah akrab dengan orang lain, itu yang membuat mudah terhipnotis," ujar Yusri.
Selanjutnya, usahakan jangan sendirian apabila berada di tempat ramai dan diimbau untuk tidak membawa barang berharga dan uang dalam jumlah besar.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved