FIFA Matchday

Jadwal Siaran TV Bola Malam Ini: Timnas Indonesia vs Palestina dan Belanda vs Kroasia Live RCTI

Jadwal Bola yang Siaran Langsung RCTI. Ada dua laga FIFA Matchday yakni Timnas Indonesia vs Palestina dan Belanda vs Kroasia. Juga Streaming RCTI Plus

|
Editor: Murhan
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
FIFA Macthday antara Burundi melawan Indonesia di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023) malam. 

Dikutip dari football-ranking.com, jika mampu mengalahkan Palestina, Timnas Indonesia bakal mengumpulkan 6.77 poin.

Hal tersebut disadari betul oleh salah satu punggawa bek tim Garuda, Rizky Ridho yang berposisi sebagai bek tengah.

"Kalau untuk lawan Palestina, saya berharap bisa meraih kemenangan agar ranking kita bisa naik juga," ucap Rizky Ridho di laman resmi PSSI.

"Dan juga kalau diberi kesempatan bermain harus berikan yang terbaik agar tidak mengecewakan pelatih dan masyarakat Indonesia."

"Semoga juga bisa bermain bagus, apa yang diinstruksikan pelatih bisa saya jalankan dengan baik," jelasnya.

Belanda vs Kroasia

Cody Gakpo penuh gairah menatap laga Belanda kontra Kroasia dalam semifinal Nations League di Stadion Feyenoord, Rotterdam, Kamis (15/6) dini hari nanti.

Absennya Memphis Depay karena cedera, membuat stok striker di kubu Oranye Belanda jadi kosong.

Ada dua opsi pengganti yang bisa diambil pelatih Belanda Ronald Koeman yakni memasang striker Manchester United, Wout Weghorst, atau penyerang Liverpool, Cody Gakpo.

Yang terakhir sepertinya jadi pilihan lebih realistis karena jauh lebih produktif. Gakpo total mencetak 23 gol, dan 16 assists di musim 2022/23. Sedang Weghorst hanya mengemas 12 gol, dan enam assists.

Masalahnya, posisi alamiah Gakpo bukanlah seorang striker. Pemain berusia 24 tahun ini dikenal dalam reputasinya sebagai pemain sayap kiri di PSV Eindhoven.

Dia beralih menjadi striker setelah pindah ke Liverpool pada Januari. Kebetulan, saat itu The Reds sedang krisis striker sentral.

"Sekarang saya bermain di Liverpool, saya pikir itu posisi yang bagus. Saya menjadi yakin bahwa menjadi striker cocok untuk saya," kata Gakpo, seraya menambahkan bahwa beberapa pelatih sebelumnya telah coba meyakinkan dia untuk pindah, tetapi dia menolak.

"Guus Hiddink adalah yang pertama. Di PSV dia melihat saya bermain dan berkata: 'Anda harus menjadi striker atau pemain nomor 9 palsu'.
Saya tidak ingin memercayainya saat itu. Dan kemudian ketika Roger Schmidt mengatakan hal yang sama, saya bahkan jadi lebih keras kepala. Rasanya enak di sayap kiri," kata Gakpo dikutip dari Soccernet.

"Tapi di Piala Dunia terakhir, posisi saya sudah lebih sentral, dan di Liverpool secara permanen saya jadi striker dalam enam bulan terakhir. Itu bagus. Saya bersemangat sekarang untuk mendapatkan posisi yang lebih baik dalam waktu dekat, untuk klub juga juga untuk tim nasional," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved