Haul Bung Karno

Simak 10 Ungkapan Inspiratif Bapak Proklamator, Semarakkan Peringatan Bulan Bung Karno 2023

Simak 10 ungkapan inspiratif dari Ir Soekarno sang Bapak Proklamator. Semarakkan momen peringatan Bulan Bung Karno.

Editor: Achmad Maudhody
Kompas/Song
Ir Soekarno. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Anak bangsa memperingati Bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno termasuk di Bulan Juni 2023 ini.

Pada momen ini, kisah-kisah dan warisan sang Proklamator yang menginspirasi kembali dikenang.

Bung Karno atau Ir Soekarno merupakan tokoh perjuangan yang memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia.

Soekarno merupakan Presiden RI pertama yang menjabat pada kurun waktu 1945–1967.

Ia dijuluki sebagai Bapak Proklamator Indonesia.

Bersama Mohammad Hatta, ia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Memperingati Bulan Bung Karno juga bisa dilakukan dengan membagikan ucapan semangat nasionalisme dan bela negara.

Baca juga: Juni Dikenal Sebagai Bulan Bung Karno, Ini Tiga Hal yang Melatarbelakanginya

Berikut ucapan inspiratif dari Ir Soekarno, yang bisa dibagikan untuk menyebar semangat juang para pahlawan, dikutip TribunJakarta.com dari TribunJogja.com :

  1. "Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah."
  2. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”
  3. "Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam."
  4. "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia"
  5. “Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”
  6. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita”
  7. "Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak."
  8. "Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak-banyak keringat" – Soekarno
  9. "Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!"
  10. "Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."

Asal Usul Juni Dikenang Sebagai Bulan Bung Karno

Bulan Juni yang diperingati sebagai Bulan Bung Karno bukan tanpa alasan.

Sebab, pada bulan ini terdapat beberapa momen penting bagi Bung Karno.

Oleh karena itu, bulan Bung Karno digelar untuk memperingati sejumlah momen penting tersebut.

Adapun terdapat tiga momen penting bagi Soekarno yang terjadi pada bulan Juni sehingga diperingati sebagai Bulan Bung Karno.

Diantaranya, terkait hari kelahiran Pancasila, hari kelahiran Bung Karno, dan hari wafatnya Bung Karno.

Baca juga: Kader PDIP Kalsel Mengungkapkan Kemeriahan Puncak Bulan Bung Karno di Jakarta

Hari Kelahiran Pancasila

Hari Kelahiran Pancasila diperingati pada tanggal 1 Juni setiap tahunnya.

Peringatan ini merujuk pada pertama kali Pancasila dikemukakan, yaitu 1 Juni 1945.

Dalam sejarahnya, gagasan tentang pembentukan Pancasila disampaikan saat dibahasnya dasar-dasar negara pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Mengutip laman Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan RI, djkn.kemenkeu.go.id, Soekarno dalam pidatonya menyampaikan gagasan mengenai konsep awal Pancasila.

Gagasan ini, disampaikan dalam sidang kedua yang digelar tanggal 1 Juni 1945.

Disampaikan Soekarno, ada lima konsep yang dasar negara yang kemudian dirangkum atas nama Pancasila.

Nama tersebut atas petunjuk seorang ahli bahasa, yaitu Panca artinya lima, sila artinya prinsip atau asas.

Adapun lima konsep dasar yang disebutkan Bung Karno yaitu Kebangsaan, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Demokrasi, Keadilan sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa.

Untuk menyempurnakan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, dibuatlah panitia yang bernama panitia Sembilan.

Panitia itu berisi Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Hingga kemudian, Pancasila akhirnya disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.

Pada sidang tersebut, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

Hari Kelahiran Bung Karno

Soekarno atau yang akrab disapa Bung Karno diketahui lahir pada tanggal 6 Juni 1901.

Mengutip Komaps.com, Soekarno lahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo.

Namun, karena sering sakit saat kecil, nama itu diganti menjadi Soekarno yang diambil dari nama pewayangan, Karna.

Ia merupakan anak kedua dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

Baca juga: Jadi Ketua Panitia Bulan Bung Karno, Rano Karno Sebut Acara di GBK Bakal Dihadiri 100 Ribu Orang

Hari wafatnya Bung Karno

Soekarno atau Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970.

Bapak Proklamator Indonesia itu, menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, akibat sakit yang dideritanya.

Dikutip dari Kompas.com, melansir harian Kompas yang terbit pada 22 Juni 1970, Bung Karno sudah tidak sadarkan diri sejak pukul 3.50 WIB.

Ia dinyatakan wafat pada pukul 7.00 WIB, dan jenazahnya dimakamkan di Blitar, dekat makam ibunya.

Itulah informasi seputar momen penting bagi Bung Karno di bulan Juni, sehingga diperingati sebagai Bulan Bung Karno.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved