Stasiun Meteorologi di Banjarbaru Belum Dapat Penjelasan tentang Penyebab Gempa Getarkan HSU Kalsel

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Getaran diduga akibat Gempa Bumi, terjadi di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Hal itu dipastikan kebenarannya oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor di Kota Banjarbaru, yakni Karmana, Rabu (28/6/2023) siang, 

"Dari Info Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, menyatakan info itu betul, " kata dia. 

Namun, apakah getaran itu imbas dari adanya gempa yang ada di Kalimantan Timur atau memang justru terjadi di Kalsel, menurutnya, ini masih belum ada penjelasan. 

Baca juga: Gempa Guncang HSU Kalsel Hari Ini, Begini yang Dirasakan Sejumlah Warga Amuntai

Baca juga: Gempa Guncang Amuntai Kalsel Hari Ini Rabu 28 Juni 2023, BMKG Balikpapan Ungkap Kekuatannya

"Jadi, belum ada penjelasan lebih lanjut, " kata dia. 

Dia pun berjanji akan memberikan info lebih lanjut jika sudah ada kepastian. 

Sementara itu, warga heran, jika mana memang benar terjadi Gempa Hari Ini.

Mengingat, tidak ada gunung berapi di Kalasel. 

Baca juga: Idul Adha 2023, Banjarmasin Post Serahkan Sapi Kurban ke Masjid Hasanuddin Madjedie

Baca juga: Idul Adha 2023 - Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin Terima 26 Sapi, Ada dari Gubernur dan Presiden

"Ya aneh saja, jika terjadi di Kalsel," komentar Rudi, warga Kota Banjarbaru.

Sebelumnya, sebagaiman diinformasikan BMKG Kalimantan Timur, yakni telah terjadi gempa di wilayah Amuntai, Kabupaten HSU, Kalsel, Rabu (28/6) pukul 08.01 Wita.

Kabar Gempa Hari Ini diunggah akun Instagram @infobmkgkaltim BMKG Balikpapan.

Dalam postingan disebutkan bahwa gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 3,6 pada.

Baca juga: Jelang Idul Adha 2023, Warga Komplek DPR Banjarmasin Geger Kebakaran Lahap Rumah Bedakan

Baca juga: Muhammadiyah Tanahlaut Potong 21 Hewan Kurban di Idul Adha 2023, Sebagian Disembelih Besok

Gempa diperkirakan terjadi pada 2.05 LS - 115.52 BT.

Tepatnya di darat, 51 kilometer utara Amuntai dengan kedalaman empat kilometer.

(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)