Sport

Atletnya Tak Bisa Ikut O2SN di Provinsi, Ketua FORKI Banjarmasin Minta Pertanggungjawaban Disdik

FORKI Banjarmasin meminta pertanggungjawaban Disdik. Pasalnya, Atlet 02SN jenjang SMP Banjarmasin, terpaksa tidak dapat mengikuti seleksi O2SN Kalsel

Penulis: Noorhidayat | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Noorhidayat
Ketua FORKI Banjarmasin, Johansyah Muchlis saat memperlihatkan print out pesan WhatsApp dari Bidang SMP Disdik Banjarmasin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Atlet Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (02SN) jenjang SMP Kota Banjarmasin, terpaksa tidak dapat mengikuti seleksi O2SN tingkat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang sudah mulai dilaksanakan pada hari Senin (10/7/2023) sampai Kamis (13/7), di Banjarbaru.

Hal itu diketahui, saat membaca pesan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin melalui pesan WhatsApp yang sudah di print out oleh Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kota Banjarmasin.

Dalam pesan tersebut tertulis, surat tersebut ditunjukkan kepada Koordinator Juri Wasit O2SN SMP, yang berdasarkan hasil rakor O2SN tingkat Provinsi Kalsel, pada tanggal 27 Juni 2023.

Adapun isi surat melalui pesan WhatsApp tersebut, Banjarmasin khususnya tingkat SMP dinyatakan tidak bisa mengikuti seleksi tingkat provinsi karena tidak melakukan registrasi online di portal BPTI Kemendikbud Puspenas pada bulan Maret dan April, baik itu pendaftaran tingkat kecamatan, kota, dan provinsi.

Baca juga: Buka O2SN SD dan SMP Tingkat Provinsi, Gubernur Kalsel Berharap Lahir Atlet Bermental Juara

Baca juga: Minati Karate Sejak Taman Kanak-kanak, Anandhitha Putri Agus Sabet Juara O2SN

Berdasarkan keputusan kesepakatan tersebut maka, tim Dinas Pendidikan mengundur pelaksanaan O2SN tingkat kota ke bulan Agustus dan seleksi ini diperuntukkan guna pembinaan saja.

Sekali lagi mohon maaf ibu koordinator wasit. Untuk selanjutnya kami akan melakukan rapat kembali dengan bapak ibu koordinator untuk pelaksanaan bulan Agustus nanti waktu dan tempat nanti akan kami beritahu.

Di atas adalah isi surat melalui pesan WhatsApp yang diterima FORKI Banjarmasin dari Disdik Banjarmasin Bidang SMP.

Padahal, ada lima cabor yang dipertandingkan pada seleksi 02SN jenjang SMP tingkat provinsi, diantaranya Renang, Atletik, Silat, Karate, dan Bulutangkis.

Menurut Ketua FORKI Banjarmasin, Johansyah Muchlis, padahal Kota Banjarmasin diketahui sebagai lumbung atlet-atlet berprestasi dari berbagai cabang olahraga.

Hal itu dapat dilihat ketika ada even atau pelaksanaan keolahragaan seperti POPDA, PORPROV, dan lainnya. Kota Banjarmasin selalu mendominasi untuk mencetak atlet-atlet berbakat.

Atas hal itulah, Johansyah mengaku sangat geram ketika mengetahui Banjarmasin tidak dapat mengikuti seleksi O2SN SMP tingkat provinsi untuk selanjutnya diikutkan O2SN tingkat nasional.

"Ini jelas adalah kesalahan dari Disdik Banjarmasin yang mana sudah sangat lalai dalam menjalankan tugasnya, sehingga tidak bisanya Banjarmasin untuk mengikuti seleksi O2SN tingkat provinsi," tegas Johansyah kepada Banjarmasinpost.co.id, Selasa (11/7).

Khususnya sebagai pengurus FORKI Banjarmasin, Johansyah mengatakan, pihaknya sangat kecewa karena selama ini pihaknya sudah membina atlet-atlet dan sudah mempersiapkan mereka untuk mengikuti berbagai event, termasuk event O2SN.

"Tiba-tiba menerima pesan WhatsApp dari pejabat yang menangani masalah O2SN tingkat SMP, yang intinya adalah membatalkan kegiatan dengan alasan tidak melakukan registrasi online. Surat pemberitahuan ini pun hanya melalui pesan WhatsApp lagi, yang mana tidak ada kop surat dan tanDAtangan pejabat yang berwenang serta stempel," ungkapnya.

Penyampaian informasi melalui pesan WhatsApp itu juga ditegaskannya membuat pihaknya sangat kecewa.

"Karena tadi, surat ini tidak dikirim oleh orang yang menurut saya tidak sangat bertanggung jawab, tidak dapat bertanggung jawabkan," imbuhnya.

Atas hal itulah, akhirnya pihaknya dari FORKI Banjarmasin mengirim surat resmi kepada Disdik Banjarmasin pada 5 Juli 2023, melalui beberapa tembusan seperti Wali Kota Banjarmasin, Kadispora Banjarmasin, beberapa ketua cabor O2SN dan O2SN SMP Banjarmasin.

"Kami mempertanyakan sekaligus memprotes ke Disdik Kota Banjarmasin. Karena kita selama ini istilahnya mempersiapkan atlet tidak hanya satu sampai dua hari, artinya berbulan-bulan sampai bertahun-tahun," katanya.

"Coba pikirkan juga bagaimana mereka atlet, pelatih dan cabor yang sudah mempersiapkan diri.  Anggaran sudah disiapkan juga. Apalagi O2SN ini program nasional yang digelar tiap 2 tahun sekali," tambahnya.

Hal lain yang membuat pihaknya kecewa dan bertanya-tanya adalah ketika pesan WhatsApp yang diterima pihaknya, ketika tim Dinas Pendidikan mengundur pelaksanaan O2SN tingkat kota ke bulan Agustus dan seleksi ini diperuntukkan guna pembinaan saja.

"Disebutkan mau dilaksanakan semacam seleksi tingkat kota. Tapi, diperuntukan guna pembinaan saja, apa coba maksudnya.  Apa hanya sekedar untuk pertanggungjawaban keuangan begitu saja, tidak benar ini namanya," tegas Johansyah lagi.

Hal-hal seperti itulah menurutnya lagi yang membuat anak atau atlet yang selama ini berlatih sunguh-sungguh menjadi patah semangat, dikarenakan adanya kejadian seperti ini.

"Tidak hanya atlet, mereka orang tua yang selama ini mengantar dan menjemput, ada yang sampai jam 11 malam, kadang-kadang hujan, dan sebagainya, pernahkan mereka berpikir sampai sejauh itu," ungkapnya.

Tutupnya ia berharap, kepada dinas yang bersangkutan, agar dapat menindaklanjuti hal ini sesegeranya.

"Agar hal seperti ini tidak terulang lagi. Baik di tingkat SD, SMP, hingga SMA," tandasnya.

Banjarmasinpost.co.id pun mencoba mengkonfirmasikan hal ini kepada Disdik Kota Banjarmasin.

Namun saat dikonfirmasi, dari dinas yang bersangkutan terlihat irit bicara dan seakan saling lempar.

Saat mencoba konfirmasi kepada Kadisdik Kota Banjarmasin, Nuryadi, melalui telepon WhatsApp, ia tak merespon.

Baca juga: Seleksi O2SN SMA/MA Banjarmasin Diikuti 80 Pelajar, Banjarmasin Targetkan Juara Umum Tingkat Kalsel

Saat dimintai keterangan melalui pesan WhatsApp, ia membalas agar dapat menghubungi Kabid SMP Disdik Banjarmasin, dan mengirimkan kontak yang bersangkutan.

Ketika Kabid SMP Disdik Banjarmasin di telepon juga sama, tak ada respon dari yang bersangkutan.

Pertanyaan melalui pesan WhatsApp yang dikirimkan Banjarmasinpost.co.id pun hanya di baca oleh yang bersangkutan.

Hingga berita ini ditulis dan dikirimkan pada pukul 21.00 Wita, Selasa (11/7), tidak ada tanggapan dari Disdik Banjarmasin lebih lanjutnya.(Banjarmasinpost.co.id/Noorhidayat)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved