Breaking News

Bumi Sanggam

Lestarikan Budaya Mesiwah Pare Gumboh di Kabupaten Balangan, Kementerian Ikut Beri Dukungan

Mesiwah Pare Gumboh dilaksanakan di Balai Adat Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalsel, dihadiri pejabat daerah dan nasional.

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/RENI KURNIAWATI
Pelaksanaan Mesiwah Pare Gumboh di Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (21/7/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Tarian adat Dayak menjadi rangkaian pertama dalam pembukaan Mesiwah Pare Gumboh ke-5, Jumat (21/7/2023).

Ini merupakan aruh adat Dayak Deah tahunan yang dilaksanakan di Balai Adat Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Bupati Balangan H Abdul Hadi Hadir bersama Kamal Rimosan, Inspektorat II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Krearif Republik Indonesia, Diana Indriati Ketua PIC event daerah wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, sekaligus tim event daerah Kalimantan. 

Hadir pula, Theresia Ria Anjani dari tim event daerah wilayah Kalimantan, Sulkan Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Wahyudi tim penilai Wana Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kemudian , Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kalsel, serta Fajerianur Mus'adi selaku Community Relation & Mediation Section Head PT Adaro Indonesia.

Kegiatan ini juga dihadiri pejabat Pemab Balangan, Dewan Adat Dayak, masyarakat, komunitas dan kelompok masyarakat. 

Kepala Desa Liyu, Sukri, mengatakan, Mesiwah Pare Gumboh menjadi kebanggaan warga masyarakat setempat.

Tahun ini kembali dilaksanakan dengan lebih meriah karena masuk dalam event nasional yang didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

"Progres perkembangan Mesiwah Pare Gumboh tidak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Balangan dan masyarakat," ujarnya. 

Bupati Balangan Abdul Hadi, mengatakan, keberagaman yang ada di Liyu mengisyaratkan kebersamaan masyarakat yang sangat erat, dengan terus mempertahankan adat istiadat hingga menjadi potensi bagi daerah untuk dikenal secara lebih luas. 

Keberadaan Desa Liyu yang berada dekat dengan kawasan hutan. juga sekaligus menjaga kelestarian alam.

Warga yang memanfaatkan sebagian kecil kawasan hutan untuk bercocok tanam memberi manfaat bagi warga. 

"Hutan dijaga oleh masyarakat Dayah Deah, maka akan terus terjaga kelestarian dan menghindarkan dari pengerusakan hutan dalam skala besar," ungkapnya. 

Bupati Abdul Hadi mengapresiasi seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan MPG di 

Pemerintah daerah juga berupaya melakukan pembangunan desa, tahun ini beberapa ruas jalan di Kecamatan Halong. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved